Sistem manajemen basis data

2.2 Basis Data 2.2.1 Konsep dasar basis data Menurut Abdul 2003 diacu dalam Rachmat 2010 basis data database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Selanjutnya menurut Suyatno 2003, database adalah sebuah koleksi informasi yang terkomputerisasi sehubungan dengan topik tertentu. Database membantu manusia mengorganisasikan informasi yang mana informasi tersebut saling terkait dan menjadikannya sebuah bentuk yang logis untuk akses dengan mudah. Stephen dan Plew 2000 diacu dalam Rachmat 2010 menyatakan bahwa basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Dengan basis data pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. Cara data disimpan dalam basis data yaitu menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data harus mudah ditambahkan kedalam basis data, dimodifikasi dan dihapus.

2.2.2 Sistem manajemen basis data

Menurut Ramakrishan dan Gehrke 2003 diacu dalam Rachmat 2010, sistem manajemen basis data DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu memelihara dan memanfaatkan kumpulan data yang besar. Selanjutnya Waljiyanto 2003 diacu dalam Pradipta 2010, sistem manajemen data adalah kumpulan program yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. Suatu sistem manajemen basis data merupakan hasil sistem perangkat lunak yang secara umum dapat digunakan untuk melakukan pemrosesan dalam hal pendefinisian, penyusunan dan manipulasi basis data untuk berbagai aplikasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi tipe data, struktur dan pembatasan constraints dari data yang harus disimpan dalam basis data. Penyusunan basis data meliputi proses masukan data dalam media penyimpanan data yang harus dikontrol oleh sistem manajemen basis data. Manipulasi basis data meliputi pembuatan pertanyaan query untuk mendapatkan informasi tertentu, pembaharuan updating data dan pembuatan laporan report generation. Selanjutnya Waljiyanto 2003 diacu dalam Rosadi 2010 menjelaskan bahwa data disimpan dalam satu tempat di dalam pendekatan basis data dengan definisi data yang tetap sehingga dapat diakses oleh beberapa pemakai dengan berbagai program aplikasi melalui kontrol sistem manajemen basis data. Karakteristik utama sistem manajemen basis data menurut Waljiyanto 2003 diacu dalam Rosadi 2010 adalah sebagai berikut: 1 Pendefinisian data. Basis data tidak hanya berisi data itu sendiri tetapi juga termasuk definisi atau deskripsi dari data yang disimpan. Definisi data disimpan dalam sistem katalog yang berisi informasi tentang struktur tiap berkas, tipe dan format penyimpanan tiap item data. Semua informasi yang disimpan dalam sistem katalog ini biasa disebut meta-data. 2 Pemisahan program data. Sistem manajemen basis data mengakses program ditulis secara terpisah untuk suatu tujuan tertentu. Struktur berkas data disimpan dalam sitem katalog yang terpisah dengan program aplikasi, yang biasanya disebut dengan program dan data saling bebas program-data independent 3 Penggunaan data. Basis data pada umumnya digunakan oleh beberapa pemakai untuk kepentingan penggunaan yang berbeda pula. Data yang diperlukan bisa saja bersifat secara eksplisit tersimpan dalam basis data atau pemakai harus melakukan pemrosesan tersendiri untuk memperoleh data atau informasi yang diinginkan. Dalam hal ini sistem manajemen basis data harus mampu mengakomodasi beberapa pemakai untuk beberapa kepentingan. 4 Pemakaian data bersama. Basis data dengan sistem manajemen basis data memungkinkan beberapa pemakai mengakses data yang sama pada waktu bersamaan pula. Untuk menjamin bahwa data yang diakses tidak terjadi kesalahan maka harus ada kontrol yang terintegrasi terhadap basis data concurrency control.

2.2.3 Model entity relationship