manfaat penilaian ki-nerja untuk mengetahui pencapaian prestasi kerja, selanjutnya digunakan untuk me-ngadakan perbaikan dalam rangka meningkatkan
kinerjanya. Sedangkan bagi sekolah manfaat penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun program semester dan program tahunan sekolah.
D. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan
Persoalan kinerja akhir-akhir ini mendapat perhatian dalam manajemen, kare-na berkaitan dengan prestasi kerja individu dan pencapaian tujuan organisasi.
Studi yang dilakukan oleh Dedi Supriadi 1995 mengenai “Ciri-ciri sekolah yang Bermutu di Jawa Barat” menemukan bahwa sekolah yang mutunya baik dan
memiliki prefe-rensi yang tinggi di masyarakat memiliki ciri-ciri yang berbeda dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang mutunya biasa dalam hal gairah
belajar siswa, kinerja guru, dan hasil belajar yang lebih baik disebabkan oleh kepemimpinan pengajaran kepala sekolah. Beberapa penelitian tentang kualitas
pendidikan yang sering disebut studi efek sekolah terhadap keluaran output pendidikan disimpulkan oleh Suryadi 1994: 115 bahwa, di negara berkembang
pengaruh faktor sekolah dan kualitas guru terha-dap prestasi belajar lebih besar dibandingkan dengan pengaruh faktor yang sama di negara maju, namun di negara
berkembang pengaruh latar belakang keluarga terha-dap prestasi belajar lebih kecil. Walaupun pengaruh faktor sekolah dan kualitas guru terhadap prestasi
belajar lebih tinggi daripada pengaruh faktor keluarga di negara ber-kembang, belum tentu sekolah-sekolah di negara berkembang lebih tinggi kualitas-nya.
Karena itu upaya untuk meningkatkan kualitas guru sesuai standar kompetensi terus diupayakan.
Rendahnya kualitas pendidikan yang tercermin pada pencapaian prestasi bel-ajar siswa tidak luput dari sorotan Tilaar 1994: 150-151 sebagai berikut,
“Beberapa indikator rendahnya kualitas pendidikan adalah mutu guru yang masih rendah pada semua jenjang pendidikan, begitu pula alat-alat bantu proses
belajar-mengajar seperti buku teks, peralatan laboratorium dan bengkel kerja belum memadai”.
Demikian pula beberapa penelitian yang berhasil dinilai oleh Suryadi 1994 menyimpulkan bahwa usaha meningkatkan kemampuan profesional guru
melalui pe-nataran yang dilakukan selama ini sangat kecil. Bahkan hampir tidak signifikan dam-paknya terhadap prestasi belajar siswa, apalagi jika diukur dari
perbandingan biaya dan manfaat efisiensi. Karena itu harus ada alternatif lain untuk meningkatkan ke-mampuan profesional guru. Nurtain 1989:85
menjelaskan bahwa kedudukan kepala sekolah sebagai supervisor akademik lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan profesional guru karena banyak
berhubungan dengan tugas-tugas guru di sekolah. Pe-nelitian yang dikutip oleh Nurtain 1989:86 tentang peranan kepala sekolah dalam supervisi akademik di
sekolah menengah India yang dilakukan oleh NCERT National Council of Education Research and Training menemukan bahwa kepala sekolah di-
nyatakan sebagai pembimbing profesional bagi guru-guru dan pada akhirnya ber-
dampak pada peningkatan pencapaian belajar siswa. Dari hasil-hasil penelitian di atas, cukup beralasan untuk mengajukan
asumsi
bahwa supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekola, kompetensi guru berpengaruh terhadap kinerja guru dan prestasi belajar siswa.
E. Kerangka Berfikir