Sikap Konsumen Landasan Teori
19 peningkatan sikap ini dapat menjadi sasaran pemasaran yang penting bagi
perusahaan. Sikap bukanlah sebuah elemen psikologis yang bersifat statis tetapi bersifat dinamis dalam arti bahwa sikap dapat berubah.
Tidak ada definisi yang baku. Bila diamati, definisi yang diberikan oleh para ahli memiliki perbedaan satu sama lain. Menurut Koetler 2000 : 20, menyatakan
bahwa sikap adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang
terhadap suatu obyek atau gagasan. Sedangkan menurut Swastha 2000 : 94, mendefinisikan “Sikap adalah
kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik atau kurang baik secara konsekuen”.
Menurut James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard 1994 : 339, “Sikap yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap
tersebut. Mengerti tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena hal ini dapat mempengaruhi kekuatan hubungan di antara sikap
dan perilaku”. Sikap diperlakukan sebagai evaluasi yang diciptakan oleh sistem kognitif.
Model pemrosesan kognitif dari pengambilan keputusan menunjukkan bahwa suatu evaluasi menyeluruh dibentuk ketika konsumen mengintegrasikan
pengetahuan, arti atau kepercayaan tentang konsep sikap. Tujuan proses integrasi adalah untuk menganalisis relevansi pribadi dari konsep tersebut dan menentukan
apakah itu menyenangkan atau tidak menyenangkan.
20 Menurut Nugroho J. Setiadi 2003 : 217, “Sikap dapat dibedakan menjadi
tiga komponen yaitu komponen kognitif dari sikap adalah kepercayaan merek, komponen afektif atau perasaan, komponen konatif atau tindakan adalah maksud
untuk membeli. Hubungan antara kepercayaan terhadap merek, evaluasi sikap berkeinginan
akan menjadi fokus utama dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Hubungan Antar 3 Komponen Sikap
Menurut Nugroho J. Setiadi 2003 : 217, memandang bahwa sikap terdiri menjelaskan tiga unsur di atas, yaitu :
1. Kognitif.
Tahap mempelajari atau mengenal masalah dan tahap untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahannya.
2. Afektif.
Tahap mencari alternatif-alternatif terbaik sebagai pilihan untuk memecahkan masalah.
Komponen kognitif kepercayaan terhadap
merek
Komponen afektif evaluasi merek
Komponen konatif maksud untuk membeli
21 3.
Konatif. Tahap dimana kecenderungan seseorang melakukan sesuatu terhadap obyek,
setelah alternatif dipilih dengan menggunakan pilihan tersebut untuk bertindak.
2.2.2.2.Faktor-faktor yang Membentuk Sikap
Sikap berkembang melalui suatu proses pembelajaran sepanjang waktu manusia menjalani kehidupan, berbagai macam hal yang dapat mempengaruhi
sikap. Menurut Nugroho J. Setiadi 2003 : 229, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah sebagai berikut :
1. Faktor Pengaruh Keluarga.
Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya yang akan saling mempengaruhi
dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk. 2.
Faktor Pengaruh Kelompok. Kelompok memiliki pengaruh dalam perilaku pembelian. Kelompok lebih
cenderung memungkinkan mempengaruhi sikap dan perilaku pembelian daripada iklan.
3. Faktor Pengalaman.
Pengalaman masa lalu mempengaruhi sikap. Sifat-sifat seperti suka menyerang, terbuka, kepatuhan atau otoriterisme mempengaruhi sikap terhadap
produk.
22
2.2.2.3.Fungsi Sikap
Menurut Kazt dalam Nugroho J. Setiadi 2003 : 214, mengklasifikasikan empat fungsi sikap yaitu :
1. Fungsi Utilitarian.
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukum. Dalam hal ini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap
produk atas dasar suatu produk memberikan kepuasan atau kekacauan. 2.
Fungsi Ekspresi Nilai. Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk bukan
didasarkan atas manfaat produk tersebut, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk tersebut mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada
dirinya. 3.
Fungsi Mempertahankan Ego. Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya
dari tantangan eksternal maupun perasaan internal sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
4. Fungsi Pengetahuan.
Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu banyak setiap hari dipaparkan pada dirinya. Fungsi pengetahuan dapat membantu
konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilih informasi yang relevan dengan kebutuhannya.
23