Tabel 4. Pengaruh Sludge Terhadap Nilai pH Pada Tailing . Bahan
Waktu Hari ke- 5
10 15
Sludge 4,17
4,23 4,43
4,53 Tailing Pond
7,23 7,27
7,33 7,43
Tailing Dump 7,47
7,47 7,43
7,50 A1
4,13 6,23
6,70 7,13
A2 4,33
6,77 7,07
7,17 B1
4,23 6,63
6,97 7,13
B2 4,23
6,97 7,17
7,30 Keterangan : A1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Pond, A2 = Dosis sludge
50 pada Tailing Pond, B1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Dump, B2 = Dosis sluge 50 pada Tailing Dump
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ketiga faktor antara tailing, sludge dan waktu pengamatan memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai pH .
Akan tetapi ketiga faktor tidak menunjukkan adanya interaksi. Interaksi yang terjadi adalah antara faktor tailing dengan waktu pengamatan dan faktor sludge
dengan waktu pengamatan. Menurut hasil analisis uji lanjut ha ri ke-15 merupakan hasil terbaik. Hasil statistik uji lanjut interaksi tailing dengan waktu pada pH dapat
dilihat pada tabel 5, sedangkan hasil statistik uji lanjut interaksi sludge dengan waktu pada pH dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 5. Analisis Statistik Uji Lanjut Tailing dengan Waktu Pada pH. Waktu
Jenis Tailing Tailing Pond
Tailing Dump 4.23 E
4.23 E 5
6.5 D 6.8 C
10 6.88 BC
7.06 BA 15
7.15 A 7.21 A
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5 .
Tabel 6. Analisis Statistik Uji Lanjut Sludge dengan Waktu Pada pH. Waktu
Dosis Sludge 25
50 4.18 D
4.28 D 5
6.43 C 6.86 B
10 6.83 B
7.11 A 15
7.13 A 7.23 A
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5 .
4.3. Penetapan Nitrogen
Menurut penilaian kriteria sifat kimia yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian Tanah 1983 dalam Hardjowigeno 2007, kandungan total N yang
dimiliki oleh tailing sangat rendah, yaitu 0.04 untuk tailing pond dan 0.06 untuk tailing dump, sedangkan sludge memiliki kandungan total N yang tinggi
yaitu sebesar 0.62. Sangat rendahnya total N dalam tailing disebabkan tidak adanya bahan organik, KTK yang rendah, dan
proses pencucian dalam pengolahan. Sludge memiliki nilai total N yang tinggi disebabkan adanya residu
dari pemberian pupuk N dalam bentuk urea selama proses pengolahan sludge dalam instalasi pengolahan air limbah IPAL serta proses penambahan N lainnya.
Tingginya nilai total N untuk sludge menandakan bahwa sludge dapat dijadikan sebagai alternatif bahan organik. Widyati, 2006
0.0000 0.0500
0.1000 0.1500
0.2000 0.2500
5 10
15
N ila
i
Waktu Hari ke-
A1 A2
B1 B2
Gambar 1. Grafik Nilai N-total Pengaruh Sludge Pada Tailing Keterangan : A1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Pond, A2 = Dosis sludge
50 pada Tailing Pond, B1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Dump, B2 = Dosis sluge 50 pada Tailing Dump
Gambar 1. menunjukkan nilai total N mengalami penurunan terlebih dahulu sebelum meningkat pada semu a bahan yang dianalisis. Pada tailiing pond
yang dicampur dengan sludge, perubahan nilai N -total terjadi pada hari ke -15 setelah sebelumnya mengalami penurunan yang mencapai nilai terendah sebesar
0,034 A1 dan 0,07 A2 dari angka awal 0,06 A1 dan 0,085. Tailin g dump yang dicampur menunjukkan mekanisme pergerakan yang sama, akan tetapi
pada tailing dump, peningkatan nilai N -total terjadi pada hari ke 10 dan terus meningkat hingga hari ke 15. Pada Tailing dump yang telah dicampur didapatka n
nilai terendahnya adalah 0,06 B1 dan 0.14 B2 Dinamika perubahan tersebut dapat disebabkan karena perubahan dan proses mineralisasi antara sludge
dengan tailing. Untuk mengetahui mekanisme perubahannya dip erlukan penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan Pusat Penelitian Tanah 1983, Nilai N-total pada hari pertama berada pada kategori sangat rendah pada bahan A1, A2, dan B1, dan
kategori rendah pada bahan B2. Pemberian dosis sludge sebanyak 25 ternyata masih belum cukup untuk meningkatkan kategori kadar N -total baik pada Tailing
Pond A1 dan Tailing Dump B2. Pada dosis sludge 50 dapat meningkatkan kategori kadar N-total menjadi rendah pada Tailing Pond A2, dan kategori
sedang pada Tailing Dump B2.