84
4.2.3.3. Penilaian Hasil Pembelajaran
Pelaksanaan penilaian hasil belajar di SMAN 1 Salatiga dilakukan sesuai dengan panduan dari BSNP,
dimana penilaian meliputi penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian
kompetensi keterampilan sesuai dengan yang peneliti paparkan di bab II penelitian ini.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar di SMAN 1 Salatiga mengalami perbaikan-perbaikan sesuai dengan
kebutuhan sekolah,
dimana dalam
penilaian kompetensi pengetahuan terutama dalam tes tertulis,
bagian kurikulum membuat tes ulangan harian yang dilakukan secara serempak. Namun berdasarkan hasil
wawancara dengan peserta didik menyebutkan bahwa:
“Ulangan harian yang dilakukan secara serempak membuat lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar,
tapi dalam penyusunan jadwalnya kadang kurang memperhatikan kebutuhan siswa, misalnya dalam
satu hari ada ulangan harian Sejarah bersamaan dengan Geografi dimana kedua mata pelajaran
tersebut bersifat hafalan semua. Makanya kalau bisa kan dalam pembuatan jadwal ulangan harian hafalan
bisa dipasangkan dengan hitung-hitungan, misalnya
sejarah dengan akuntansi.” Wawancara Jumat 28 Agustus 2015
Pelaksanaan penilaian program SKS ini dijabar- kan ke dalam laporan hasil belajar peserta didik,
dimana dari bagian kurikulum telah membuat desain untuk laporan hasil belajarnya. Desain ini kemudian
dijadikan sebuah program komputer, dimana hal ini memudahkan guru dalam menginput nilai. Seperti yang
dipaparkan oleh salah satu guru berikut ini:
“Dalam pembuatan rapor kami para guru tinggal menginput nilai ke dalam program, nanti waktu
dicetak atau diprint sudah keluar laporan hasil belajar
85
peserta didik yang terdiri dari 4 lembar. Program komputer itu juga dapat membaca sendiri misalnya
nilai 80 nanti keluar nilai A atau B, itu semua sudah ada di program tersebut. Nah, kemudian tugas para
pembimbing akademik untuk mengecek apakah sudah sesuai atau belum, karena bisa jadi program
melakukan kesalahan, yang nilainya bagus 80 di raporkeluar C, nilai 60 juga keluar C hal seperti itu
pernah terjadi sebelum
nya.” Wawancara Selasa, 25 Agustus 2015
Sedangkan dalam hasil penilaiannya, yang berupa Indeks prestasi kumulatif, peserta didik juga
mengeluhkan karena sistem yang dipakai merugikan peserta didik, seperti petikan hasil wawancara berikut
ini:
“Kalau di rapor kan pakainya nilai A,B,C dan sebagainya, nah kadang itu kan perubahan nilai yang
terjadi tidak signifikan, misalnya aku yang di semester 1 dapat nilai 76, di semester 2 dapat nilai 78, tapi
masuk ke dalam rapor tetap saja nilainya B-. Padahal perubahan nilai 2 poin saja itu kan berarti buat kami.
Makanya inginnya di rapor selain nilai A,B,C juga ada nilai berupa angka seperti dulu, jadi kelihatan
peningkatannya walau hanya 1 poin.
” Wawancara Jumat, 28 Agustus 2015
Laporan hasil belajar penilaian peserta didik yang ada di SMAN 1 Salatiga juga menyesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing peserta didik. Ada laporan hasil belajar yang terdiri dari semester 1 saja, tapi juga
ada peserta didik yang menerima dua macam laporan hasil belajar, dimana laporan hasil belajar pertama
berisi nilai mata pelajaran yang diambil di semester ini, sedangkan laporan hasil belajar yang satunya berisi
nilai mata pelajaran yang diambil dari kelebihan SKS yang dimiliki. Untuk contoh desain laporan hasil
pembelajaran, peneliti lampirkan pada lampiran 4.
86 Berdasarkan hasil wawancara dengan orangtua
peserta didik penilaian dalam laporan hasil belajar sudah cukup jelas dan dapat dipahami, karena
sistemnya hampir sama dengan sistem yang dialami para orangtua peserta didik semasa kuliah dahulu,
seperti berikut :
“Rapornya sudah jelas ya kalau menurut saya, mudah dibaca soalnya tidak beda jauh dengan sistem
penilaian waktu saya kuliah dulu. Jadi saya tidak mengalami kendala untuk memahami hasil belajar
putra saya.” Wawancara Rabu, 26 Agustus 2015
4.2.4. Aspek Produk