Perilaku Pembelian Minat Beli
38 3.
Perilaku Pembeli Berdasarkan Kebiasaan. Adanya banyak produk yang dibeli dalam kondisi dimana keterlibatan
konsumen rendah dan perbedaan-perbedaan yang signifikan di antara berbagai merk tidak ada. Contoh, garam. Konsumen memiliki sedikit sekali keterlibatan
dalam kategori produk seperti ini. Merek ke toko dan langsung melakukan pembelian.
Walaupun merek yang dibeli sama setiap membeli, hal ini disebabkan menjadi kebiasaan, bukan karena ia setia pada merek produk bersangkutan.
4. Perilaku Pembeli Mencari Keragaman.
Ada beberapa situasi pembeli dimana keterlibatan konsumennya rendah tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antar berbagai merek. Contoh produk kue
kering cookies. Konsumen memiliki kepercayaan terhadap produk, memilih sebuah merek tanpa banyak melakukan evaluasi dan mengevaluasi produk
selama atau saat mengkonsumsinya. Tetapi pada kesempatan lain, konsumen mungkin akan memilih merek lainnya karena bosan dengan merek pilihannya
yang lalu atau karena ingin mencicipi rasa yang lain. Pergantian merek ini hanya untuk mencari varian bukan karena konsumen tidak puas.
2.2.5.6.Faktor-faktor Perilaku Pembelian Konsumen
Pemasar perlu mengetahui peran konsumen dalam pembelian. Menurut Simamora 2002 : 15, terdapat beberapa peran dalam keputusan pembelian :
1. Pemrakarsa intiator : orang yang pertama-tama memberikan pendapat atau
pikiran untuk membeli produk atau jasa tertentu.
39 2.
Pemberi pengaruh influence : orang yang pandangan atau nasehatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.
3. Pengambil keputusan decider : orang yang sangat menentukan sebagian atau
keseluruhan keputusan pembelian. 4.
Pembeli buyer : orang yang akan melakukan pembelian nyata. 5.
Pemakai user : orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
2.2.5.7.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen serta bertambah banyaknya produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen menyebabkan
keputusan seseorang dapat berubah-ubah setiap saat. Dimana proses persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan yang menunjang keputusan pembelian tersebut.
Swastha 1983 : 118, menyatakan terdapat tujuh sub keputusan pembelian yaitu : a.
Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau
menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli produk
tersebut secara alternatif lain yang mereka pertimbangkan. b.
Keputusan tentang bentuk produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk tertentu.
Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui
40 kesukaan tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik
mereknya. c.
Keputusan tentang merek. Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
d. Keputusan tentang penjualannya.
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar dan pengecer harus mengetahui
bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. e.
Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang sebesar banyak produk yang
akan dibelinya pada suatu saat. f.
Keputusan tentang waktu pembelian. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian. g.
Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran
produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan.
2.2.5.8.Tahap-tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Setiadi 2003 : 16, proses konsumen dalam mengambil keputusan membeli mempergunakan lima tahap yang dilalui konsumen yaitu : pengenalan
41 masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan membeli, dan
perilaku setelah membeli. Adapun proses dari tahap-tahap tersebut adalah :
Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
a. Pengertian masalah.
Pengenalan masalah adalah tahap konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya
dengan keadaan yang diinginkannya. Pada tahap ini, para pemasar perlu meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan atau masalah apa yang
muncul, apa yang menarik mereka, dan bagaimana menarik itu membawa konsumen pada produk tersebut.
b. Pencarian informasi.
Pencarian informasi adalah tahap dari proses keputusan membeli yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak. Dalam
memperoleh informasi, konsumen dapat melalui beberapa sumber seperti : 1. Sumber pribadi
= keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2. Sumber komersial
= iklan, wiraniaga, agen, pameran. 3. Sumber public
= media massa, organisasi konsumen. 4. Sumber pengalaman
= penggunaan produk, menguji, menangani. Sumber-sumber informasi ini memberikan pengaruh yang relatif berbeda-beda
sesuai dengan jenis produk dan ciri-ciri pembeli. Mengenai sumber informasi yang digunakan oleh konsumen, pemasar perlu mengidentifikasikan sumber-
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Penilaian Alternatif
Keputusan Membeli
Perilaku Pasca Pembelian
42 sumber itu dengan cermat dan menilai pentingnya sumber-sumber informasi
itu. Konsumen perlu diminta keterangannya tentang bagaimana mereka pertama kali mendengar merek, apakah informasi yang masuk selanjutnya dan
pentingnya beberapa sumber informasi yang berbeda secara selektif. Pemasar akan memperoleh kesimpulan bahwa informasi ini penting dan mempunyai
pengaruh dalam mempersiapkan komunikasi yang efektif terhadap pasar sasaran.
c. Penilaian alternatif.
Pada tahap ini, konsumen akan menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan
pembeliannya. Jadi, konsumen dihadapkan pada suatu alternatif yang harus dipilihnya berdasarkan tujuan pembelian.
d. Keputusan untuk membeli.
Keputusan untuk membeli adalah proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Keputusan
konsumen untuk mengubah atau membatalkan keputusan membeli dipengaruhi oleh pandangan resiko seseorang. Pemasar harus memahami faktor-faktor yang
menimbulkan resiko dalam diri konsumen serta memberikan informasi dan dukungan untuk mengurangi resiko yang dirasakan.
e. Perilaku setelah pembelian.
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen yang puas akan terus melakukan pembelian sampai
menjadi pelanggan. Konsumen yang tidak puas akan menghentikan pembelian
43 produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut
pada teman-teman mereka. Karena itu, perusahaan harus berusaha memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian.