BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Teori
Berdasarkan teori dari berbagai pustaka, diketahui mekanisme pengaruh pemberian antioksidan pada keadaan hiperkolesterolemi. Sehingga dapat disusun
suatu kerangka teori sebagai berikut:
LDL teroksidasi Kolesterol LDL
Hiperkolesterolemia 120mgdl
Radikal bebas
Peningkatan pembentukan sel busa foam cell
Peningkatan ketebalan dinding aorta akibat
akumulasi sel busaFatty streak
Menembus lapisan endotel
Intake kolesterol tinggi kuning telur
Gambar 3.1 Kerangka Teori pembentukan Aterosklerosis pada pembuluh darah.
Universitas Sumatera Utara
Radikal bebas
Antioksidan β-Karoten
Vit A, E C
Stress Oksidatif
Oksidasi LDL
Menembus lapisan sub endotel
Jumlah sel busa
Ketebalan dinding aorta Kolesterol LDL
Gambar 3.2 : Kerangka Teori pengaruh antioksidan betakaroten dalam mencegah aterosklerosis.
3.2 Kerangka Konsep
Beta-karoten sebagai salah satu antioksidan potensial dapat menurunkan stress oksidatif dengan menurunkan oksidasi terhadap kolesterol LDL dalam
darah sehingga mencegah terbentuknya sel busa dan mengurangi ketebalan dinding pembuluh darah oleh karena penumpukan plak ateroma di lapisan intima.
Pada penelitian ini, umur, jenis kelamin dan genetika tikus disamakan, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
pola hidup dan dietetik tikus dikendalikan dengan perlakuan yang sama. Berdasarkan teori yang ada maka penulis menyusun kerangka konsep penelitian
sebagai berikut:
LDL teroksidasi Kolesterol LDL
Hiperkolesterolemia 120mgdl
Radikal bebas
Peningkatan pembentukan sel
busa foam cell
Peningkatan ketebalan dinding aorta akibat
akumulasi sel busaFatty streak
Menembus lapisan endotel
Intake kolesterol tinggi kuning telur
Jus pepaya ; Antioksidan
betakaroten, vitamin A C E
Gambar 3.3. Kerangka Konsep pengaruh Antioksidan jus buah pepaya terhadap perkembangan lesi fatty streak tikus wistar yang diinduksi kolesterol
Universitas Sumatera Utara
3.3 Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental true experiment design dengan rancangan Randomized Post-test Only Control
Group Design, menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan randomisasi sederhana.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian