terdapat di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Padang Pariaman dan instansi terkait lainnya.
Menurut Sankarto dan Permana 2008, untuk mengetahui kebutuhan
informasi bagi pengguna perlu dilakukan identifikasi terhadap keinginannya. Teknik dan alat bantu identifikasi yang umum digunakan antara lain pengamatan
praktis, interviews, questionnaires, observation, sampling, document gathering, charting organisasi, flow, DFD. decision table. Dalam penelitian ini metode
yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi adalah pengamatan praktis. Hal yang diidentifikasi dari pengguna adalah tentang hal yang dikerjakan,
informasi yang menjadi masukan, produk atau jasa yang dihasilkan, dan cara mengerjakannya. Dengan mengetahui hal-hal tersebut merupakan langkah baik
untuk memperoleh gambaran tentang kebutuhan informasi.
3.4 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode pengembangan sistem informasi, yaitu cara penyelesaian persoalan terhadap masalah manajemen data
dan informasi yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi sejumlah kebutuhan- kebutuhan informasi yang ada pada suatu sistem sehingga dapat menghasilkan
suatu operasi dari sistem informasi yang dianggap efektif. Metode pengembangan sistem informasi ini terdiri dari lima tahap, yaitu 1 tahap perencanaan sistem
informasi, 2 tahap analisis sistem informasi, 3 tahap perancangan sistem informasi, 4 tahap implementasi sistem informasi dan 5 tahap validasi sistem
informasi.
3.4.1 Tahap perencanaan sistem informasi
Perencanaan sistem informasi merupakan langkah awal dalam membangun sebuah sistem informasi. Pada tahap ini ditentukan lingkup proyek atau sistem
yang akan dituangkan dalam sistem informasi. Lingkup proyek atau batasan sistem adalah seluruh sub sistem yang melakukan aktifitas perikanan tangkap di
Kabupaten Padang Pariaman. Pada tahap ini juga direncanakan penamaan sistem informasi yang akan dibuat dan kebutuhan hardware dan software dalam
membangun sistem informasi.
3.4.2 Tahap analisis sistem informasi
Tahap analisis sistem informasi terdiri dari tiga bagian, yaitu analisis kebutuhan informasi, formulasi masalah, dan identifikasi sistem informasi. Pada
tahap analisis kebutuhan informasi dicari secara selektif kebutuhan informasi masing-masing pelaku dalam sistem sumberdaya dan lingkungan perikanan
tangkap di Kabupaten Padang Pariaman. Pelaku yang terlibat di antaranya adalah nelayan, armada penangkapan ikan, pengusaha perikanan, PPI, Dinas Kelautan
dan Perikanan dan pengguna informasi lainnya. Tahap formulasi permasalahan bertujuan merumuskan permasalahan yang
ada dalam proses dan manajemen pendataan sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Permasalahan
yang terjadi dapat diketahui melalui observasi lapang serta wawancara dengan pelaku yang ada dalam lingkup sistem.
Identifikasi sistem informasi dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran sistem informasi secara garis besar. Identifikasi sistem informasi ini
dilakukan dengan pembuatan dua diagram, yaitu 1 diagram lingkar sebab akibat causal loop yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan antar komponen di
dalam sistem informasi dan 2 diagram input-output yang bertujuan untuk menggambarkan masukan dan keluaran serta kontrol dari sistem informasi
manajemen data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap di Kabupaten Padang Pariaman.
3.4.3 Tahap perancangan sistem informasi