Hubungan Sikap dan Perilaku

29 Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk Aact bukan pada merk itu sendiri Ao. Tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan. Selain adanya modifikasi pengukuran sikap berdasarkan tindakan Aact, Fishbein memodifikasi model dengan mendefinisikan kepercayaan Belife’s sebagai akibat yang dirasakan dari tindakan sebagai atribut-atribut merek yang dirasakan. Modifikasi atas model itu juga dilakukan karena kepercayaan dan evaluasi menghasilkan hubungan yang kompleks pada perilaku. Kesimpulannya bahwa elemen-elemen lain juga mempengaruhi perilaku. Karena norma keluarga dan peer group begitu penting dalam pembentukan sikap. Dua elemen sosial yang dimasukkan ke dalam model adalah kepercayaan normatif dan motivasi untuk patuh. Teori Reasoned Action dari Fishbein ini diilustrasikan pada gambar di bawah ini : Gambar 2.2 Teori Reasoned Action Fishbein Evaluasi Atribut Produk ei Kepercayaan terhadap merek Akibat yang dirasakan dari suatu tindakan bi Norma sosial : - Kepercayaan normatif. - Motivasi untuk patuh dan taat. Evaluasi keseluruhan dari suatu tindakan Act Maksud untuk beli Bi Perilaku B 30 Teori Reasoned di atas mampu memprediksi maksud dan perilaku dibandingkan model terdahulu. Kedua model di atas dapat diterjemahkan ke dalam persamaan matematika sebagai berikut : Model Multiatribut : Ao = Keseluruhan sikap terhadap suatu objek. bi = Apakah kepercayaan terhadap atribut suatu objek kuat atau tidak. ei = Evolusi kebaikan atau kejelekan atribut I. N = Jumlah kepercayaan. Model teori Reasoned Action : A act = Sikap terhadap perilaku. bi = Kepercayaan seseorang yang membentuk perilaku yang menghasilkan akibat I. ei = Evaluasi seseorang terhadap atribut I. N = Jumlah kepercayaan. Dari dua model di atas, terdapat perbedaan penting, sehingga model teori Reasoned Action lebih baik dalam memprediksi perilaku berdasarkan sikap : 1. Model Reasoned Action menekankan para pengukuran sikap yang lebih menekankan pada maksud untuk berperilaku. Sementara itu pada model multiatribut hanya menekankan pada pengukuran sikap terhadap objek saja. 2. Penilaian kepercayaan pada model Reasoned Action yaitu menilai kepercayaan konsumen yang membentuk perilaku karena lebih memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan. Sedangkan pada model multiatribut, penilaian kepercayaan lebih pada apakah suatu objek mempunyai atribut tertentu atau tidak. 3. Pada model Reasoned Action melibatkan variabel lain yaitu berupa norma – norma sosial yang turut mempengaruhi sikap seseorang. ∑ = = N 1 i ei . bi Ao ∑ = = N 1 i act ei . bi A 31

2.2.5. Minat Beli

2.2.5.1.Pengertian Minat Beli Minat beli merupakan hal yang paling penting dalam pemahaman terhadap perilaku konsumen karena minat beli adalah salah satu tahap dalam perilaku membeli. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan faktor penting untuk proses yang dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu daya beli individu, pengaruh dari lingkungannya serta pendapat pribadi. Minat beli Willingness to buy merupakan keinginan yang direncanakan sepenuhnya oleh konsumen untuk melakukan nyata. Secara singkat minat beli dapat diartikan sebagai rencana pembelian. Menurut Keller 1998 dalam Budiyono 2004 : 186, minat konsumen adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa minat pembelian terhadap suatu merek adalah perintah seseorang pembeli kepada dirinya sendiri untuk membeli sebuah merek produk atau untuk mengambil tindakan lain yang berhubungan dengan pembelian. Menurut Ferdinand 2002 : 129 dalam Budiyono 2004 : 187, minat beli dapat diidentifikasi melalui empat indikator yaitu : 1. Minat transaksional, merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan pembelian produk. 2. Minat Referensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk yang telah dibelinya kepada orang lain. 32 3. Minat Preferensial, merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsi. 4. minat Eksploratif, merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang ditanganinya. 2.2.5.2.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli