5.4 Perbandingan Panjang dan Berat Ikan Hasil Tangkapan
Hasil analisis hubungan panjang dan berat menunjukkan tiga spesies dengan pertumbuhan alometrik positif pertambahan berat relatif lebih besar dari
pertambahan panjang, sementara lima spesies menunjukkan pertumbuhan alometrik negatif pertambahan berat relatif lebih kecil dari pertambahan panjang. Tabel 6
menunjukkan nilai b setiap spesies. Tabel 6 Hubungan panjang dan berat ikan hasil tangkapan bubu tambun
No. Nama Umum
Spesies Famili
Nilai b Keterangan
1 Betok hitam Dischistodus pseudochrysopoecilus Pomacentridae
0.930322362 Alometrik negatif
2 Marmut Chaetodontoplus mesoleucus
Chaetodontidae 3.364684878 Alometrik
positif 3 Triger
Rhinecanthus aculeatus Balistidae
0.388420117 Alometrik negatif
4 Betok susu
Dischitodus perspicillatus Pomacentridae
1.98666115 Alometrik negatif
5 Kenari merah Cheilinus fasciatus
Labridae 0.776832793 Alometrik
negatif
Dari data diatas diperoleh hasil ikan marmut
Chaetodontoplus mesoleucus
mempunyai hubungan alometrik positif b3 dimana pertambahan berat lebih besar dari pertambahan panjang, sedangkan ikan betok hitam, triger, betok susu dan kenari
susu mempunyai hubungan alometrik negatif b3 yaitu pertambahan berat lebih kecil dari pertambahan panjang. Grafik hubungan tiap spesies ikan tersebut dapat
dilihat pada Lampiran 8. Hubungan panjang dan berat ikan juga memiliki hubungan dengan tingkat kematangan gonad ikan tersebut. Terdapat beberapa ikan yang secara
ukuran panjang dan berat masih tergolong kecil, akan tetapi ketika dilakukan pengamatan tingkat kematangan gonad ikan tersebut masuk dalam TKG II atau TKG
III contoh dalam kasus ini adalah ikan marmut.
5.5 Analisis Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi Ikan di Terumbu
Karang Alami Keanekaragaman, keseragaman dan dominansi merupakan suatu indeks yang
dapat digunakan untuk melihat tingkat kestabilan suatu komunitas.. Suatu komunitas memiliki keseragaman tinggi jika semua jenis memiliki kelimpahan yang sama atau
hampir sama. Jika hanya satu atau beberapa jenis saja yang melimpah maka tingkat keseragamannya akan rendah Yuspardianto, 1998.
Hasil pencacahan diperoleh jumlah ikan di terumbu karang alami diperoleh 8 famili yaitu Caesionidae, Chaetodontidae, Haemulidae, Labridae, Nemipteridae,
Pomacentridae, Scaridae dan Serranidae, sedangkan terdapat 25 spesies dengan luasan pengamatan 250 meter dengan kondisi terumbu karang yang dijadikan
pembanding, mempunyai kondisi yang tidak lagi 100 baik adanya. Frekuensi terbanyak dari famili Pomacentridae yaitu spesies Pomacentrus alexanderae.
Hasil pengamatan sensus visual terumbu karang alami diperoleh indeks keanekaragaman H’, keseragaman E, dan dominansi C berturut-turut 1.707,
0.304, 0.340.
5.6 Analisis Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi Ikan di Terumbu