3. Pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan Mesin atau peralatan digunakan dalam proses produksi dan operasi yang
harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan, atau perawatan.
4. Pengendalian Mutu Terjaminnya hasil, atau keluaran dari proses produksi dan operasi
menentukan keberhasilan dari pengoperasian sistem produksi dan operasi. Dalam rangka ini perlu dipelajari kegiatan pengendalian mutu.
5. Manajemen SDM Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh
kemampuan dan keterampilan para tenaga kerja, atau SDM
2.3. Pengertian TQM
Menurut Nasution 2004, Total Quality Management TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan. TQM merupakan
suatu falsafah manajemen komprehensif dan sekaligus alat tool kit untuk implementasinya. Gasperz 2003 menyatakan bahwa TQM merupakan
pendekatan Manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan dan pasar melalui kombinasi menciptakan peningkatan secara
nyata dalam mutu, produktifitas manajemen merupakan antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan
secara nyata dalam mutu, produktifitas dan kinerja lain dari organisasi. Esensi TQM merupakan integrasi dari semua fungsi dan proses dalam
organisasi untuk mendapatkan perbaikan mutu produk dan jasa secara berkelanjutan continuous improvement. Dalam hal ini terdapat empat 4
prinsip utama dalam TQM, yaitu: 1. Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas. Mutu tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu,
tetapi ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk di dalamnya
harga,keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.
2. Respek terhadap setiap orang Dalam
perusahaan yang
mutunya tergolong kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan
kreativitas khas. Dengan demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai.
3. Manajemen berdasarkan fakta Perusahaan harus berdasarkan data dalam menunjukkan fakta, bukan
berdasarkan perasaan feeling. Ada dua 2 konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama, prioritas yakni suatu konsep bahwa perbaikan
tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan
menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. Kedua, variasi
kinerja manusia. 4. Perbaikan berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan.
Siklus PDCAA plan-do-check-act-analyse yang terdiri atas langkah- langkah perencanaan dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil
yang diperoleh. Juran dalam Muhandri dan Kadarisman 2008 mengemukakan
bahwa TQM dapat diimplementasikan apabila mengikuti tiga 3 proses manajerial, yaitu 1 perencanaan mutu, 2 pengendalian mutu dan 3
peningkatanperbaikan mutu. Proses yang dikembangkan Juran ini dikenal dengan istilah “Trilogi Juran”. Kegiatan dari masing-masing
proses tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Tiga proses umum manajemen mutu
Perencanaan Mutu Pengendalian Mutu
Peningkatan Mutu -
Menetapkan tujuan mutu -
Mengidentifikasi pelanggan -
Menentukan kebutuhan pelanggan
- Membangun keistimewaan
produkyang direspon -
Mengembangkan proses yang mampu menghasilkan
keistimewaan produk -
Menetapkan pengendalian proses; menerjemahkan
rencana ke kegiatan operasional
- Mengevaluasi kinerja
aktual -
Membandingkan kinerja aktual
- Bertindak menangani
perbedaan -
Menguji kebutuhan -
Menetapkan infrastruktur -
Mengidentifikasi proyek peningkatan mutu
- Menetapkan tim proyek
- Menyediakan tim dengan
sumber daya, pelatihan dan motivasi untuk
mendiagnosis penyebab dan upaya untuk
mengatasinya
- Menetapkan
pengendalian agar tetap pada jalurnya
Sumber : Muhandri dan Kadarisman 2008
Menurut Ibrahim
dalam Arthatiani 2008, konsep dasar TQM memuat prinsip-prinsip dasar yang pada akhirnya akan menentukan berhasil
atau gagalnya penerapan TQM, oleh karena itu prinsip-prinsip dasar dari TQM sangat berperan dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip tersebut
adalah : 1. Komitmen Manajemen
Manajemen sebagai penanggungjawab dalam bidang kepemimpinan yang bertugas sebagai penunjuk dan pemberi semangat bagi perusahaan,
karena keberadaannya sangat didukung dalam penerapan TQM, agar terlaksana dengan baik.
2. Perbaikan Mutu dan Sistem Secara Berkesinambungan Mutu sebagai hal yang penting dalam produksi harus terus dilakukan
perbaikan secara terus menerus. Hal ini tidak hanya dilakukan pada akhir
proses saja, tetapi juga harus dilakukan dari awal proses sehingga produk yang dihasilkan tidak memiliki cacat.
3. Perspektif Jangka Panjang Waktu yang singkat tidak hanya dapat menunjukkan keberhasilan
ataupun kegagalan dari penerapan TQM, tetapi butuh waktu yang panjang.
4. Fokus Pada Pelanggan Perbaikan yang dilakukan secara terus menerus diharapkan akan dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan harapan konsumen. 5. Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan akan menanamkan rasa loyalitas karyawan terhadap perusahaan dan timbul rasa memiliki
dari karyawan tersebut terhadap perusahaan. Cara untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan tersebut adalah
memberikan pelatihan serta kompensasi tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi pujian dan penghargaan, agar apa yang dilakukan dihargai
perusahaan. 6. Kerjasama Tim
Kerjasama tim sangat dibutuhkan dalam TQM, sehingga produk X tidak hanya dilakukan oleh Departemen X melainkan tanggungjawab semua
departemen. Menurut Ibrahim dalam Arthatiani 2008, unsur-unsur dari TQM
yang mempengaruhi pelaksanaan TQM adalah : 1. SDM
Pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan kegiatan perusahaan. 2. Standar
Spesifikasi produk yang dihasilkan dan acuan dalam menjalankan semua kegiatan untuk menghasilkan produk sesuai yang diinginkan perusahaan.
3. Sarana Peralatan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan pengendalian
mutu. 4. Audit Internal
Kegiatan pengendalian berkala untuk mengidentifikasi penyimpangan terhadap standar.
2.4. Manfaat Penerapan TQM