sistematis melukiskan fakta ataupun karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
3.1.1 Pola Komunikasi Keluarga
Dalam hal ini pola komunikasi dalam keluarga dapat dioperasionalkan dengan bentuk atau pola hubungan interpersonal antara orang tua dan anak dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan baik secara verbal maupun nonverbal. Yang dimaksud dengan keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga yang
tergolong dalam kategori nuclear family yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Yusuf, 2001:36
Yang dimaksud dengan pola komunikasi dalam penelitian ini adalah bentuk hubungan dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan antara orang tua
dengan anak remajanya. Pola komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Authoritarian otoriter, Permissive cenderung berperilaku bebas,
Authoritative demokratis Yusuf, 2001:51. Adapun indikator dari ketiga pola komunikasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Pola komunikasi Authoritarian otoriter a. Acceptence atau penerimaannya rendah. Operasionalnya adalah tidak
mendengarkan atau tidak memperdulikan pendapat atau aspirasi dari anak. b. Kontrol terhadap hubungannya tinggi. Operasionalnya adalah anak harus
mendengarkan dan mematuhi kehendak orang tuanya secara absolut. c. Bersikap mengkomando. Operasionalnya adalah memerintah anak untuk
melakukan sesuatu tanpa penjelasan dan kompromi.
42
d. Cenderung emosional. Operasionalnya adalah perilaku di dalam menghukum secara fisik.
2. Pola komunikasi Permissive cenderung berperilaku bebas a. Acceptence atau penerimaannya tinggi. Operasionalnya adalah memberikan
kebebasan penuh terhadap anak untuk menyatakan dorongan serta keinginannya.
b. Kontrol terhadap hubungannya rendah. Operasionalnya adalah mau mendengarkan pernyataan yang diungkapkan anak akan tetapi orang tua
membabaskan anak dalam mengambil segala keputusan. c. Tidak memiliki perhatian dalam hubungan operasionalnya adalah dengan
membiarkan apapun yang terjadi pada anak, jika anak berbuat baik tidak memberikan reward sedangkan jika anak berbuat tidak memberikan
hukuman atau teguran. 3. Pola Komunikasi Authoritative demokratis
a. Acceptance atau penerimaannya tingggi namun control terhadap hubungannya juga tinggi. Operasionalnya adalah orang tua memberikan
kesempatan kepada anaknya untuk memberikan pendapat dan koreksi terhadap kehendaknya sehingga komunikasi dua arah lebih fleksibel.
b. Responsif terhadap kebutuhan anak. Operasionalnya adalah dengan memperhatikan segala permasalahan dan keluhan- keluhan yang
disampaikan oleh anak serta mendiskusikan untuk mencari pemecahannya. c. Memberikan pengertian. Operasionalnya adalah dengan memberikan
penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan buruk sehingga anak
43
dapat membedakan serta mampu mengambil keputusan sendiri sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang tua.
3.2 Subyek dan Informan Penelitian 3.2.1 Subyek Penelitian