diukur  secara  pasti.  Hal  tersebut  bersifat  rela tif,  dan  kadang-kadang  merupakan onsep bersifat subyektif. Hilel, 1982
Pembentukan  agregat  tergantung  pada  terdapatnya  butir -butir  primer yang  dapat  beragregasi,  pengumpulan  dan  penjojotan  butir -butir  tanah,  serta
sementasi  dari  bahan-bahan  yang  menggumpal  menjadi  agregat  yang  stabil. Analisis  agregat  dapat  dilakukan  terhadap distribusi  dan  kemantapan  agregat,
yang  dapat  dipakai  dalam  penilaian  struktur  tanah.  Kemantapan  agregat  adalah ketahanan agregat tanah terhadap daya penghancuran agregat tersebut. Sitorus, et
al.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  dilakukan  di  Laboratorium  Kimia  dan  Kesuburan  Tanah,  dan Laboratorium  Konsaervasi  Tanah  dan  Air,  Departemen  Ilmu  Tanah  dan
Sumberdaya  Lahan,  Fakultas  Pertanian,  Institut  Pertanian  Bogor.  Penelitian dimulai pada bulan November 2010 sampai dengan bulan Februari 2011.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan  dari  penelitiian  ini  adalah  sludge  industri  kertas  dan  tailing  dari tambang emas, aquades, alkohol 80, dan bahan -bahan kimia untuk analisis sifat
kimia  tanah. Alat  yang  digunakan  adalah  pH  meter,  labu  kjeldaldigestion, destilator  dan  labunya, spectrophotometer,  flamephotometer, thermal  plate,
tabung sentrifuse, ultrasoma, AAS, ayakan kering dan basah, dan oven.
3.3. Metode Penelitian
Sludge  terdiri  dari  satu  jenis  yang berasal  dari  industri  pabrik  kertas. Tailing  yang  digunakan  merupakan  tailing  dari  pertambangan  emas  den gan  dua
jenis, yaitu tailing dump dan tailing pond. Sludge dan Tailing digunakan sebanyak tiga kali ulangan.
Menurut  hasil  penelitian  Widyati  200 6  dengan  menggunakan  dua  jenis sludge industri kertas, menunjukkan bahwa konsentrasi sludge yang memberikan
pengaruh  yang  nyata  adalah  25  dan  50  vv.  Oleh  karena  itu,  penggunaan untuk masing-masing sludge menggunakan dua tingkat konsentrasi yang berbeda
yaitu 25 dan 50 vv. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: A. 25 sludge : 75 tailing pond A1
B. 50 sludge : 50 tailing pond A2 C. 25 sludge : 75 tailing dump B1
D. 50 sludge : 75 tailing dump B2 Setelah  dicampur  homogen,  dari  masing -masing  perlakuan  disimpan
dalam  wadah  plastik  lalu  dipindahkan  ke  dalam  wadah  tabung  kecil  pada  waktu pengamatan. Percobaan dilakukan dalam 3 kali ulangan. Diberikan air secukupnya
setiap hari untuk memelihara kondisi bahan. Pengamatan dilakukan pada hari ke 0, 5, 10, dan 15.
Untuk  pengolahan  data  statistik  dan  analisis  uji  nyata  dilakukan  dengan menggunakan  program  statistik SPSS.  Rancangan  percobaan  yang  dianalisis
dengan menggunakan metode Repeated Measurement atau sering disebut dengan Factorial in Time.
Rancangan percobaan dapat dilihat pada Tabel 1. Parameter sifat-sifat kimia tanah  yang  diukur  dan  metode  yang  digunakan  untuk  analisis  sifat -sifat  tersebut
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Rancangan Percobaan. Jenis Tailing
Dosis Sludge Pengamatan ke
Perlakuan Tailing Pond
Kontrol T.A 0
5 T.A 5
10 T.A 10
15 T.A 15
25 A1. 0
5 A1. 5
10 A1. 10
15 A1. 15
50 A2. 0
5 A2. 5
10 A.2 10
15 A2. 15
Tailing Dump Kontrol
T.B 0 5
T.B 5 10
T.B 10 15
T.B 15 25
B1. 0 5
B1. 5 10
B1. 10 15
B1. 15 50
B2. 0 5
B2. 5 10
B2. 10 15
B2. 15