Penetapan Total dan Ketersediaan Fosfor.

Sludge memiliki nilai P-tersedia yang tinggi dikarenakan adanya residu dari pemberian pupuk P dalam bentuk TSP selama proses pengolahan sludge dalam instalasi pengolahan air limbah IPAL Tingginya nilai P yang tersedia untuk sludge dapat dimanfaatkan untuk mendorong terjadinya engineered bioremediation Widyati, 2006. Menurut Bear 1985 dalam Andri, bahan organik mengandung Asam organik seperti a sam tartat, asam malonat, dan asam malat dapat mencegah unsur besi dan alumunium bereaksi dengan fosfat sehingga tidak terjadi endapan yang tidak tersedia. 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 5 10 15 N ila i p p m Waktu Hari ke- A1 A2 B1 B2 Gambar 2. Grafik Nilai P-total Pengaruh Sludge Pada Tailing Keterangan : A1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Pond, A2 = Dosis sludge 50 pada Tailing Pond, B1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Dump, B2 = Dosis sluge 50 pada Tailing Dump Dari gambar 2. dapat dilihat adanya dinamika perubahan P -total. P-total pada semua bahan memperlihatkan kisaran nilai yang tinggi pada hari pertama. P - total yang tinggi tersebut dikarenakan batuan induk pada tailing yang memiliki nilai P yang tinggi. Nilai P -total yang semakin menurun dikarenakan adanya aplikasi pemberian air pada metode penelitian sehingga P yang terkandung tercuci. Pada hasil statistik untuk P-total didapatkan bahwa tidak terjadi interaksi antara semua faktor. Interaksi yang terjadi adalah interaks i antara faktor tailing dengan waktu pengamatan dan juga interaksi antara faktor sludge dengan waktu. Menurut hasil analisis uji lanjut, didapatkan bahwa nilai terbaik dari interaksi tailing dengan waktu dan interaksi sludge dengan waktu yaitu pada hari pertama. Hasil statistik uji lanjut interaksi tailing dengan waktu pada P-total dapat dilihat pada tabel 9, sedangkan hasil statistik uji lanjut interaksi sludge dengan waktu pada P-total dapat dilihat pada tabel 10 . Tabel 9. Analisis Statistik Uji Lanjut Tailing dengan Waktu Pada P -total. Waktu Jenis Tailing Tailing Pond Tailing Dump 1626.16 A 1607.41 BA 5 1567.97 BAC 1522.74 C 10 1545.02 BC 1413.47 D 15 1455.76 D 1336.36 E Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5 Tabel 10. Analisis Statistik Uji Lanjut Sludge dengan Waktu Pada P-total. Waktu Dosis Sludge 25 50 1588.33 BA 1645.24 A 5 1553.4 BC 1537.31 BC 10 1477.65 DC 1480.84 DC 15 1397.58 D 1394.53D Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 5 10 15 N ila i p p m Waktu Hari ke- A1 A2 B1 B2 Gambar 3. Grafik Nilai P-tersedia Pengaruh Sludge Pada Tailing Keterangan : A1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Pond, A2 = Dosis sludge 50 pada Tailing Pond, B1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Dump, B2 = Dosis sluge 50 pada Tailing Dump Gambar 3. memperlihatkan dinamika perubahan P -tersedia pada bahan. Berdasarkan kriteria dari Pusat Penelitian Tanah 1983, P -tersedia pada hari pertama berada dalam kategori sedang pada bahan A2 8,84 ppm, sedangkan pada bahan A1 4,57 ppm, B1 6,55 ppm, dan B2 6,98 ppm termasuk kedalam kategori rendah. Sludge terlihat mampu dapat langsung meningkatkan P -tersedia pada tailing di hari pertama pada bahan A2, B1, dan B3. Pada hari ke-15 memperlihatkan nilai P-tersedia yang meningkat dimana hanya pada bahan campuran A1 9,77 ppm yang berada pada kategori sedang, sedangkan A2 12,24 ppm dan B1 11,81 ppm berada dalam kategori tinggi, dan B2 23,49 ppm berada dalam kategori sangat tinggi. Lambatnya laju peningkatan P -tersedia pada tailing dikarenakan sifat fosfor yang sukar larut dalam air, dan terlihat pada tailing pond yang memiliki kandungan air lebih tinggi dibandingkan tailing dump. Nilai P-tersedia meningkat secara perlahan dikarenakan pengaruh sludge yang dapat memberikan fosfor dalam bentuk P-tersedia. Hasil statistik didapatkan bahwa terjadi interaksi antara semua faktor. Menurut hasil analisis uji lanjut, didapatkan bahwa nilai terbaik dari interaksi dimiliki oleh kombinasi Tailing Dump dengan dosis sludge 50 pada waktu hari ke-15. Nilai terendah didapatkan pada kombinasi Tailing Pond dengan dosis sludge 50 di hari pertama . Hasil statistik uji lanjut P-tersedia dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Analisis Statistik Uji Lanjut P -tersedia. Waktu Tailing Pond Tailing Dump Sludge 25 Sludge 50 Sludge 25 Sludge 50 4.574 H 8.8389 DCE 6.5519 G 6.9846 G 5 7.2465 GF 8.1453 FE 8.5385 DE 8.5947 DE 10 8.678 DE 8.678 DE 9.355 DC 11.4476 B 15 9.7661 C 9.7661 C 11.8059 B 23.4881 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5

4.5. Penetapan Kalium

0 ,0 0 0 0 ,0 0 5 0 ,0 1 0 0 ,0 1 5 0 ,0 2 0 0 ,0 2 5 0 ,0 3 0 0 ,0 3 5 0 ,0 4 0 0 ,0 4 5 0 ,0 5 0 A 1 A 2 B 1 B 2 N ila i m e 1 g ta n a h W a k t u H a r i k e - H a r i ke -0 H a r i ke -1 5 Gambar 4. Grafik Nilai Kalium Pengaruh Sludge Pada Tailing Keterangan : A1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Pond, A2 = Dosis sludge 50 pada Tailing Pond, B1 = Dosis Sludge 25 pada Tailing Dump, B2 = Dosis sluge 50 pada Tailing Dump Perubahan kalium pada bahan sangat bervariasi gambar 4., dimana pada A1, A2, dan B2 terjadi peningkatan nilai K. Penyebab B1 mengalami penurunan adalah tercucinya bahan oleh pemberian air yang dilakukan karena kesalahan. Berdasarkan kriteria dari Pusat Penelitian Tanah 1983, keempat bahan masuk kedalam kategori sangat rendah, sehingga dapat menjadi sebuah permasalahan dalam pertumbuhan tanaman untuk kedepannya. Untuk mengatasi kekurangan tersebut dapat dengan cara pemupukan unsur kalium. Faktor utama kehilangan kalium disebabkan oleh pencucian. Pencucian pada tailing menyebabkan kadar kalium termasuk ke dalam kategori sangat rendah. Menurut Jenny dan Slade dalam Soepardi 1983, sebagian besar unsur kalium terikat kuat dan juga jasad mikro mengurangi ketersediaan unsur kalium. Oleh karena itu sludge yang memiliki jasad organik yang tinggi memiliki kadar kalium yang sangat rendah juga. Berdasarkan uji statistik didapatkan semua faktor saling berinteraksi pada bahan campuran, oleh karena itu dilakukan analisis statistik uji lanjut . Akan tetapi, pemberian sludge pada tailing tidak mampu memperbaiki kadar kalium secara nyata pada bahan campuran. Hal tersebut karena masing-masing faktor tidak memberikan pengaruh signifikan pada K. Hasil analisis statistik uji lanjut pada K dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Analisis Statistik Uji Lanjut K. Waktu Tailing Pond Tailing Dump Sludge 25 Sludge 50 Sludge 25 Sludge 50 0.04203 A 0.04243 A 0.0445 A 0.0404 A 15 0.04527 A 0.04327 A 0.03677 A 0.0457 A Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak berbeda Nyata oleh uji Duncan 5