4.5. Pola Pertumbuhan
4.5.1. Hubungan Lebar dan Bobot
Analisis hubungan lebar dan bobot menggunakan data lebar karapas dan bobot rajungan untuk melihat pola pertumbuhan individu rajungan di Teluk
Banten. Hubungan lebar-bobot rajungan pada setiap pengambilan contoh di Teluk Banten disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Hubungan lebar bobot rajungan P. pelagicus di PPN Karangantu, Teluk Banten setiap pengambilan contoh
Pengambilan contoh
Waktu n
b R
2
keterangan 1
10 Februari 2011 13
3.3913 0.9631
Allometrik positif 2
24 Februari 2011 41
3.216 0.906
Allometrik positif 3
10 Maret 2011 38
2.8427 0.8431
Allometrik negatif 4
24 Maret 2011 48
3.0147 0.7657
Alometrik positif 5
7 April 2011 66
3.0529 0.9211
Allometrik positif
Rajungan contoh yang digunakan adalah sebanyak 313 ekor, dengan komposisi rajungan jantan sebanyak 206 ekor, dan rajungan betina sebanyak 107
ekor. Pengambilan contoh yang dilakukan selama lima kali menunjukan bahwa secara umum pertumbuhan rajungan bersifat allometrik positif, yaitu pertumbuhan
bobot lebih cepat dibandingkan pertumbuhan lebar karapas.
Gambar 8. Hubungan lebar-bobot rajungan P. pelagicus di PPN Karangantu Teluk Banten pada bulan Februari 2011-April 2011
4.5.2. Faktor Kondisi
Faktor kondisi yaitu keadaan atau kemontokkan ikan yang dinyatakan dalam angka-angka berdasarkan data lebar dan bobot. Rata-rata faktor kondisi
rajungan bervariasi untuk setiap pengambilan data Gambar 9.
Gambar 9. Faktor kondisi rajungan P. pelagicus di PPN Karangantu Teluk Banten pada bulan Februari 2011-April 2011
Selama waktu pengamatan, nilai faktor kondisi rajungan di Teluk Banten berkisar antara 0.63-1.75. Faktor kondisi yang tinggi pada rajungan menunjukkan
rajungan dalam perkembangan gonad, sedangkan faktor kondisi yang rendah
menunjukkan rajungan kurang mendapat asupan makanan. Faktor kondisi juga akan berbeda tergantung pada jenis kelamin dari rajungan, musim atau lokasi
penangkapan serta faktor kondisi juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan gonad dan juga kelimpahan makanan King 1995. Variasi nilai yang didapat dari faktor
kondisi tergantung pada makanan, umur, jenis kelamin, dan kematangan gonad Effendie 2002.
4.5.3. Parameter Pertumbuhan