Keberlanjutan Program Aspek Produk

88

4.2.4.2. Keberlanjutan Program

Pihak pelaksana program SKS di SMA Negeri 1 Salatiga, baik dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan guru merasa mendapatkan manfaat dari pelaksanaan program SKS. Hal ini telah dipaparkan dalam ketercapaian tujuan pelaksanaan program. Sehingga dari hasil wawancara diperoleh simpulan bahwa program akan tetap dilanjutkan, namun tetap dengan beberapa perbaikan. Program SKS yang diterapkan di SMA Negeri 1 Salatiga telah disesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah, sehingga program SKS yang telah berjalan akan tetap digunakan di SMA Negeri 1 Salatiga. Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum, program SKS yang diterapkan di SMA Negeri 1 Salatiga sudah cukup layak dijadikan role model bagi sekolah-sekolah lain. Walaupun dalam penerapannya di SMA Negeri 1 Salatiga masih mengalami beberapa kendala, namun kendala-kendala tersebut dapat teratasi seiring berjalannya program. Pihak penyelenggara program juga tetap akan terus melakukan perbaikan agar program SKS yang dijalankan semakin baik untuk kedepannya, dan semakin meminimalisir kendala- kendala yang dihadapi. Ibu Kepala Sekolah juga berpendapat bahwa program SKS di SMA Negeri 1 Salatiga sebagai berikut: “Program SKS di SMA Negeri 1 Salatiga ini akan tetap kami lanjutkan sampai ada inovasi-inovasi baru sesuai dengan perkembangan jaman, namun sejauh 89 ini program SKS sudah berjalan dengan baik, dan menurut saya kalau untuk dikatakan layak, ya sudah layak untuk dijadikan role model bagi sekolah-sekolah lain yang hendak melaksanakan program SKS. ”Wawancara Rabu, 2 September 2015. Pendapat serupa juga disampaikan oleh para guru, berdasarkan hasil wawancara dapat peneliti simpulkan bahwa para guru setuju jika program SKS tetap dilanjutkan, karena program ini merupakan salah satu fasilitas bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan bakatnya. Selain itu karena program SKS yang berjalan di SMA Negeri 1 Salatiga sudah berjalan cukup baik, sehingga perlu diterapkan juga di sekolah-sekolah lain, dan program SKS di SMA Negeri 1 Salatiga sudah dapat dikatakan layak untuk ditiru oleh sekolah-sekolah lain. Pendapat lain juga disampaikan oleh peserta didik kelas XII yang mengatakan demikian: “Program SKS di SMA Negeri 1 Salatiga menurut saya tidak perlu dilanjutkan tidak apa-apa, mungkin karena saya tidak mau ambil SKS lebih banyak sih, jadi menurut saya ya tidak terlalu banyak manfaatnya. Tapi kalau untuk teman-teman yang ingin lulus dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat program SKS ini perlu dilanjutkan.” Wawancara Rabu, 26 Agustus 2015 Demikian juga disampaikan oleh peserta didik kelas X yang mengatakan demikian: “Program SKS di SMA Negeri 1 Salatiga menurut saya tidak perlu dilanjutkan, mungkin karena saya masih murid baru sih jadi bagi saya belum ada manfaatnya, yang saya rasakan sekarang sih malah membuat tambah bingung dan ribet saya dengan program SKS ini.” Wawancara Rabu, 26 Agustus 2015 Berdasarkan uraian di atas, dapat peneliti simpulkan pihak sekolah beserta dengan pelaksana program merasa program SKS perlu dilanjutkan, dan program yang ada di SMA Negeri 1 Salatiga sudah layak 90 dijadikan role model bagi sekolah lain, namun peserta didik sebagai pihak pelaksana merasa belum adanya manfaat yang dapat mereka rasakan dari adanya program SKS, sehingga mereka berpendapat program SKS untuk dihentikan.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Pembahasan hasil penelitian dilakukan untuk menjelaskan hasil analisis dan jawaban terhadap rumusan masalah yang diajukan yaitu bagaimana konteks, masukan, proses, dan hasil program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga.

4.3.1. Konteks

Evaluasi konteks merupakan evaluasi yang paling mendasar dan memiliki misi untuk menyediakan suatu rasioanal atau landasan atau sebagai latar belakang suatu program. Evaluasi konteks dilaksanakan sebagai suatu kebutuhan serta memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan suatu program. Berdasarkan uraian di atas, penyusunan sebuah program sebaiknya didasarkan atas kebutuhan. Kebutuhan apa yang hendak dipenuhi dengan adanya program tersebut dan apakah program tersebut memang diperlukan. Dari hasil penelitian yang peneliti telah lakukan di SMA Negeri 1 Salatiga mengenai sistem kredit semester,

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga T2 942011039 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga T2 942011039 BAB II

0 1 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga T2 942011039 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Sistem Kredit Semester di SMA Negeri 1 Salatiga

1 1 49

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Kelas Bilingual Di SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga T2 BAB IV

0 0 44

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga T2 BAB IV

0 1 46

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Tiga Kepala SMP Negeri Salatiga Tahun 2014 T2 BAB IV

0 0 25

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB IV

0 1 26

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Program Pendidikan Karakter Di SMA Kristen 1 Salatiga T2 BAB II

0 0 36