Pertumbuhan rajungan juga dipengaruhi oleh perbedaan musim. Hal ini dikarenakan perubahan musim akan menyebabkan perubahan ketersediaan
makanan, perubahan suhu yang akan memberikan pengaruh terhadap aktivitas makan serta aktivitas memijah. Kualitas dan kuantitas makanan merupakan hal
yang paling mempengaruhi pertumbuhan, namun temperatur juga memiliki pengaruh yang besar pada wilayah tertentu.
2.5.1. Hubungan Lebar Bobot
Analisa mengenai hubungan lebar-bobot dapat digunakan untuk mempelajari pola pertumbuhan. Lebar karapas pada rajungan dimanfaatkan untuk
menjelaskan pertumbuhannya, sedangkan bobot dapat dianggap sebagai suatu fungsi dari lebar tersebut. Hubungan lebar-bobot hampir mengikuti hukum kubik
yaitu bahwa bobot rajungan merupakan hasil pangkat tiga dari lebarnya. Nilai pangkat b dari analisis tersebut menjelaskan pola pertumbuhan.
Nilai b lebih besar dari 3 menunjukan bahwa pertumbuhan bersifat allometrik positif, artinya pertumbuhan bobot lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan
lebar karapas. Nilai b lebih kecil dari 3 menunjukan bahawa pertumbuhan bersifat allometrik negatif, artinya pertumbuhan lebar karapas lebih besar dibandingkan
dengan perttumbuhan bobot. Apabila nila b sama dengan 3 maka pertumbuhannya bersifat isometrik, artinya pertumbuhan lebar karapas dan bobotnya seimbang.
2.5.2. Faktor Kondisi
Faktor kondisi menunjukkan keadaan ikan secara fisik untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Faktor kondisi juga digunakan untuk mengetahui
kemontokan ikan dalam bentuk angka dan faktor kondisi dihitung berdasarkan panjang dan berat. Faktor kondisi merupakan salah satu ekspresi pertumbuhan
rajungan Faktor kondisi secara kuantitatif dibutuhkan untuk melihat kondisi
rajungan yang berhubungan dengan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhinya pada kurun waktu tertentu. Adanya perubahan faktor
lingkungan secara periodik akan mempengaruhi kondisi dari rajungan tersebut. Faktor kondisi dapat naik turun. Faktor kondisi juga dipengaruhi oleh indeks
relatif penting makanan dan pada rajungan betina dipengaruhi oleh indeks kematangan gonad.
2.5.3. Parameter Pertumbuhan
Persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy merupakan persamaan yang umumnya digunakan dalam studi pertumbuhan suatu populasi. Menurut Beverton
Holt 1957 mengatakan bahwa persamaan Von Bertalanffy menunjukan representasi pertumbuhan suatu populasi yang memuaskan. Hal ini dikarenakan
persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy berdasarkan konsep fisiologis sehingga bisa digunakan untuk mengetahui beberapa masalah seperti variasi pertumbuhan
karena ketersediaan makanan. Model Ford Walford merupakan model sederhana untuk menduga parameter pertumbuhan L∞ dan K dari persamaan Von
Bertalanffy dengan interval waktu pengambilan contoh yang sama Sparre Venema 1999. Metode ini memerlukan masukan lebar karapas rata-rata dari
beberapa kelompok ukuran. Parameter-parameter yang digunakan untuk menduga pertumbuhan
populasi yaitu panjang infinitif L∞ merupakan lebar karapas maksimum secara teoritis dan koefisien pertumbuhan K, dan t
merupakan umur teoritis pada saat panjang sama dengan nol Sparre Venema 1999. Parameter pertumbuhan
memiliki peranan yang penting dalam pengkajian stok ikan. Salah satu aplikasi yang sederhana adalah untuk mengetahui lebar karapas rajungan pada saat umur
tertentu atau dapat menggunakan inverse persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy maka dapat diketahui umur pada saat panjang tertentu. Dengan
demikian penyusunan perencanaan pengelolaan akan lebih mudah.
2.6. Mortalitas dan Laju Eksploitasi