Nisbah Kelamin Sebaran Frekuensi Lebar Karapas

4.2. Nisbah Kelamin

Nisbah kelamin penting diketahui karena berpengaruh terhadap kestabilan populasi. Jumlah frekuensi rajungan jantan di Perairan Teluk Banten sebanyak 206 ekor dan jumlah frekuensi rajungan betina sebanyak 107 ekor. Perbandingan rajungan jantan dan rajungan betina sebesar 1,9:1. Nisbah kelamin dan proporsi kelamin rajungan pada setiap pengambilan contoh dijelaskan pada Tabel 1. Tabel 1. Nisbah kelamin dan proporsi kelamin pada rajungan P. pelagicus di PPN Karangantu, Teluk Banten setiap pengambilan contoh Pengambilan contoh Waktu Nisbah Jenis Kelamin Jantan Betina 1 10 Februari 2011 46 54 2 24 Februari 2011 58 42 3 10 Maret 2011 54 46 4 24 Maret 2011 72 28 5 7 April 2011 85 15 Menurut Effendie 2002, perbandingan rasio di alam tidaklah mutlak. Hal ini dipengaruhi oleh adanya pola penyebaran, ketersediaan makanan, kepadatan populasi, dan keseimbangan rantai makanan. Keseimbangan nisbah kelamin dapat berubah menjelang pemijahan. Perbedaan 1:1 ini sering menyimpang antara lain disebabkan oleh perbedaan pola tingkah laku jantan dan betina, dan laju pertumbuhannya Nasabah 1996 in Ismail 2006.

4.3. Sebaran Frekuensi Lebar Karapas

Jumlah rajungan yang diamati dari pengambilan contoh pertama tanggal 10 Februari 2011 sampai dengan pengambilan contoh terakhir terakhir pada tanggal 7 April 2011 mencapai 313 ekor. Panjang total rajungan yang tertangkap berkisar antara 65 mm sampai 165 mm. Jumlah yang diamati setiap pengambilan contoh bervariasi tergantung kepada hasil tangkapan nelayan. Pada 10 Februari 2011 frekuensi rajungan jantan yang dominan tertangkap pada selang 86-95 mm, 116-125 mm, dan 126-135, jumlahnya sebanyak 3 ekor untuk masing masing selang kelas tersebut, sedangkan rajungan betina pada selang 86-95, dan 96-105 masing masing juga sebanyak 3 ekor. Pada pengambilan contoh kedua pada tanggal 24 Februari 2011 frekuensi rajungan jantan terbanyak pada selang 76-85 mm, 86-95 mm, 96-105 mm, 106-115 mm yaitu masing masing sebanyak 7 ekor, sedangkan untuk rajungan betina pada selang 96-105. Pengambilan contoh pada 10 Maret 2011, frekuensi yang dominan tertangkap untuk rajungan jantan dan betina pada selang 96-105 mm. Pada pengambilan contoh 24 Maret 2011 frekuensi rajungan jantan dan betina terbanyak pada selang 116-125 mm. Pada pengambilan contoh terakhir pada tanggal 7 April 2011 frekuensi yang dominan tertangkap untuk rajungan jantan pada selang 116-125 mm, sedangkan rajungan betina pada selang 106-115 mm, dan 116-125 mm sebanyak 3 ekor pada masing masing selang Tabel 2. Tabel 2. Sebaran frekuensi lebar karapas rajungan P. pelagicus di PPN Karangantu Teluk Banten Selang Kelas mm Kamis Kamis Kamis Kamis Kamis 10 Februari 2011 24 Februari 2011 10 Maret 2011 24 Maret 2011 7 April 2011 J B J B J B J B J B 65-75 1 1 4 2 1 1 76-85 1 2 7 3 3 3 1 1 1 86-95 3 3 7 2 5 3 3 4 1 96-105 1 3 7 8 11 13 6 2 7 2 106-115 1 2 7 7 8 7 7 4 11 3 116-125 3 2 4 2 4 6 13 6 21 3 126-135 3 2 5 3 4 7 3 17 2 136-145 2 6 1 5 1 146-155 2 1 3 1 156-165 1 Total 13 15 41 29 38 32 48 19 66 12 T adalah jumlah rajungan jenis kelamin jantan dan betina, J adalah rajungan jantan, dan B adalah rajungan betina Jumlah dari frekuensi rajungan jantan lebih banyak dibandingkan dengan rajungan betina Gambar 4. Rajungan contoh yang digunakan dalam analisa sebaran ukuran lebar karapas terdiri dari 206 ekor rajungan jantan dan 107 ekor rajungan betina. Dari keseluruhan data, diketahui bahwa frekuensi tertinggi rajungan jantan pada selang kelas 116-165 mm, sedangkan frekuensi tertinggi rajungan betina pada selang kelas 96-105 mm. Ukuran rajungan jantan disini lebih besar dibandingkan dengan rajungan betina. Lagler 1977 in Sparre Venema 1999 menjelaskan bahwa perbedaan ukuran rajungan antar jenis kelamin kemungkinan disebabkan oleh adanya faktor genetik dari rajungan tersebut. Gambar 5. Sebaran frekuensi lebar karapas rajungan P. pelagicus jantan maupun betina di PPN Karangantu Teluk Banten pada bulan Februari 2011- April 2011 Effendie 2002 menyatakan bahwa faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan adalah keturunan, sex, umur, parasit, dan penyakit. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan rajungan adalah suhu dan makanan. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan rajungan berbeda di setiap tempat dan waktu. Berdasarkan gambar 4 jumlah ukuran lebar karapas rajungan jantan lebih besar dibandingkan dengan lebar karapas rajungan betina.

4.4. Kelompok Umur