Jadwal Aspek Masukan Input

75 sudah baik, dan dapat dikatakan dari pihak bagian sarana prasarana sudah cepat tanggap dalam melakukan perbaikan-perbaikan. Namun tetap diperlukan beberapa perbaikan seperti ruang perpustakaan, ruang kelas, dan halaman depan sekolahan yang sudah rusak juga memerlukan perbaikan. Pihak sekolah sudah berupaya memperbaiki dan mengusulkan anggaran, namun semuanya tetap bergantung pada perijinan dari Dinas Pendidikan.

4.2.2.6. Jadwal

Jadwal merupakan bagian yang sangat penting dalam pembelajaran dan juga pelaksanaan program. Seperti yang peneliti paparkan sebelumnya pembuatan jadwal diserahkan kepada bagian kurikulum, namun tetap dalam pembuatannya bagian kurikulum membutuhkan kerjasama dari pihak guru. Seperti petikan wawancara dengan salah satu guru SMAN 1 Salatiga berikut ini : “Dalam pembuatan jadwal terdapat beberapa kendala yang dialami oleh guru, misalnya dalam hal pemenuhan jam mengajar 24 jamminggu, terkadang terdapat semester dimana SKS nya hanya sedikit sedangkan sumber daya manusianya guru sangat banyak, sehingga perlu dibagi jamnya secara adil. Sehingga banyak guru Kimia, Fisika, dan Biologi yang juga mengajar Pengolahan, Rekayasa, Budidaya dalam rangka memenuhi jam mengajarnya. Dalam pelaksanaanya guru tetap diselaraskan dengan kemampuan yang dimiliki misalnya pengolahan di pegang oleh guru Kimia, guru Biologi dengan Budidaya, Rekayasa dengan guru Fisika, dan Kerajinan dipegang oleh guru Ekonomi. Dalam pembuatan jadwalnya pihak kurikulum memberikan jumlah jam mengajar, kemudian dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP akan melakukan diskusi 76 dan membagi jam mengajar sesuai porsinya, dari hasil diskusi akan dikembalikan kepada bagian kurikulum untuk dibuatkan jadwal mengajarnya agar tidak saling bertabrakan.” Wawancara Senin, 31 Agustus 2015 Hal ini senada dengan yang diutarakan oleh Wakasek bagian Kurikulum, bahwa dalam pembuatan jadwal bagian kurikulum bekerjasama dengan guru. Seperti kutipan wawancara berikut ini: “Bagian kurikulum membagikan jumlah jam mengajar kepada masing-masing mata pelajaran, yang kemudian didiskusikan melalui MGMP. Dari MGMP akan diberikan lagi kepada bagian kurikulum untuk dibuatkan jadwalnya agar dari seluruh guru tidak ada yang bertabrakan, sehingga pembuatan jadwal ini merupakan sesuatu yang sangat ruwet. Jadi tidak menutup kemungkinana di awal semester terkadang terjadi tabrakan jadwal di beberapa mata pelajaran, namun seiring berjalannya waktu hal tersebut akan dapat diperbaiki. Ditambah lagi perlunya penyamaan jam mengajar pada saat lintas minat, misalnya pada hari Rabu, jurusan IPS semester 1 memiliki jadwal yang sama dengan Bahasa semester 1, hal ini dilakukan karena pada hari itu terdapat lintas minat dimana peserta didik melakukan Moving Class .” Wawancara Selasa, 1 September 2015 Dari hasil wawancara dengan peserta didik kelas X juga menyebutkan bahwa: “Kalau mekanisme pelaksanaan SKS saya masih bingung, belum mengerti sama sekali, tapi kalau jadwal pelajarannya jelas kok, bisa dibaca dengan baik. Misalnya jadwal pindah kelas kapan dan dimana itu sudah ada di jadwal, walau kadang-kadang masih ada sih teman yang waktu awal-awal pembelajaran sering salah masuk kelas. Tapi bukan karena jadwalnya yang tidak jelas sih, tapi lebih karena bingung ruang kelasnya yang mana.” Wawancara Sabtu, 29 Agustus 2015 Dari hasil wawancara dengan pihak guru dan peserta didik dapat peneliti simpulkan jadwal yang dibuat oleh bagian kurikulum sudah sangat jelas. 77 Sehingga peserta didik dan guru dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah akan muncul kendala pada jadwal jika sistem dapodik yang mewajibkan satu kelas minimal 20 peserta didik diberlakukan di Sekolah Menengah. Seperti petikan wawancara berikut ini: “Jadwal yang dibuat oleh bagian kurikulum sudah sangat jelas dan dapat dipahami dengan baik, namun akan terdapat kendala ketika sistem dapodik mewajibkan guru untuk mengajar minimal 20 peserta didik, karena dengan program SKS ini pihak sekolah tetap harus membuka kelas ketika ada peserta didik yang berminat mengambil mata pelajaran tersebut walaupun jumlah pesertanya sedikit, misalnya hanya 3 peserta didik saja. Padahal dalam sistem dapodik diperlukan minimal 20 peserta didik agar jam mengajarnya diakui. Sehingga untuk menyiasati hal ini pihak sekolah melakukan beberapa improvisasi dalam program SKS. Pihak sekolah akan menutup kelas jika telah memenuhi kuota, sehingga peserta didik yang sebenarnya berminat mengambil mata pelajaran tersebut karena kuota sudah penuh dipaksa mengambil mata pelajaran lain. Misalnya matematika, banyak anak dari berbagai jurusan yang mengambil matematika sebagai mata pelajaran lintas minat mereka, sehingga kuota untuk mata pelajaran ini snagat banyak, untuk itu mata pelajaran ini hanya dibuka beberapa kelas saja, agar mata pelajaran lain juga mendapatkan peserta.” Wawancara Rabu, 2 September 2015. Dari hasil wawancara dan studi dokumen yang peneliti lakukan, dapat peneliti simpulkan bahwa penerapan program SKS di SMAN 1 Salatiga bersifat semi paket, hal ini dilakukan agar guru tetap dapat memenuhi kewajiban jam mengajarnya, dan juga terjadi pemerataan jam mengajar bagi semua guru, selain itu dari segi jadwal juga memudahkan bagian 78 kurikulum dalam membagi jam mengajar para guru. Contoh jadwal terdapat pada lampiran. Dari bagian kurikulum mengatakan dalam pembuatan jadwal sering terjadi kendala, hal ini disebabkan ada sebagian guru yang tidak bersedia mengajar mata pelajaran lain selain mata pelajaran yang diampunya sehingga guru menjadi kekurangan jam mengajar, dan dari pihak kurikulum kekurangan sumber daya manusia guru untuk mengajar mata pelajaran tertentu.

4.2.3. Aspek Proses Process

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga T2 942011039 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga T2 942011039 BAB II

0 1 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga T2 942011039 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga

1 1 49

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Kelas Bilingual Di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga T2 BAB IV

0 0 44

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga T2 BAB IV

0 1 46

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Tiga Kepala SMP Negeri Salatiga Tahun 2014 T2 BAB IV

0 0 25

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB IV

0 1 26

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB II

0 0 36