3.4.2 Tahap analisis sistem informasi
Tahap analisis sistem informasi terdiri dari tiga bagian, yaitu analisis kebutuhan informasi, formulasi masalah, dan identifikasi sistem informasi. Pada
tahap analisis kebutuhan informasi dicari secara selektif kebutuhan informasi masing-masing pelaku dalam sistem sumberdaya dan lingkungan perikanan
tangkap di Kabupaten Padang Pariaman. Pelaku yang terlibat di antaranya adalah nelayan, armada penangkapan ikan, pengusaha perikanan, PPI, Dinas Kelautan
dan Perikanan dan pengguna informasi lainnya. Tahap formulasi permasalahan bertujuan merumuskan permasalahan yang
ada dalam proses dan manajemen pendataan sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Permasalahan
yang terjadi dapat diketahui melalui observasi lapang serta wawancara dengan pelaku yang ada dalam lingkup sistem.
Identifikasi sistem informasi dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran sistem informasi secara garis besar. Identifikasi sistem informasi ini
dilakukan dengan pembuatan dua diagram, yaitu 1 diagram lingkar sebab akibat causal loop yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan antar komponen di
dalam sistem informasi dan 2 diagram input-output yang bertujuan untuk menggambarkan masukan dan keluaran serta kontrol dari sistem informasi
manajemen data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap di Kabupaten Padang Pariaman.
3.4.3 Tahap perancangan sistem informasi
Tahap ini menjelaskan perancangan sistem informasi yang akan dibuat. Perancangan sistem informasi mendesain suatu proses dihasilkannya informasi,
yaitu terdiri dari proses input data, pengolahan data dan proses penyajian data ouput data. Informasi akan dihasilkan dengan memanfaatkan data yang
tersimpan pada basis data yang ada. Output atau informasi yang dihasilkan pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Tahap
perancangan sistem informasi terdiri dari 1 perancangan cara kerja sistem dengan diagram blok, 2 perancangan database, dan 3 perancangan relasi tabel.
Perancangan cara kerja sistem dengan diagram blok merupakan pembuatan diagram blok yang bertujuan untuk menggambarkan garis besar cara kerja sistem
informasi yang akan dibuat. Diagram blok juga berisikan komponen-komponen yang terlibat dalam sistem informasi.
Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap pemakai user diberi
wewenang untuk dapat mengakses mengubah, menghapus, menganalisa, menambah, memperbaiki data dalam tabel-tabel tersebut. Tahapan-tahapan dalam
melakukan perancangan database ialah 1 pembuatan tabel, tabel berfungsi sebagai tempat menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang
berhubungan dengan topik tertentu. Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika terhadap pandangan data. 2 pembuatan field yang
merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom
vertikal pada tabel. Perancangan relasi tabel, dibuat dengan menggunakan diagram entity
relationship. Relasi yang dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan hubungan antara tabel-tabel yang berada pada database. Relasi yang dibangun menggunakan
relasional one to one satu ke satu yang berarti setiap entity pada suatu himpunan dengan entity pada himpunan entity yang lainnya. One to many satu ke banyak
yang berarti setiap entity pada suatu himpunan entity dapat berhubungan dengan banyak entity pada hubungan entity yang lainnya.
3.4.4 Tahap implementasi sistem informasi