7, maka pada tanah yang memiliki pH kurang dari 7 akan didapatkan nilai KT K yang lebih besar dari nilai yang sebenarnya Hardjowigeno, 2007.
Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK lebih tinggi mampu menjerap dan menyediakan unsur hara lebih baik daripa da tanah dengan KTK
rendah. Tanah dengan KTK tinggi bila didominasi oleh kation baca, Ca, Mg, K, dan Na dapat meningkatkan kesuburan tanah., tetapi bila didominasi oleh kation
asam, Al, H dapat mengurangi kesuburan tanah Hardjowigeno, 2007. Kation yang terdapat dalam kompleks jerapan koloid tersebut dapat
dibedakan menjadi kation -kation basa dan kation-kation asam. Termasuk kation basa adalah Ca
++
, Mg
++
, K
+
, dan Na
+
. Termasuk kation asam adalah H
+
dan Al
+++
. Hardjowigeno, 2007.
Kejenuhan basa menunjukkan perbandingan antara jumlah kation -kation basa dengan jumlah semua kation kation basa dan kation asam yang terdapat
dalam kompleks jerapan tanah. Jumlah maksimum kation yang dapat dijerap tanah menunjukkan besarnya nilai kapasitas tukar kation tanah tersebut. Kation-
kation basa merupakan unsur yang diperlukan tanaman . Kejenuhan basa selalu dihubungkan sebagai petunjuk mengenai kesuburan sesuatu tanah. Kemudahan
dalam melepaskan ion yang dijerat untuk tanaman tergantung pada derajat kejenuhan basa. Di samping itu basa-basa umumnya mudah tercuci, sehingga
tanah dengan kejenuhan basa tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut belum banyak mengalami pencucian dan merupakan tanah yang subur Hardjowigeno,
2007.
2.8 Unsur Mikro Fe, Cu, Mn, Zn
Salah satu sifat umum dari unsur mikro ialah bahwa mereka diperlukan dalam jumlah yang sedikit dan dapat merusak bila dijumpai dalam jumlah
banyak. pengendalian terhadap jumlah yang diberikan sebagai pupuk perlu dilakukan mengingat keseimbangan unsur hara secara menyeluruh Soepardi.
1983.
Besi merupakan bagian dari grup prostetik dengan bobot molekul rendah atau bagian integral dari protein. Grup prostetik yang mengandung besi ialah
porifin besi seperti sitokrom, katalase, peroksidase, dan dehidrogenase. Non - hem-protein besi meliputi feredoksin dan enzim besi mitokondria. Sitokrom dan
mitokondria berperan dalam transfer elektron. Besi dapat pula berperan sebagai kofaktor dari berbagai enzim, tetapi jarang sekali mempunyai kekhususan
tertentu. Sebagian besar dar i besi daun dijumpai sebagai bagian kloroplas dan besi sangat essensial dalam pembentukan klorofil Soepardi. 1983.
Mangan berfungsi sebagai aktivator dari berbagai enzim, diantaranya enzim pentransfer-fosfat dan enzim dalam lingkar Kreb. Kekurangan manga n
akan mengganggu pernafasan tanaman mengingat peranannya dalam lingkar Kreb. Mangan juga merupakan bagian penting dari kloroplas dan turut dalam
reaksi yang menghasilkan oksigen. kekurangan unsur ini akan mempengaruhi susunan kloroplas. Kepekatan mangan y ang tinggi dapat menimbulkan
kekurangan besi dalam tanaman Soepardi. 1983. Seng merupakan penyusun dari berbagai enzim -logam meliputi
dehidrogenase, diantaranya dehidrogenase alkohol dan laktat. Seng juga berfungsi sebagai kofaktor tetapi tidak mempunyai kekhususan yang tinggi.
Kekurangan seng menyebabkan pertumbuhan secara drasti s terganggu, daun mengecil dan ruas tanaman memendek. Kegiatan auksin dan asam indolasetat
sangat dipengaruhi oleh seng. Sintesis protein yang dibantu oleh asam ribonukleat dikendalikan oleh kepekatan seng dalam tubuh tanaman Soepardi.
1983. Tembaga merupakan penyusun dari berbagai enzim, meliputi, asam
askorbik oksidase, fenolase, lakase, sitokrom oksidase, dan lain -lain. Tembaga juga merupakan kofaktor dari berbagai enzim, tet api tidak memiliki kekhususan
yang tinggi. Kekurangan nitrogen mengganggu sintesis protein dan menyebabkan senyawa -nitrogen larut meningkat. Kepekatan gula -reduksi pada
tanaman yang kekurangan tembaga adalah rendah, sedangkan kadar asam organiknya tinggi Soepardi. 1983.
Sumber mikro yang utama adalah bahan induk dan bahaan organik tanah. Pengaruh bahan induk terhadap unsur mikro mungkin lebih besar daripada