serealia dan buah-buahan;, dan dapat melemahkan tanaman terhadap se rangan hama dan penyakit Soepardi, 1983.
2.5 Fosfor
Fosfor dalam tanah terbagi atas dua jenis yaitu P -organik dan P- anorganik. Bentuk fosfor dalam tanah berada dalam bentuk P yang terlarut dan P
terjerap. Kelarutan P dalam tanah ditentukan oleh pH. Saat pH masam maka Al-P dan Fe-P menjadi stabil dan pada saat pH tinggi maka Ca -P menjadi stabil.
Menurut Leiwakabessy dan Sutandi 2004, Mobilitas hara P dalam tanah sangat rendah karena rekasi dengan komponen tanah maupun dengan ion -ion logam
dalam tanah seperti Ca, Al, Fe dan lain -lain membentuk senyawa yang kurang larut dengan tingkat kelarutan berbeda -beda. Reaksi tanah pH memegang
peranan sangat penting dalam mobilitas unsur ini. Soepardi, 1983 Fosfor memliki pengaruh terhadap tanaman seperti, penyu sun metabolit
dan senyawa kompleks; sebagai aktivator, kofaktor, atau pengaruh enzim; dan peranannya dalam proses fisiologik. Pengaruh menguntungkan fosfor lainnya
adalah dalam kegiatan-kegiatan seperti pembagian sel dan lemak dan albumin; pembentukan bunga, buah, dan biji; kemaangan tanaman, melawan pengaruh
nitrogen; perkembangan akar halus dan akar rambut; memperkuat jerami, jadi tidak mudah rebah; kualitas hasil tanaman, terutama rumput dan sayuran; dan
ketahanan terhadap penyakit Soepardi, 1983.
2.6 Kalium
Pada umumnya kalium tanah dapat digolongkan menjadi bentuk yang relatif tidak tersedia, lambat tersedia, dan segera tersedia. Kalium yang relatif
tidak tersedia yaitu K yang tidak dapat dipertukarkan. Kalium yang relatif lambat tersedia yaitu K yang tidak dapat dipertukarkan. Kalium yang relatif segera
tersedia yaitu K yang dapat dipertuk arkan dan K dalam larutan tanah Soepardi, 1983.
Jumlah K dalam tanah jauh lebih banyak daripada P. Masalah utama ialah ketersediaan. Kalium diikat dalam bentuk -bentuk yang kurang tersedia.
Jumlah K yang dapat dipertukarkan atau tersedia bagi tanaman tidak melebihi 1 persen dari seluruh kalium tanah Soepardi, 1983.
Kalium merupakan satu -satunya kation monovalen yang essensial bagi tanaman. Peranan utama dari kal ium dalam tanaman ialah sebagai aktivator
berbagai enzim.Kalium dapat membuat tanaman lebih tahan terhadap berbagai penyakit dan merangsang perumbuhan akar. Kalium juga dapat meniadakn
pengaruh buruk nitroden dan dapat mengurangi pengaruh kematangan yang dipercepat fosfor. Kelebihan kalium akan berdampak pada terganggunya
translokasi dari kation lain. Kadar magnesium dalam daun akan sehingga proses fotosintesis terganggu Soepardi, 1983 .
2.7 Kapasitas Tukar Kation KTK dan Basa-basa.
Kapasitas tukar kation merupakan salah satu sifat kimia tanah yang penting. Kapasitas Tukar Kation KTK merupakan sifat tanah dalam menjerap
dan menukarkan kation. Besarnya KTK tergantung kepada kerapatan muatan negatif dan luas permukaan spesifik kol oid. Semakin tinggi kerapatan muatan
negatif koloid dan semakin besar luas permukaan spesifik koloid, maka KTK akan semakin tinggi. Menurut Tan 1993, KTK adalah jumlah atau total miliekuivalen
kation yang dapat dipertukarkan per 100 gram tanah Hardjowigeno, 2007. KTK memiliki peranan penting dalam penyerapan hara oleh tanaman,
kesuburan tanah, retensi hara dan pemupukan. Kation yang terjerap umumnya tersedia bagi tanaman melalui pertukaran dengan ion H
+
yang dihasilkan oleh respirasi akar tanaman. Hara yang ditambahkan kedalam tanah dalam bentuk
pupuk akan ditahan oleh permukaan koloid untuk sementara waktu terhindar pari pencucian. Kation-kation yang dapat mencemari air tanah dapat tersaring oleh
kegiatan jerapan koloid tanah. Hardjowigeno, 2007 Karena adanya muatan tergantung pH pada tanah, maka dalam
menentukan KTK harus didasarkan pada pH larutan yang telah ditentukan. Dengan metode ekstraksi menggunakan amounium asetat yang disangga pada pH