Fishbone Diagram Hasil Penelitian Terdahulu yang relevan

Klausul 8.5.3 Tindakan Pencegahan Tindakan pencegahan merupakan tindakan untuk mencegah potensi masalah berubah menjadi masalah. Menentukan Penyebab ketidaksesuaian. Melakukan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian sehingga kasus yang sama tidak terulang. Tindakan korektif atau pencegahan harus disesuaikan efek ketidaksesuaian yang terjadi evaluasi efektifitas tindakan korektif atau pencegahan untuk menjamin ketidaksesuaian tidak terulangi atau tidak terjadi. Record hasil tindakan perbaikan harus disimpan.

2.7. Fishbone Diagram

Menurut Nasution 2004, Diagram tulang ikan fishbone diagram, atau diagram Ishikawa yang diperkenalkan oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari Jepang merupakan suatu pendekatan tersetruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih rinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada. Dalam hal ini terdapat lima 5 faktor utama yang perlu diperhatikan untuk mengenali mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh atau berakibat pada rendahnya mutu, yaitu 1 bahan baku, 2 manusia, 3 metode, dan 4 Mesin Langkah-langkah dalam membuat diagram fishbone Gambar 2 adalah : 1. Gambarkan diagram Ishikawa. 2. Identifikasi faktor-faktor apakah yang mengakibatkan dari masing- masing faktor yang ditinjau yaitu 1 bahan baku, 2 manusia, 3 metode dan 4 mesin. Isikan hal tersebut ke cabang masing-masing. 3. Mencari lebih rinci lagi faktor-faktor yang menyebabkan munculnya cabang yang pertama tadi. 4. Interpretasikan diagram Ishikawa tersebut. 5. Terapkan hasil-hasil dengan mengembangkan dan mengimplementasikan tindakan korektif yang efektif serta memonitor hasil-hasil setelah dilakukan tindakan korektif.

2.8. Hasil Penelitian Terdahulu yang relevan

Melissa 2009 melakukan penelitian dengan penerapan TQM yang diukur dengan peubah SDM, Standar, Sarana, Organisasi, Audit Internal dan Pendidikan dan Pelatihan Diklat.Organisasi memberikan kontribusi yang besar terhadap penerapan TQM, artinya pengorganisasian yang baik menjadikan penerapan TQM semakin efektif. Produktivitas kerja diukur dengan peubah Kemauan kerja, Kemampuan kerja, Lingkungan kerja dan Hubungan kerja. Kemampuan kerja memberikan kontribusi paling besar terhadap pembentukan produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan semakin besar kemampuan kerja karyawan, maka produktivitasnya semakin meningkat. Arthatiani 2008 melakukan penelitian dengan menggunakan diagram Pareto dan Proses Hirarki Analitik PHA pada PT. Maya Food Industries di kota Pekalongan, mengemukakan bahwa terdapat tujuh 7 permasalahan penting yang dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan TQM, yaitu job description, kinerja quality control QC yang kurang maksimal, sistem pelaksanaan pelaporan belum dijalankan dengan baik, ketersediaan bahan baku yang tidak kontinu, sanitasi dan higienitas belum optimal, daya tawar pemasok tinggi dan kurangnya prasarana. Untuk mengatasi masalah ini, prioritas alternatif perbaikan yang diperoleh dengan analisis PHA disesuaikan dengan kondisi perusahaan adalah kinerja organisasi, perbaikan Bahan baku Manusia Mesin Masalah Metode Gambar 2. Diagram fishbone dan peningkatan mutu SDM, modernisasi peralatan, perbaikan sistem administrasi dan penerapan sistem informasi manajemen SIM. III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian