2 meter atau lebih, da perikanan adalah berk
5.3 Hasil Tangkap
Hasil tangkapan alat tangkap bubu tam
ekor yang terdiri dar adalah famili yang pa
famili Pomacentridae sampai anemone, dan
siang hari terdapat d family Pomacentrida
Chaetodontidae mem Chaetodontidae mem
dari famili
Gambar 25 Kom Terdapat flukt
tersebut dikarenakan terkadang tidak sam
tangkapan tiap trip T
35 4
7
an merekomendasikan bukaan rongga yang t kisar antara 0,15 m sampai 1,5 m.
pan pada Bubu Tambun
n ikan total di terumbu karang buatan dengan mbun selama penelitian di bulan Maret-Mei
ri 13 spesies dan 10 famili Gambar 25. Fa aling mendominasi dalam hasil tangkapan bu
e adalah jenis ikan omnivora pemakan segal n dari siput laut sampai ikan yang aktif m
di semua laut tropis dan penyebarannya lua ae adalah ikan betok susu, betook hitam.
makan hard coral dan soft coral, alga. mpunyai ciri khas warna tubuh yang cerah dan
mposisi hasil tangkapan bubu tambun berdasa tuasi angka jumlah penangkapan dalam
n musim yang berubah-ubah serta posisi pe ma dengan sebelumnya. Berikut disajikan
Tabel 5.
7 23
2 17
2 7
2 1
terbaik untuk tujuan
n menggunakan tiga 2012 sebanyak 92
amili Pomacentridae ubu dimana ikan dari
lanya dari ganggang mencari makan pada
as, contoh ikan dari . Sedangkan famili
. Ikan dari famili n indah, contoh ikan
arkan famili setiap tripnya, hal
eletakan bubu yang tabel jumlah hasil
ĂůŝƐƚŝĚĂĞ ŚĂĞƚŽĚŽŶƚŝĚĂĞ
,ŽůŽĐĞŶƚƌŝĚĂĞ ĂďƌŝĚĂĞ
DƵƌĂĞŶŝĚĂĞ WŽŵĂĐĞŶƚƌŝĚĂĞ
ĐĂƌŝĚĂĞ ĞƌƌĂŶŝĚĂĞ
ŝŐĂŶŝĚĂĞ yĂŶƚŚŝĚĂĞ
ϭϬ ϭϯ
ϭϭ ϭϯ
ϲ ϴ
ϰ ϯ
ϳ ϰ
ϯ Ϯ
ϯ ϱ
Ϭ Ϭ
Ϯ ϰ
ϲ ϴ
ϭϬ ϭϮ
ϭϰ
ϭ Ϯ
ϯ ϰ
ϱ
:Ƶ ŵ
ůĂŚ ŝ
ŬĂŶ ;ĞŬŽƌͿ
Penangkapan ke-
ďƵďƵϭ ďƵďƵϮ
ďƵďƵϯ
Tabel 5 Jumlah hasil tangkapan tiap trip
Trip ke waktu setting waktu
hauling Jumlah hasil tangkapan
1 18 Maret 2012, pukul 10.15
19 Maret 2012, pukul 13.00 21 ekor
2 10 April 2012, pukul 10.00
11 April 2012, pukul 13.14 19 ekor
3 11 April 2012, pukul 15.10
12 April 2012, pukul 13.30 17 ekor
4 12 April 2012, pukul 16.15
13 April 2012, pukul 14.00 25 ekor
5 27 April 2012, pukul 09.15
28 April 2012, pukul 13.17 10 ekor
Sumber : data diolah kembali
Fluktuasi angka penangkapan ikan tiap trip nya terjadi karena cuaca yang tidak mendukung dalam proses penangkapan, seperti yang terjadi pada saat trip ke-3, arah
arus pada saat itu adalah arus tenggara dan kecepatan arus tergolong sangat kuat. Menurut hasil wawancara dengan nelayan setempat bahwa hal tersebut cukup
menganggu dalam proses penangkapan dan hasil tangkapan yang diperoleh pun menurun.
Jumlah dan komposisi ikan di bubu stasiun 2 dan stasiun 3 memang tidak terlalu banyak seperti pada bubu stasiun 1, akan tetapi pada bubu stasiun 3 selalu
diperoleh jenis ikan dari famili Serranidae yaitu kerapu macan, kerapu lada dimana ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Jumlah hasil tangkapan tiap
bubu pada setiap penangkapan disajikan pada Gambar 26.
Gambar 26 Jumlah hasil tangkapan bubu tiap stasiun selama penangkapan Peletakan posisi bubu dapat dikatakan mempengaruhi hasil tangkapan, seperti
pada Gambar 26 terlihat bahwa pada bubu A lebih mendominasi dalam setiap proses
penangkapan, diduga karena peletakan bubu A dekat dengan terumbu buatan A dan posisi tersebut dekat dengan terumbu alami serta daratan. Sehingga terdapat hasil
yang sejalan dengan pengamatan sensus visual pada terumbu buatan, dimana terumbu buatan A jumlah ikan yang tercacah lebih banyak dibanding dengan terumbu buatan
B dan terumbu buatan C. Dari Gambar 26, jumlah hasil tangkapan ikan pada penangkapan ke lima 5 di
terumbu karang buatan mengalami penurunan drastis. Hal ini disebabkan kecerahan perairan pada saat itu sangat rendah, sehingga kemungkinan saat melakukan
perendaman bubu, ikan-ikan sedang bermigrasi ke tempat lain. Penurunan tersebut juga terjadi akibat bubu pada stasiun 3 hilang karena memang arus di dalam air cukup
kuat kemungkinan bubu tersebut terbawa oleh arus. Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh dari penangkapan dengan
menggunakan bubu tambun Gambar 27 yaitu ikan target 6 yang antara lain terdiri dari berbagai jenis ikan kerapu Ephinephelus sp, ikan indikator 27 yaitu
dari jenis ikan famili Chaetodontidae seperti ikan marmut dan kepe-kepe, ikan mayor atau ikan utama 54 yang berperan sebagai rantai makanan ikan seperti ikan famili
Pomacentridae, Scaridae, Labridae serta lain-lain 13. Tujuan penangkapan ikan karang di nelayan setempat diperoleh informasi bahwa
kebanyakan adalah ikan-ikan konsumsi famili Serranidae serta ikan-ikan hias famili Chaetodontidae, sehingga hasil tangkapannya dapat langsung dijual. Dengan
demikian keberadaan terumbu karang buatan sangat cocok untuk pengganti terumbu karang alami, sehingga nelayan tidak lagi melakukan penangkapan di daerah terumbu
karang alami yang rawan akan kerusakan karang.
Gambar 27 Karena bubu ya
masuk ke dalam bubu mendekati bubu kare
atau dikenal dengan s sebagai area mencar
Pomacanthidae dan S menunggu mangsa le
mangsa yang terperan Sebagaimana has
diacu dalam Mayasa dan Goatfish Mulli
sedangkan jenis Parr bubu secara individ
mengamati ikan Fo Pseudupeneus macu
lain terperangkap ke d Dari hasil pengam
bubu tambun, terny kelimpahannya berbe
sensus visual, sedang
ikan target 6
in
ikan mayor 54
lain-lain 13
7 Komposisi hasil tangkapan bubu tambun se ang dioperasikan tanpa umpan, maka kemu
u karena tingkah laku ikan tersebut. Beberapa ena rasa keingintahuan dari ikan tersebut te
sifat thigmotaksis. Beberapa famili ikan karan ri makan, seperti ikan dari famili Scarida
Siganidae. Selain itu diduga bubu sebagai tem ewat, ikan karnivora masuk ke dalam bubu
ngkap dalam bubu. sil pengamatan yang dilakukan oleh High da
ari 2008 pada bubu tanpa umpan dimana je idae masuk ke dalam bubu secara berge
rotfish Scaridae dan big eye Priacanthida du. High dan Ellis 1973 diacu dalam
our-eyed butterfly Chaetodon sp dan latus disekitar bubu berenang maju mundur
dalam bubu. matan sensus visual terumbu buatan dengan i
yata terdapat kesamaan antara jenis, wal eda. Famili Seranidae tidak termasuk dari
gkan Serranidae banyak tertangkap pada bu
ikan ndikator
27
lama penelitian ungkinan besar ikan
a famili ikan karang erhadap benda asing
ng menjadikan bubu ae, Chaetodontidae,
mpat beristirahat atau karena tertarik oleh
an Beardsley 1970 enis ikan Squirefish
erombol schooling ae masuk ke dalam
m Mayasari 2008 Spotted goat fish
r ketika melihat ikan ikan hasil tangkapan
aupun jumlah dan i hasil pengamatan
ubu tambun. Hal ini
diduga karena ikan famili Serranidae tertarik pada bubu tambun akibat didalam bubu tambun terdapat mangsa ikan kecil yang dijadikan makanannya.
Setelah dilakukan uji kenormalan Chi Square ternyata data yang diperoleh menyebar normal, maka dilanjutkan dengan ‘Uji f’. Dari hasil perhitungan ‘uji f’
untuk hasil tangkapan diperoleh nilai p-value yaitu 0.3355, atau di atas 0,05 0,3350,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan untuk jumlah hasil tangkapan pada setiap trip penangkapan. Hasil tangkapan yang diperoleh mempunyai nilai TKG kisaran I-IV, dalam hal
ini hasil tersebut dapat dijadikan tolak ukur apakah hasil tangkapan bubu tambun layak ditangkap atau masih belum saatnya tertangkap. Nilai tingkat kematangan
gonad TKG ikan hasil tangkapan bisa dijadikan sebagai tingkat pelestarian ekosistem ikan. Dari hasil diperoleh bahwa kebanyakan ikan yang tertangkap dengan
bubu mempunyai nilai TKG I Immature atau termasuk ikan muda dimana masih belum mengalami kematangan gonad yaitu sebanyak 46, sedangkan untuk ikan
dengan nilai TKG II developing atau masa perkembangan diperoleh sebanyak 28. Untuk ikan dengan nilai TKG III berjumlah 22 dari total hasil tangkapan sedangkan
untuk ikan dengan nilai TKG IV yaitu 4. Jumlah total ikan hasil tangkapan yang bernilai TKG I – III sebesar 96,
sehingga dari nilai tersebut mengindikasikan ikan-ikan yang tertangkap masih belum layak tangkap immature fish.
Tingkat kematangan gonad ini menjadi indikator, apakah alat tangkap bubu baik untuk penangkapan dalam hal ini berhubungan dengan kelestarian spesies ikan.
Dari data yang diperoleh, dengan bertambahnya ukuran panjang dan berat maka akan terdapat perkembangan gonad, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Nikolsky
1969 bahwa dalam penentuan tingkat kematangan gonad dapat berdasarkan berat dan secara ilmiah hal ini berhubungan dengan ukuran dan berat ikan Lampiran 7.
5.4 Perbandingan Panjang dan Berat Ikan Hasil Tangkapan