Karakteristik Kependudukan Pulau Pramuka Keadaan Perairan

Tabel 2 Luas pulau beserta peruntukkan di Kelurahan Pulau Panggang No. Nama Pulau Peruntukkan Luas ha Persentase 1. Pulau Opak Kecil Peristirahatan 1,10 1,77 2. Pulau Karang Bongkok Peristirahatan 0,50 0,81 3. Pulau Kotok Kecil Perlindungan hutan umum 1,30 2,09 4. Pulau Kotok Besar Pariwisata 20,75 33,41 5. Pulau Karang Congkak Peristirahatan 0,60 0,97 6. Pulau Gosong Pandan Peristirahatan 0,00 0,00 7. Pulau Semak Daun Perlindungan hutan dan pelestarian alam 0,75 1,21 8. Pulau Panggang Pemukiman 9,00 14,49 9. Pulau Karya Perkantoran 6,00 9,66 10. Pulau Pramuka Pemukiman 16,00 25,77 11. Pulau Gosong Sekati Peristirahatan 0,20 0,32 12. Pulau Air Peristirahatan 2,90 4,67 13. Pulau Peniki Mercusuar 3,00 4,83 Total 62,10 100,00 Sumber: Data Laporan Tahunan Pemerintahan Kelurahan Pulau Panggang 2011

4.2 Karakteristik Kependudukan Pulau Pramuka

Penduduk yang berada di Pulau Pramuka sebagian besar merupakan penduduk bersuku orang pulau. Namun sebenarnya ada beberapa diantara penduduk yang berasal dari suku betawi, Suku Bugis, Suku Jawa, dan Suku Sunda yang berasal dari Banten. Sebagian besar dari mereka menganut ajaran Islam. Keberagaman suku ini memperngaruhi cara berkomunikasi yang berbeda dengan kombinasi dari bahasa Melayu, Bahasa Betawi, dan beberapa kata berasal dari Bahasa Bugis, Bahasa Jawa, dan Bahasa Sunda. Kombinasi bahasa tersebut membentuk bahasa yang disebut sebagai bahasa pulau Napitulu et al, 2005 diacu dalam FDC IPB, 2010.

4.3 Keadaan Perairan

Konfigurasi dasar perairan Pulau Pramuka relatif datar dengan sedikit cekungan. Kedalaman rata-rata pada rataan terumbu di sekeliling pulau bervariasi antara 1 sampai dengan 5 m. Kedalaman laut di luar rataan terumbu bervariasi antara 20 sampai dengan 40 m. Rataan terumbu membentang di sekeliling pulau sampai dengan jarak 500 m dari garis pantai. Ada tiga musim yang mempengaruhi kondisi perairan Pulau Pramuka, yaitu musim angin barat, musim angin timur dan musim peralihan. Musim angin barat berlangsung dari bulan Desember sampai pertengahan bulan Maret. Pada musim ini angin bertiup kencang dari arah barat ke timur, dengan arus kuat disertai hujan cukup deras. Kondisi ini mengakibatkan perairan keruh. Kecepatan arus rata-rata pada musim barat di Kepulauan Seribu adalah 0,13-0,17 ms. Keadaan angin bervariasi dengan kecepatan antara 7-20 knot Ditjen PHPA, 2003; Dinas Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta, 1998; Effendi, 1993. Musim angin timur berlangsung dari bulan Juni hingga September. Angin bertiup kencang dari arah timur ke barat yang disertai dengan arus laut sedang. Pada musim timur hujan jarang turun sehingga air laut jernih. Kecepatan angin bervariasi antara 7- 15 knot. Musim peralihan berlangsung pada bulan Maret sampai dengan Mei dan bulan September sampai dengan November. Karakter angin dan gelombang relatif lemah dan kondisi perairan tidak keruh. Penelitian ini dilaksanakan dalam periode musim peralihan. Berikut data parameter fisika dan kimia di Pulau Pramuka pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan Pulau Pramuka Parameter Kriteria Habitat Pulau Pramuka Fisika Suhu C 28-30 29-31 Kedalaman cm - 31-95 Kecerahan - 100 Kimia Salinitas PSU 10-45 27-30 pH 7,8-8,5 7,5-8,0 DO mgl - 9,64 Nitrat mgl - 0,088-0,249 Orthofosfat mgl - 0,018-0,041 Sumber: Apramilda 2011 4.4 Kondisi Penangkapan Ikan 4.4.1 Unit penangkapan ikan