Ikan pelagis Sumberdaya Ikan

Micrososft Visual Basic 6.0 menjadi diidamkan oleh programer Agus Alam, 2000. Menurut Kurniadi 2000 diacu dalam Rachmat 2010, ada beberapa keistimewaan Micrososft Visual Basic 6.0 yaitu: 1 Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, sehingga dapat belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat. 2 Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan efesien dari sebelumnya. 3 Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard, sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu. 4 Kemampuan membuat AxtiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak. 5 Sarana akses data lebih cepat dan handal untuk membuat aplikasi database.

2.4 Sumberdaya Ikan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan pasal 1 ayat 4, ikan didefinisikan sebagai segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Dalam pengelompokan sumberdaya alam ikan, ikan termasuk sebagai sumberdaya flows atau sumberdaya yang bersifat dapat diperbaharui renewable.

2.4.1 Ikan pelagis

Ikan pelagis merupakan ikan yang hidup pada lapisan permukaan perairan sampai tengah mid layer. Ikan pelagis umumnya hidup secara bergerombol baik dengan kelompoknya maupun jenis ikan lain. Ikan pelagis bersifat fototaxis positif dan tertarik pada benda-benda terapung. Bentuk ikan menyerutu stream line dan merupakan perenang cepat Mukhsin, 2002 diacu dalam Randika, 2008. Ikan pelagis adalah kelompok ikan yang sebagian besar hidupnya berada pada lapisan permukaan hingga kolom air mid layer. Ikan pelagis ini memiliki ciri khas, yaitu dalam beraktivitas umumnya membentuk gerombolan schooling dan melakukan migrasi untuk berbagai kebutuhan hidupnya. Ikan pelagis selanjutnya dapat dibagi menjadi dua kelompok Simbolon, 2011. Berdasarkan ukurannya Direktorat Jenderal Perikanan 1998 diacu dalam Randika 2008 mengelompokan ikan pelagis menjadi 2 kelompok yaitu: 1 Pelagis Besar Mempunyai ukuran 100-250 cm ukuran dewasa, umumnya ikan pelagis besar adalah ikan peruaya dan perenang cepat. Contoh dari kelompok ini antara lain ikan tuna Thunnus spp, cakalang Katsuwonus pelamis, tenggiri Scomberomorus spp dan tongkol Euthynnus spp. 2 Pelagis Kecil Mempunyai ukuran 5-50 cm ukuran dewasa didominasi oleh 6 kelompok besar, yaitu kembung Rastrelliger sp, layang Decapterus sp, jenis selar Selaroides sp dan Atale sp, lemuru Sardinella sp dan teri Stolephorus sp. Ikan pelagis besar umumnya hidup di laut lepas dengan kondisi lingkungan yang relatif stabil. Jenis ikan ini dapat melakukan migrasi sepanjang tahun, bahkan mampu mencapai jarak yang cukup jauh. Sebagai contoh ikan cakalang, tuna, dan tongkol termasuk ke dalam kategori ikan yang melakukan migrasi dengan jarak jauh highly migratory species hingga melampaui batas-batas yuridiksi suatu negara Simbolon, 2011. Selanjutnya menurut Simbolon 2011, habitat ikan pelagis kecil umumnya terdapat di perairan pantai, yang kondisi lingkungannya lebih dinamis dibandingkan dengan perairan oseanis offshore. Kondisi ini berpengaruh terhadap kelimpahan ikan yang cenderung berfluktuasi. Dinamika ikan pelagis kecil ini juga dipengaruhi oleh tekanan dari kegiatan penangkapan ikan fishing, karena habitatnya di daerah pantai relatif mudah dijangkau oleh usaha penangkapan, baik skala kecil maupun skala besar.

2.4.2 Ikan demersal