Konservasi Tanah dan Air

11

2.4 Konservasi Tanah dan Air

Menurut Arsyad 2010, konservasi tanah dalam arti yang luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi. Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau. Konservasi tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konservasi air. Setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat hilirnya Arsyad, 2010. Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan landuse planning. Hasil evaluasi lahan memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas-batas kemungkinan penggunaannya serta tindakan-tindakan pengelolaan yang diperlukan agar lahan dapat digunakan secara lestari Arsyad, 2010. Koefisien C didefinisikan sebagai nisbah antara laju puncak aliran permukaan terhadap intensitas hujan. Faktor utama yang mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah, tanaman penutup tanah dan intensitas hujan. Arsyad, 2010. Salah satu rekomendasi yang dapat diberikan dalam konservasi tanah dan air khususnya untuk daerah aliran sungai adalah dengan pengelolaan limpasan, pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir sehingga terwujud perencanaan ruang yang lebih baik. 12

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu

Lokasi yang diamati adalah wilayah kampus IPB Dramaga, Bogor dan perumahan penduduk yang berbatasan dengan IPB dengan luas 277.15 h a. Penelitian dengan topik “Analisis Kapasitas Simpan Air di Wilayah Kampus IPB Dramaga, Bogor” dilakukan dari bulan Febuari hingga Juni 2012.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan penelitian, peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan antara lain: Seperangkat komputer dengan program Microsoft Exel, AcrGIS 9.3 dan CROPWAT 8.0, alat tulis, kamera digital yang digunakan untuk mendokumentasikan objek-objek yang diperlukan pada penyajian laporan, dan data-data sekunder berupa peta tata guna lahan dan data iklim.

3.3 Metode Penelitian

Diagram alir penelitian disajikan pada Gambar 2. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari teori maupun metode yang digunakan dalam menganalisis kapasitas simpan air dan parameter yang mempengaruhinya. 2. Pengumpulan data dan informasi Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder ini meliputi: Peta Kampus IPB berupa land-use tata guna lahan, data iklim meliputi suhu, kelembaban, lama penyinaran matahari, kecepatan angin dan data curah hujan bulanan, dan data jumlah penduduk di wilayah Kampus IPB Dramaga. 3. Pengolahan dan analisis data a Menentukan status daya dukung lingkungan 1 Menghitung CH andalan sebagai nilai ketersediaan air. 2 Menghitung jumlah kebutuhan air water footprint menggunakan persamaan 9 3 Membandingkan nilai rasio perbandingan nilai ketersediaan dan kebutuhan air untuk mendapatkan status daya dukung lingkungan berdasarkan Tabel 5. b Menentukan Agroklimat 1 Melakukan perhitungan curah hujan andalan dengan menggunakan metode Weibull, persamaan 2. Hal ini berarti nilai curah hujan memiliki peluang terlampaui sebesar 80. 2 Menganalisis jumlah curah hujan basah berturut-turut dan jumlah hujan kering berturut- turut, kemudian menentukan zona agroklimat menggunakan Tabel 1 dan Tabel 2.