18
4.2.2 Zona Agroklimat
Klasifikasi iklim wilayah Kampus IPB Dramaga berdasarkan klasifikasi Köppen adalah tipe Afa yaitu iklim tropik basah, tidak ada musim kering, basah sepanjang tahun dan suhu rata-rata
bulanan terpanas lebih besar dari 22°C. Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson iklim Dramaga adalah tipe A yaitu 0 ≤ Q 0.143 Evita, 2007. Menurut Rustiadi at al 2010, proses dan besarnya
evapotranspirasi sangat tergantung pada kondisi penggunaan lahan untuk pertanian, hutan dan
tumbuhan lain. Oldeman 1975 dalam Rustiadi at al 2010, telah mengembangkan konsep zona agroklimat.
Dengan mengetahui zona agroklimat suatu wilayah, dapat diperkirakan daya dukung sumberdaya iklim untuk mengembangkan pertanian pada wilayah tersebut. Curah hujan rata
– rata menunjukkan bahwa stasiun Dramaga memiliki jumlah bulan basah berturut-turut sebanyak 9 bulan. Oleh karena
itu, zona agroklimat wilayah Kampus IPB Dramaga berdasarkan klasifikasi Oldeman adalah A1 yaitu sesuai untuk penanaman padi terus menerus, tetapi produksi kurang karena pada umumnya kerapatan
fluks radiasi matahari rendah sepanjang tahun Tabel 6 dan Tabel 7.
4.2.3 Potensi Suplai Air
Menurut Rustiadi at al 2010, analisis potensi suplai air menentukan jumlah CH
lebih
dalam bentuk limpasan maupun pengisian air tanah yang potensial dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan. Analisis potensi suplai air dapat dimulai dengan memprediksi kebutuhan air operasional di wilayah tersebut. Prediksi kebutuhan air di wilayah Kampus IPB Dramaga dihitung berdasarkan
kebutuhan air domestik dan non-domestik. Tabel 10. Prediksi kebutuhan air bersih non-domestik
Gedung Jumlah penghuni
Prediksi kebutuhan air m
3
hari Mahasiswa orang
Pegawai orang Mahasiswa
Pegawai Faperta
1865 357
149.20 35.70
FKH 678
186 54.24
18.60 FPIK
1614 289
129.12 28.90
Fapet 962
199 76.96
19.90 Fahutan
1598 206
127.84 20.60
Fateta 1731
286 138.48
28.60 FMIPA
2841 390
227.28 39.00
FEM 1138
205 91.04
20.50 FEMA
1751 148
140.08 14.80
TPB 3761
- 300.88
- Pasca Sarjana
2700 -
216.00 -
Rektorat -
1146 -
114.60 Sub total
1651.12 341.20
Total Kebutuhan Air non-Domestik 1992.32
Sumber: Apriyanto, 2011 Tabel 10 dan Tabel 11 merupakan prediksi kebutuhan air untuk wilayah kampus IPB
Dramaga sebesar 2,670.84 m
3
hari. Menurut Noerbambang dan Morimura 2000, pemakaian air sehari harus dikalikan dengan konstanta 1.2 untuk penambahan mengatasi kebocoran pancuran air,
19 tambahan air untuk pemanas atau mesin pendingin gedung, penyiraman tanaman, sehingga prediksi
kebutuhan air dalam sehari untuk wilayah Kampus IPB Dramaga sebesar 3205.01 m
3
hari. Namun berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh Apriyanto 2011, pemakaian air bersih aktual di
wilayah Kampus IPB Dramaga sebesar 3566.62 m
3
hari Tabel 12. Tabel 11. Prediksi kebutuhan air domestik
Gedung Jumlah penghuni
orang Prediksi kebutuhan air
m
3
hari Asrama putra
1361 163.32
Asrama Putri 1686
202.32 Rusunawa
274 44.88
Asrama Silvalestari 182
21.84 Asrama Silvasari
158 18.96
Asrama Amarilis 100
12.00 Asrama Putri Dramaga
35 4.20
Perumahan Dosen 159 kk 636
159.00 Kantin dan Kios 260 buah
520 52.00
Total kebutuhan air domestik 678.52
asumsi perumahan dosen 1 kk terdiri dari 4 orang asumsi masing-masing kios terdiri dari 2 orang
Sumber: Apriyanto, 2011 Tabel 12. Pemakaian air bersih aktual
Jalur Pemakaian air m
3
hari PerumDos
903.00 Asrama TPB
703.86 Menara Fahutan
1070.93 Menara Fapet
888.83 Total
3566.62 Sumber: Apriyanto, 2011
Berdasarkan Tabel 10, Tabel 11, dan Tabel 12, nilai kebutuhan air prediksi dengan pemakaian aktual berbeda. Nilai prediksi kebutuhan air ini merupakan prediksi air yang harus dipasok
tiap harinya untuk memenuhi kelangsungan kegiatan kampus. Kebutuhan air untuk wilayah Kampus IPB Dramaga dipasok dari dua WTP yang mengambil air baku dari Sungai Cihideung dan Sungai
Ciapus. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan bapak Slamet ketua Gugus Air, pengelola air, listrik dan telepon Faspro IPB, diketahui bahwa WTP Cihideung memiliki 4 GWT Ground
Water Treatment, sedangkan untuk WTP Ciapus memiliki 2 GWT yang dioperasionalkan setiap harinya.
Tabel 13. Kapasitas produksi WTP WTP
Debit m
3
hari Ciapus
2222.60 Cihideung
2249.15 Total
4471.75 Sumber: Apriyanto, 2011
20 Masing-masing GWT memiliki pompa dengan kapasitas pompa 12 literdetikpompa. Jumlah
GTW yang ada sekarang dapat memproduksi sebesar 4471.75 m
3
hari. Nilai ini lebih besar dibandingkan jumlah air yang dibutuhkan. Namun dalam pendistribusian masih terjadi beberapa
kendala sehingga pada jam-jam tertentu beberapa tempat mengalami kekurangan air, sehingga perlu diperbaiki pola jalur distribusi air atau bila perlu dibangun reservoir distribusi pada setiap menara
fakultas. Perhitungan analisis neraca air dilakukan pada wialyah seluas 277.15 ha. Penentuan tutupan
lahan dengan menggunakan Citra satelit ikonos google Earth akuisisi 17 Februari 2007 dan Citra satelit alos avnir akuisisi 3 Agustus 2009 diolah dengan Arc Gis 9.3. Perhitungan lengkap neraca air
disajikan pada Lampiran 11. Perhitungan neraca air dilakukan pada 14 DTA. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 14 dapat dilihat bahwa pada DTA 11 memiliki nilai
persentase perbandingan simpanan air dan limpasan paling besar yaitu 79:21. Hal ini dikarenakan 94 wilayahnya merupakan hutan, sedangkan pada DTA 9a merupakan wilayah yang memiliki
persentase perbandingan simpanan air dan limpasan paling kecil yaitu 53:47 dengan 42 wilayahnya berupa hutan.
Menurut Asdak 2007, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap besarnya perubahan limpasan adalah persentase luas tutupan lahan. Semakin besar perubahan tata guna lahan, semakin
besar pula perubahan yang terjadi pada limpasan. Besarnya bagian CH
lebih
yang menjadi limpasan akan ditentukan oleh nilai koefisien limpasan C yang bergantung pada penutupan lahan. Nilai C
berbanding terbalik dengan peningkatan komposisi luas hutan. Tabel 14. Hasil analisis neraca air wilayah kampus IPB
Daerah Tangkapan Air
Ch
lebih
Limpasan Simpan air
mmtahun mmtahun
mmtahun 1
1459.8 408.7
28 1051.0
72 2
1469.5 382.1
26 1087.4
74 3
1469.5 470.2
32 999.3
68 4
1543.0 570.9
37 972.1
63 5
1432.8 329.5
23 1103.3
77 6
1567.5 470.2
30 1097.2
70 7
1819.4 746.0
41 1073.5
59 8
1567.5 548.6
35 1018.8
65 9a
1954.7 918.7
47 1036.0
53 9b
1689.9 625.3
37 1064.6
63 9c
1751.8 683.2
39 1068.6
61 10
1445.0 346.8
24 1098.2
76 11
1383.8 534.7
21 1093.2
79 12
1677.6 620.7
37 1040.1
63 Rata-rata
1604.2 577.5
36 1026.7
64
4.3 Presipitasi, Evapotranspirasi dan Kapasitas Simpan Air