Jumlah Sel Busa pada dinding aorta abdominalis Tikus Wistar Jantan

dibandingkan dengan kadar kolesterol tikus Wistar jantan pada kelompok kontrol negatif yang hanya diberi pakan biasa dan tidak mendapatkan induksi kuning telur selama 2 minggu, hal ini sejalan dengan kutipan dari literatur fisiologi Guyton tahun 2007 bahwakadar LDL di dalam darah sangat bergantung pada lemak jenuh yang masuk ke tubuh. Semakin banyak lemak jenuh yang masuk, maka semakin menumpuk pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.

4.2.3 Jumlah Sel Busa pada dinding aorta abdominalis Tikus Wistar Jantan

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa rerata jumlah sel busa pada dinding aorta abdominalismeningkat pada kelompok kontrol positifdan menurun secara bermakna pada kelompok perlakuan yang mendapatkan asupan jus pepaya kelompok perlakuan 1,2 dan 3, dan dengan tingginya kadar kolesterol LDL akan meningkatkan kemungkinan terjadinya reaksi oksidasi LDL oleh zat radikal bebas seperti yang dikatakan oleh Chopra et al 2000 bahwa peran penting radikal bebas dalam proses aterosklerosis adalah keterlibatannya dalam proses oksidasi LDL, hal ini juga dikuatkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Suryohudoyo 2000 mengatakan bahwa LDL teroksidasi bersifat antigenik sehingga terjadi reaksi pembentukan antibodi yang mengikatnya dan membentuk kompleks imun, karena banyaknya monosit yang masuk ke sub intima. Kompleks imun LDL teroksidasi akan difagosit oleh makrofag karena adanya reseptor yang mengikat kompleks imun LDL-oks sehingga fagositosis semakin mudah dan memicu pembentukan sel busa . Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, jus buah pepaya yang banyak mengandung antioksidan salah satunya adalah Betakaroten, menurut juergen 2003 mengatakan betakaroten merupakan bentuk paling aktif secara biologis dan sumber utamanya adalah dari sayur dan buah. Pada beberapa penelitian betakaroten merupakan salah satu karotenoid yang berperan dalam perlindungan terhadap stres oksidatif.Betakaroten inibila dikonsumsi rutin dalam masa waktu tertentu akan dapat memberikan asupan antioksidan didalam tubuh yang tentunya berdampak pada reaksi oksidasi LDL yang tinggi di dalam darah. Hal ini sejalan dengan Chopra et al 2000 bahwa pemberian antioksidan pada lesi aterosklerotik akan menghambat oksidasi kolesterol LDL dan mencegah stres oksidatif sehingga mengurangi timbulnya disfungsi endotel. Agarwal dan Rao 2000 menyatakan bahwaoksidasi LDL yang terjadi karena stres oksidatif bergantung pada kandungan antioksidan sebelum terbentuk sejumlah hiperoksida lipid,bila senyawa antioksidan lipofilik yang terkandung dalam LDL cukup banyak, sehingga LDL akan terlindungi dari proses oksidasi. Japardi 2002 mengatakan bahwa keadaan hiperkolesterolemi menyebabkan meningkatnya adhesi monosit ke dinding endotel. Monosit yang menempel pada sel endotel ini kemudian menyusup di antara sel endotel dan mengambil tempat di daerah subendotel untuk kemudian berubah menjadi scavenger cell dan berubah bentuk menjadi makrofag. Makrofag berfungsi menelan dan membersihkan lemak terutama LDL yang sudah teroksidasi melalui reseptor khusus yang disebut reseptor scavenger. Sel scavenger ini kemudian menjadi sel busa yang merupakan cikal bakal fatty streak. Universitas Sumatera Utara Jumlah sel busa dinding aorta abdominalis pada tikus kelompok perlakuan yang diberi diet kuning telur dan diet jus pepaya selama 2 minggu, 4 minggu dan 6 minggu P1, P2 dan P3 mengalami perbedaan yang bermakna dengan jumlah sel busa pada dinding aorta abdominalisnya lebih sedikit dibanding jumlah sel busa pada dinding aorta abdominalis tikus kelompok kontrol positif yang hanya mendapatkan diet kuning telur selama 2 minggu tapi tidak diberi jus pepaya, hal ini diduga oleh karena LDL tidak banyak mengalami oksidasi. Hal ini kemungkinan disebabkan banyaknya antioksidan yaitu betakaroten yang banyak terkandung dalam buah pepaya mengikat oksidan bebas tersebut, sehingga mengurangi terbentuknya LDL oksidasi yang nantinya difagosit oleh makrofag pada dinding pembuluh darah yang disebut sel busa foam cell.

4.2.4 Tebal dinding aorta abdominalis Tikus Wistar Jantan

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Dari Getah Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

4 94 64

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Penggunaan Sari Buah Pepaya ( Carica papaya L.) Dalam Sediaan Krim Pelembab

35 151 58

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Tingkat Oksidasi Plasma Darah Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik Yang Diinduksi Dengan Kuning Telur

0 1 21

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Tingkat Oksidasi Plasma Darah Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik Yang Diinduksi Dengan Kuning Telur

0 0 2

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Tingkat Oksidasi Plasma Darah Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik Yang Diinduksi Dengan Kuning Telur

0 0 9

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Tingkat Oksidasi Plasma Darah Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik Yang Diinduksi Dengan Kuning Telur

0 0 16

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Tingkat Oksidasi Plasma Darah Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik Yang Diinduksi Dengan Kuning Telur

0 2 4

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Tingkat Oksidasi Plasma Darah Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik Yang Diinduksi Dengan Kuning Telur

0 0 65

PENGARUH PEMBERIAN JUS BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR HIPERKOLESTEROLEMIAPENGARUH PEMBERIAN JUS BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS JANTAN GALUR

0 0 13