21
1. Tahap Pertama
Penelitian  tahap  pertama  dilakukan  penelitian  pendahuluan  dan  penelitian  utama.  Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kisaran suhu dan waktu penggorengan ikan goreng. Pengamatan
yang dilakukan pada penelitian pendahuluan adalah pengamatan warna dan kerenyahan ikan goreng secara subjektif.  Percobaan  pada  penelitian  pendahuluan  ini  akan  dilakukan  secara  trial  and  error.    Pada
penelitian pendahuluan dilakukan penggorengan hampa pada suhu dan waktu penggorengan 85
o
C selama 75  menit,  suhu  90
o
C  selama  60  menit,  dan  suhu  90
o
C  selama  45  menit  dengan  kapasitas  masuk  per prosesnya adalah 1 kg. Suhu dan waktu penggorengan yang terbaik diperoleh dari penelitian pendahuluan
ini  adalah  suhu  90
o
C  selama  45  menit.  Perlakuan  ini  dikembangkan  lagi  pada  beberapa  taraf    pada penelitian utama.
Pada  penelitian  utama,  hasil  penelitian  pendahuluan  dikembangkan  lebih  lanjut  pada  berbagai tingkat suhu dan waktu. Dalam  penelitian ini digunakan dua  faktor  yaitu suhu dan  waktu  penggorengan
dengan tiga taraf  perlakuan pada tiap faktor dengan 2 kali ulangan. Yaitu untuk faktor suhu adalah 80
o
C, 90
o
C, dan 100
o
C. Sedangkan untuk waktu adalah 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Kemudian terhadap produk hasil gorengan tersebut dilakukan  berbagai analisis fisikokimia dan pengujian organoleptik. Data
yang diperoleh akan diolah dengan analisis sidik ragam untuk melihat pengaruh perlakuan-perlakuan yang diberikan.  Analisis  sidik  ragam  dilanjutkan  dengan  uji  DMRT  Duncan  Multiple  Range  Test  untuk
perlakuan yang menunjukkan perbedaan nyata F hitung  F tabel.
2. Tahap Kedua
Pada penelitian tahap kedua, dilakukan untuk menganalisis kelayakan usaha keripik ikan lemuru. Data  yang  dikumpulkan  berupa  data  primer,yang  diperoleh  langsung  dari  hasil  pengamatan  terhadap
pembuatan keripik ikan lemuru dengan alat penggorengan hampa Vacuum Frying dengan pemilik usaha penggorengan keripik. Analisis kelayakan ditinjau dari kapasitas masuk per prosesnya yaitu 8, 6, 5 dan 4
kg  dengan  rendemen  37  berdasarkan  hasil  dari  pemilihan  produk  terbaik,  dimana  produk  terbaik memiliki  rendemen  37.  Sedangkan  prosedur  yang  dilakukan  adalah  asumsi  dan  pendekatan  sebagai
dasar dalam perhitungan. Asumsi yang digunakan terdiri dari : 1 umur ekonomis mesin Vacuum Frying adalah 5 tahun dengan nilai akhir 10, 2 umur ekonomis bangunan adalah 10 tahun, 3 Umur ekonomis
peralatan-peralatan  yang  digunakan  seperti  talenan,  keranjang,  dan  lain-lain  diasumsikan  sesuai  kondisi lapangan  yaitu  5  tahun, 4  umur  proyek  diasumsikan  sesuai  umur  alat  yaitu  5  tahun,  5  pendapatan  dan
pengeluaran  dianggap  tetap  sepanjang  umur  ekonomis  alat,  6  tingkat  suku  bunga  diasumsikan  sebesar 15, 7 jumlah hari produksi per bulan adalah 24 hari dengan 8 jam kerja per hari.
22
E. PROSEDUR ANALISIS 1.  Rendemen