Pola Komunikasi Dalam Keluarga

perilaku yang diharapkan dan dihargai. “Menyerang” negatif bersifat menentang atau menghukum seperti mengeluarkan perbuatan kasar yang dapat menyakiti seseorang baik fisik maupun psikologis DeVito,1989. Pentingnya “menyerang” dinyatakan oleh Kristina dalam Kartono,1994:153 bahwa “menyerang” positif perlu diberikan kepada anak jika memang pantas menerimanya. “Menyerang” secara negatif juga diperlukan asal dalam batas yang wajar seperti menegur atau memarahi anak bila memang perlu dan orangtua tetap memberikan penjelasan alas an bersikap demikian.

2.4.4 Pola Komunikasi Dalam Keluarga

Menurut Yusuf 2001:51 terdapat tiga pola komunikasi hubungan orangtua dan anak, yaitu : a. Authoritarian cenderung bersifat bermusuhan Dalam pola hubungan ini sikap acceptance penerimaan rendah, namun kontrolnya tinggi, suka menghukum secara fisik, bersikap mengkomando mengharuskan atau memerintah anak untuk melakukan sesuatu tanpa kompromi, bersikap kaku keras, cenderung emosional dan bersikap menolak. b. Permissive cenderung berperilaku bebas Dalam hal ini sikap acceptance penerimaan orang tua tinggi, namun kontrolnya rendah, memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atas keinginannya. Sedangkan anak bersifat inflasi secara agresif 23 kurang memiliki rasa percaya diri, suka mendominasi, tidak jelas arah hidupnya, prestasinya rendah. c. Authoritative cenderung terhindar dari kegelisahan dan kekacauan Dalam hal ini sikap acceptance penerimaan dan kontrolnya tinggi, sikap responsif terhadap kebutuhan anak mendorong untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan, memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk. Sedangkan anak bersifat sahabat, memiliki rasa percaya diri mampu mengendalikan diri self control, bersikap sopan dan bekerjasama, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mempunyai tujuan atau arah hidup yang jelas dan berorientasi terhadap prestasi. Begitu pentingnya faktor komunikasi dalam keluarga ini sehingga Wright 1991:93 mengatakan bahwa salah satu cara yang terpenting untuk membantu anak- anak menjadi orang dewasa yang berarti adalah dengan belajar berkomunikasi kepada mereka yang positif. Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh urutan kelahiran dalam keluarga, struktur syaraf dan lain sebagainya tetapi komunikasi dan hubungan orang tua dan anggota keluarga menjadi peran penting dalam pemebentukan kepribadian dan tingkah laku anak. Pendapat ini diperkuat oleh Ahmadi 1999:248 mengatakan bahwa suasana rumah yang hangat dan adanya perhatian, pengakuan, pengertian, penghargaan, kasih sayang dan saling percaya, akan melahirkan anak- anak yang kelak hidup dengan nilai- nilai yang positif pula. 24 Suatu proses komunikasi dapat berjalan dengan baik jika antara komunikator dan komunikan ada rasa percaya, terbuka dan sportif untuk saling menerima satu sama lain Rahmat, 2002:129. Adapun sikap yang dapat mendukung kelancaran komunikasi dengan anak-anak adalah : a. Mau mendengarkan sehingga anak- anak lebih berani membagi perasaan sesering mungkin sampai pasa perasaan dan permasalahan yang mendalam dan mendasar. b. Menggunakan empati untuk pandangan- pandangan yang berbeda dengan menunjukkan perhatian melalui isyarat- isyarat verbal dan nonverbal saat komunikasi berlangsung. c. Memberikan kebebasan dan dorongan sepenuhnya pada anak untuk mengutarakan pikiran atau perasaanya dan kebebasan untuk menunjukkan reaksi atau tingkah laku tertentu sehingga anak dapat menanggapi positif tanpa adanya unsur keterpaksaan. Menurut Hastuto dalam 1994:154 akibat dari pola komunikasi ini adalah : a. Pikiran anak berkembang karena anak dapat mengungkapkan isi hatinya atau pikirannya dan dapat memberikan usul- usul serta berpendapat berdasarkan penalarannya. b. Orang tua atau anggota keluarga lainnya akan mengetahui dan mengikuti perkembangan jalan pikiran anak dan perasaan anak selanjutnya. 25

2.5 Pengertian Remaja

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Remaja Perokok Dalam Membentuk perilakunya Di Kota Cimahi)

0 5 1

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK HIPERAKTIF (Studi DeskriptifKualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Hiperaktif di Surabaya).

0 0 95

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PENGGUNA GADGET AKTIF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Sekolah Dasar pengguna gadget aktif; handphone, playstation, dan laptop di Sidoarjo).

1 5 157

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEMAIN GAME ONLINE DotA DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Pemain Game Online DotA di Surabaya ).

0 1 122

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Pengemis).

0 1 99

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Pengemis).

0 2 95

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya ).

0 1 76

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEROKOK AKTIF DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Surabaya)

0 0 21

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya )

0 0 15

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK HIPERAKTIF (Studi DeskriptifKualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Hiperaktif di Surabaya)

0 0 14