Dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dapat dilakukan secara menda-dak tanpa pemberitahun, dengan pemberitahuan terlebih dahulu, atau atas
permintaan guru. Tapi satu hal yang pasti ialah dalam supervisi kunjungan kelas terjadi dialog an-tara guru dan kepala sekolah. Melalui dialog itu guru akan
melihat kelebihan dan kekurangannya. Guru mendapat pengalaman yang dapat memotivasi untuk melaku-kan refleksi. Dalam konteks penelitian ini
menggunakan teknik supervisi kunjungan kelas dengan memberitahu guru terlebih dahulu agar guru dapat mempersiapkan diri dari segi mental, penguasaan materi
dan strategi pembelajaran maupun pengelolaan kelas.
b. Langkah-langkah Supervisi Kunjungan Kelas
Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan melalui tahapan atau langkah- langkah tertentu agar pelaksanaan dapat berjalan lancar dan mencapai target yang
di tentukan. Langkah-langkah supervisi kunjungan kelas meliputi, 1 tahap persiapan, 2 tahap pelaksanaan, 3 tahap evaluasi.
1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan pembuatan kerangka kerja, instrumen penilaian dipersiapkan oleh supervisor dan guru sebaiknya juga mengetahui
indikator-indikator yang menjadi objek penilaian. Selanjutnya guru diberitahukan waktu akan diadakan supervisi. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada tahap
persiapan ialah 1 menilai pencapaian belajar siswa pada bidang studi tertentu, 2 mempersiapkan instrumen atau alat observasi kunjungan kelas, 3
memberitahukan kepada guru yang akan di-supervisi termasuk waktu kunjungan, 4 mengadakan kesepakatan pelaksanaan su-pervisi.
2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai rencana pembe-lajaran RP yang telah dibuat. Selanjutnya supervisor melakukan observasi
berdasar-kan instrumen atau pedoman observas yang telah disediakan. Tahap pelaksanaan su-pervisi kunjungan kelas sebagai berikut, 1 supervisor bersama
guru memasuki ru-ang kelas tempat proses pembelajaran akan berlangsung, 2 guru menjelaskan ke-pada siswa tentang maksud kedatangan supervisor di ruang
kelas, 3 guru memper-silakan supervisor untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan, 4 guru mulai melaksanakan kegiatan mengacu pada rencana
pembelajaran RP yang telah dibuat, 5 supervisor mengobservasi penampilan guru berdasarkan format observasi yang telah disepakati, 6 setelah guru selesai
melaksanakan seluruh rangkaian kegi-atan pembelajaran, bersama-sama dengan supervisor meninggalkan ruang kelas dan pindah ke ruang guru atau ruang
pembinaan.
3 Tahap Evaluasi dan balikan
Tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas adalah evaluasi dan refleksi. Super-visor dalam hal ini kepala sekolah mengevaluasi hal-hal yang telah terjadi
selama ob-servasi terhadap guru selama melaksanakan proses pembelajaran. Tahap evaluasi me-rupakan diskusi umpan balik antara supervisor kepala sekolah dan
guru. Suasana pertemuan penuh persahabatan, bebas dari prasangka, dan tidak bersifat mengadili. Supervisor memaparkan data secara objektif sehingga guru
dapat mengetahui keku- rangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung.
Yang menjadi dasar dari balikan terhadap guru adalah kesepakatan tentang item-item observasi yang digunakan, sehingga guru menyadari tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan pembelajaran. Secara lebih konkrit langkah- langkah evaluasi dan balikan sebagai berikut, 1 kepala sekolah menanyakan
perasaan guru selama proses observasi berlangsung untuk menciptakan suasana santai agar guru tidak me-rasa di adili, 2 kepala sekolah memberikan penguatan
kepada guru yang telah melak-sanakan pembelajaran dalam suasana penuh persahabatan, 3 kepala sekolah bersa-ma-sama guru membicarakan kembali
kontrak yang pernah dilakukan mulai dari tu-juan pengajaran sampai evaluasi pengajaran, 4 Supervisor menunjukkan data hasil observasi yang telah dianalisis
dan diinterpretasikan, kemudian memberikan waktu pada guru untuk menganalisis data dan menginterpretasikan, selanjutnya didiskusi-kan bersama,
5 menanyakan kembali perasaan guru setelah mendiskusikan hasil analisis dan interpretasi data hasil observasi, dan meminta guru menganalisis proses dan hasil
pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa, 6 bersama-sama guru, super-visor membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian latihan pembelajaran yang telah
dilakukan.
C. Kompetensi Guru 1. Pengertian Kompetensi
Guru sebagai pendidik dan agen pembelajaran perlu menguasai keterampilan dan kompetensi tertentu agar dapat melaksanakan tugas yang
dibebankan. Istilah kom-petensi berasal dari bahasa Inggris Competency yang berarti kecakapan, kemampuan dan wewenang. Seseorang dinyatakan kompeten
di bidang tertentu jika menguasai kecakapan bekerja sebagai suatu keahlian sesuai bidangnya Supriadi, 1998. Semen-tara Sahertian 1992 mengartikan
kompetensi sebagai kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Kompetensi diperoleh mela-lui pendidikan dan latihan
dengan standar dan kualitas tertentu sesuai dengan tugas yang akan dilaksanakan. Hal senada dikemukan oleh Supandi 1990 bahwa kompe-tensi adalah
seperangkat kemampuan untuk melakukan sesuatu jabatan, dan bukan semata- mata pengetahuan saja. Kompetensi menuntut kemampuan kognitif, kondisi
afektif, nilai-nilai, dan keterampilan tertentu yang khas dan spesifik berkaitan dengan karakteristik jabatan atau tugas yang dilaksanakan. Spesifikasi
kemampuan tersebut dimaksudkan agar guru dapat melaksanakan tugas secara baik dan berkualitas.
Kompetensi competency merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang
diharapkan bisa dicapai seseorang setelah menyelesaikan suatu program pendidikan Dirjen PMPTK, 2006. Dalam bidang keguruan, Samana 1994:45
mengartikan kompetensi sebagai penguasaan sejumlah konsep dan asas-asas keguruan segi kognitif, nilai serta sikap keguruan segi afektif, dan secara nyata
mampu melaksanakan tugas keguruan yang terstandar menguasai kecakapan keguruan yang dituntut atau dipersyaratkan oleh pro-fesi guru. Guru yang
memenuhi kriteria dan persyaratan suatu jabatan berarti berwe-nang atas jabatan atau tugas yang diberikan dengan kata lain memenuhi persyaratan kompetensi.
Dengan demikian kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan dan ni-lai-nilai dasar yang direfleksikan guru dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
secara konsisten yang memungkinkannya menjadi kompeten atau berkemampuan melaksa-nakan tugas keguruan yang dipersyaratkan oleh profesi keguruan.
2. Kompetensi Guru