Penetapan Nitrogen HASIL DAN PEMBAHASAN

0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500 5 10 15 N ila i Waktu Hari ke- A1 A2 B1 B2 Gambar 1. Grafik Nilai N-total Pengaruh Sludge Pada Tailing Keterangan : A1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Pond, A2 = Dosis sludge 50 pada Tailing Pond, B1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Dump, B2 = Dosis sluge 50 pada Tailing Dump Gambar 1. menunjukkan nilai total N mengalami penurunan terlebih dahulu sebelum meningkat pada semu a bahan yang dianalisis. Pada tailiing pond yang dicampur dengan sludge, perubahan nilai N -total terjadi pada hari ke -15 setelah sebelumnya mengalami penurunan yang mencapai nilai terendah sebesar 0,034 A1 dan 0,07 A2 dari angka awal 0,06 A1 dan 0,085. Tailin g dump yang dicampur menunjukkan mekanisme pergerakan yang sama, akan tetapi pada tailing dump, peningkatan nilai N -total terjadi pada hari ke 10 dan terus meningkat hingga hari ke 15. Pada Tailing dump yang telah dicampur didapatka n nilai terendahnya adalah 0,06 B1 dan 0.14 B2 Dinamika perubahan tersebut dapat disebabkan karena perubahan dan proses mineralisasi antara sludge dengan tailing. Untuk mengetahui mekanisme perubahannya dip erlukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan Pusat Penelitian Tanah 1983, Nilai N-total pada hari pertama berada pada kategori sangat rendah pada bahan A1, A2, dan B1, dan kategori rendah pada bahan B2. Pemberian dosis sludge sebanyak 25 ternyata masih belum cukup untuk meningkatkan kategori kadar N -total baik pada Tailing Pond A1 dan Tailing Dump B2. Pada dosis sludge 50 dapat meningkatkan kategori kadar N-total menjadi rendah pada Tailing Pond A2, dan kategori sedang pada Tailing Dump B2. Hasil statistik menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara faktor tailing dengan waktu pengamatan dan juga interaksi antara faktor tailing dengan sludge. Menurut hasil analisis uji lanjut, didapatkan bahwa interaksi tailing dengan waktu hasil terbaik terdapat pada hari ke-15. Hasil terbaik interaksi tailing dengan sludg e terdapat pada dosis sludge 50 dengan Tailing Dump. Hasil statistik uji lanjut interaksi tailing dengan waktu pada N dapat dilihat pada tabel 7, sedangkan hasil statistik uji lanjut interaksi tailing dengan sludge pada N dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 7. Analisis Statistik Uji Lanjut Tailing dengan Waktu Pada N. Waktu Jenis Tailing Tailing Pond Tailing Dump 0.07277 BC 0.12936 BAC 5 0.06468 BC 0.10049 BA 10 0.05313 C 0.1259 BA 15 0.12705 BA 0.15593 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5 Tabel 8. Analisis Statistik Uji Lanj ut Sludge dengan Tailing pada N . Dosis Sludge Jenis Tailing Tailing Pond Tailing Dump 25 0.05717 C 0.07565 CB 50 0.10164 B 0.18018 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5

4.4. Penetapan Total dan Ketersediaan Fosfor.

Total Fosfor yang terdapat pada tailing sangat tinggi, hal tersebut dapat dikarenakan pengapuran dan bahan induk pada tailing. Akan t etapi, ketersediaan P pada pada kedua tailing tergolong rendah . Rendahnya P-tersedia pada tailing diakibatkan adanya proses pencucian leaching pada proses pengolahan emas, nilai pH yang tinggi, serta tidak adanya bahan organik dalam tailing. Sludge memiliki nilai P-tersedia yang tinggi dikarenakan adanya residu dari pemberian pupuk P dalam bentuk TSP selama proses pengolahan sludge dalam instalasi pengolahan air limbah IPAL Tingginya nilai P yang tersedia untuk sludge dapat dimanfaatkan untuk mendorong terjadinya engineered bioremediation Widyati, 2006. Menurut Bear 1985 dalam Andri, bahan organik mengandung Asam organik seperti a sam tartat, asam malonat, dan asam malat dapat mencegah unsur besi dan alumunium bereaksi dengan fosfat sehingga tidak terjadi endapan yang tidak tersedia. 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 5 10 15 N ila i p p m Waktu Hari ke- A1 A2 B1 B2 Gambar 2. Grafik Nilai P-total Pengaruh Sludge Pada Tailing Keterangan : A1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Pond, A2 = Dosis sludge 50 pada Tailing Pond, B1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Dump, B2 = Dosis sluge 50 pada Tailing Dump Dari gambar 2. dapat dilihat adanya dinamika perubahan P -total. P-total pada semua bahan memperlihatkan kisaran nilai yang tinggi pada hari pertama. P - total yang tinggi tersebut dikarenakan batuan induk pada tailing yang memiliki nilai P yang tinggi. Nilai P -total yang semakin menurun dikarenakan adanya aplikasi pemberian air pada metode penelitian sehingga P yang terkandung tercuci. Pada hasil statistik untuk P-total didapatkan bahwa tidak terjadi interaksi antara semua faktor. Interaksi yang terjadi adalah interaks i antara faktor tailing dengan waktu pengamatan dan juga interaksi antara faktor sludge dengan waktu. Menurut hasil analisis uji lanjut, didapatkan bahwa nilai terbaik dari interaksi