ϯϲ
Pengamatan ikan karang pada terumbu buatan diperoleh dari pengamatan dengan 2 jarak visualisasi yaitu 1 meter dan 2 meter di sekitar terumbu buatan untuk dapat
melihat ikan yang terdapat pada terumbu buatan. Setelah itu ikan diidentifikasi dengan menggunakan buku panduan analisis ikan karang
2 Pengamatan ikan karang di terumbu karang alami
Pengamatan ikan karang pada terumbu karang alami menggunakan roll meter skala 100 meter. Roll meter dibentangkan sepanjang 50 meter sejajar dengan garis
pantai dan sesuai dengan kontur kedalaman. Pencatatan ikan karang dilakukan sepanjang 50 meter dengan jarak 2,5 meter ke kiri dan kanan pencatat. Terumbu
karang alami yang diamati adalah yang berada pada kedalaman 15 meter.
3.4.2 Metode pengoperasian bubu tambun
Metode pengoperasian bubu tambun di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut:
1 Persiapan Setelah bubu tambun telah siap digunakan, sebelum dilakukan penangkapan. Bubu
tersebut di rendam terlebih dahulu selama 2 minggu pada perairan dengan kedalaman 1 meter, dengan tujuan agar di bubu tersebut akan terdapat organism-
organisme kecil yang akan berguna dalam proses selanjutnya. Setelah itu dilakukan persiapan meliputi persiapan alat tangkap, persiapan alat bantu
penangkapan, persiapan kapal perikanan, dan persiapan perbekalan. Persiapan alat tangkap diataranya menyiapkan bubu yang akan dioperasikan.
Persiapan alat bantu penangkapan dilakukan dengan menyiapkan alat bantu penangkapan berupa kaca mata renang, ganco,dan dongdang. Persiapan kapal
perikanan meliputi pembelian bahan bakar kapal dan pengecekan kondisi kapal. Adapun persiapan perbekalan meliputi persiapan makanan dan minuman yang
diperlukan selama operasi penangkapan dilakukan. Setelah tahap persiapan dilakukan, selanjutnya pergi ke fishing ground.
ϯϳ
2 Pemasangan bubu setting Bubu diletakkan di dasar perairan tanpa menggunakan pelampung tanda.
Pemasangan bubu dilakukan dengan cara menimbun bagian sisi-sisi bubu menggunakan karang mati. Hal ini dimasudkan agar ikan menganggap bahwa
bubu tersebut merupakan gugusan karang, sehingga ikan tertarik untuk masuk ke dalam bubu. Posisi mulut bubu ketika dipasang menghadap ke arah daratan. Hal
ini bertujuan agar ikan yang melakukan ruaya pasang surut dapat masuk ke dalam bubu. Bubu tambun dipasang pada kedalam 17 meter dan pemasangan bubu
dilakukan pada pagi hari. Pemasangan bubu berlangsung selama kurang lebih 3 – 5 menit per bubu. Proses pemasangan bubu dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17 Proses pemasangan setting bubu 3 Perendaman bubu soaking
Perendaman bubu dilakukan kurang lebih selama 24 jam. Selama proses perendaman, bubu tersebut ditinggalkan di perairan. Selanjutnya nelayan kembali
ke fishing base untuk beristirahat di rumah atau melakukan penanaman transplantasi karang. Selain itu, bagi nelayan yang memiliki tambak kerapu,
setelah pulang memasang bubu biasanya nelayan tersebut memberi makan ikan kerapu
4 Pengangkatan bubu hauling Pengangkatan bubu dilakukan pada pagi hari setelah bubu direndam selama sehari
semalam. Proses pengangkatan bubu diawali dengan menyingkirkan batu karang yang digunakan untuk menimbun bubu. Proses pengangkatan bubu
berlangsung selama kurang lebih 3 – 5 menit per bubu. Setelah bubu diangkat, kemudian pintu bubu dibuka untuk mengeluarkan hasil tangkapan. Hasil
ϯϴ
tangkapan kemudian dimasukkan ke dalam kantong kresek untuk memudahkan dalam proses identifikasi dan pendataan ikan, setelah itu ikan hasil tangkapan
diukur panjang dan ditimbang bobot ikan. Proses pengangkatan bubu hauling dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18 Proses pengangkatan hauling bubu
3.5 Analisis Data 3.5.1 Indeks Keanekaragaman H’, indeks keseragaman E, dan indeks