Unsur Mikro Fe, Cu, Mn, Zn
                                                                                Besi merupakan bagian dari grup prostetik dengan bobot molekul rendah atau  bagian  integral  dari  protein.  Grup  prostetik  yang  mengandung  besi  ialah
porifin  besi  seperti  sitokrom,  katalase,  peroksidase,  dan  dehidrogenase.  Non - hem-protein besi meliputi feredoksin dan enzim besi mitokondria. Sitokrom dan
mitokondria berperan dalam transfer elektron. Besi dapat pula berperan sebagai kofaktor  dari  berbagai  enzim,  tetapi  jarang  sekali  mempunyai  kekhususan
tertentu.  Sebagian  besar  dar i  besi  daun  dijumpai  sebagai  bagian  kloroplas  dan besi sangat essensial dalam pembentukan klorofil Soepardi. 1983.
Mangan  berfungsi  sebagai  aktivator  dari  berbagai  enzim,  diantaranya enzim  pentransfer-fosfat  dan  enzim  dalam  lingkar  Kreb.  Kekurangan  manga n
akan  mengganggu  pernafasan  tanaman  mengingat  peranannya  dalam  lingkar Kreb.  Mangan  juga  merupakan  bagian  penting  dari  kloroplas  dan  turut  dalam
reaksi  yang  menghasilkan  oksigen.  kekurangan  unsur  ini  akan  mempengaruhi susunan  kloroplas.  Kepekatan  mangan  y ang  tinggi  dapat  menimbulkan
kekurangan besi dalam tanaman Soepardi. 1983. Seng  merupakan  penyusun  dari  berbagai  enzim -logam  meliputi
dehidrogenase,  diantaranya  dehidrogenase  alkohol  dan  laktat.  Seng  juga berfungsi  sebagai  kofaktor  tetapi  tidak  mempunyai kekhususan  yang  tinggi.
Kekurangan  seng  menyebabkan  pertumbuhan  secara  drasti s terganggu,  daun mengecil  dan  ruas  tanaman  memendek.  Kegiatan  auksin  dan  asam  indolasetat
sangat  dipengaruhi  oleh  seng.  Sintesis  protein  yang  dibantu  oleh  asam ribonukleat  dikendalikan  oleh  kepekatan  seng  dalam  tubuh  tanaman Soepardi.
1983. Tembaga  merupakan  penyusun  dari  berbagai  enzim,  meliputi,  asam
askorbik  oksidase,  fenolase,  lakase,  sitokrom  oksidase,  dan  lain -lain.  Tembaga juga merupakan kofaktor dari berbagai enzim, tet api tidak memiliki kekhususan
yang  tinggi.  Kekurangan  nitrogen  mengganggu  sintesis  protein  dan menyebabkan  senyawa -nitrogen  larut  meningkat.  Kepekatan  gula -reduksi  pada
tanaman  yang  kekurangan  tembaga  adalah  rendah,  sedangkan  kadar  asam organiknya tinggi Soepardi. 1983.
Sumber mikro yang utama adalah bahan induk dan bahaan organik tanah. Pengaruh  bahan  induk  terhadap  unsur  mikro  mungkin  lebih  besar  daripada
terhadap  unsur  makro.  Besi,  mangan,  seng,  dan  tembaga  dijumpai  sebagai senyawa oksida, sulfida, dan silikat dalam tanah. Pada bahan organik, pelapukan
bahan  organik  dapat  membebaskan  sebagian,  meskipun  unsur -unsru  tersebut tidak segera tersedia Soepardi. 1983.
Keadaan-keadaan  dimana  unsur  mikro  dapat  membatasi  pertumbuhan tanaman ialah : a tanah pas ir bereaksi masam dan telah mengalami pencucian
hebat,  b  tanah  organik,  c  tanah  ber -pH  tinggi,  dan  d  tanah  yang  terus ditanami dan dipupuk berat dengan unsur makro Soepardi. 1983.
Pengaruh tanah terhadap keempat unsur mikro besi, tembaga, seng, da n mangan berbeda-beda. Akan tetapi faktor tanah tertentu cenderung mempunyai
pengaruh umum yang sama terhadap ketersediaan keempat unsur mikro tersebut. Kation  unsur  mikro  dalam  keadaan  masam  sangat  larut  dan  tersedia  bagi
tanaman.  Kenaikan  pH  menyebabkan bentuk  ion  dari  kation  unsur  mikro berubah  menjadi  bentuk -bentuk  hidroksida  atau  oksida.  Besi,  mangan,  dan
tembaga  dapat  dijumpai  dalam  beberapa  tingkat  oksidasi.  Pada  tanah  yang teroksidasi buruk, sering mengandung besi dan mangan dalam jumlah beracun.
Pemupukan  fosfor  dalam  jumlah  banyak  dapat  merugikan  suplai  dari  beberapa unsur  mikro.  Serapan  bei  dan  seng  sangat  terganggu  bila  fosfor  berlebihan
dijumpai  didalam  tanah.  Adanya  kombinasi  organik  juga  dapat  mengurangi ketersediaan  unsur  mikro.  Pada  tanah  b erkadar  organik  tinggi,  dapat  terjadi
pengikatan  unsur  mikro  oleh  bahan  organik.  Reaksi  yang  terjadi  antara  bahan organik  dengan  kation  unsur  mikro  tersebut  memungkinkan  kita  membuat
senyawa sintetik yang disebut dengan kelat  chelates  Soepardi. 1983.
                