Jenis Instrumen Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

tanpa pilih-pilih dalam arti semua guru diberi kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Tek-nik random dilakukan untuk mengadakan estimasi terhadap parameter populasi, sedangkan salah satu parameter yang penting adalah proporsi yang merupakan ba-gian dari unit yang termasuk dalam suatu kelas tertentu Nazir, 1988. Tabel 3.2 Data Jumlah Guru SMA Negeri di Kota Magelang Tahun 20062007 yang Menjadi Sampel Penelitian . No . Nama Sekolah Sampel Proporsion al Perolehan secara random Sampel Proporsion al Peroleha n secara random Jml. L L P P L + P 1 SMA Negeri 1 155 260 20 x 12 155 260 24 x 15 27 2 SMA Negeri 2 155 260 29 x 17 155 260 26 x 16 33 3 SMA Negeri 3 155 260 31 x 18 155 260 21 x 12 30 4 SMA Negeri 4 155 260 30 x 18 155 260 31 x 18 36 5 SMA Negeri 5 155 260 27 x 16 155 260 21 x 13 29 Jumlah 81 74 155 Penggunaan teknik proporsional random sampling, maka jumlah sampel yang diperoleh benar-benar representatif mewakili populasi. D. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dianalisis menggunakan sta-tistik, diperlukan instrumen penelitian atau kuesioner yang dapat mengungkap varia- bel penelitian. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data dapat mengungkap fakta me-nurut pengalaman responden berdasarkan pertanyaanpernyataan penelitian yang dapat dikuantifikasi untuk kepentingan analisis data kuantitatif Sugiyono, 1999. Hal yang sama dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim 1988:102 bahwa, “Kuesioner sebagai alat pengumpul data digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, keyakinan dari responden”. Dengan demikian, angket atau kuesioner merupakan alat pengumpul data yang berisi sejum-lah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan atau mem-peroleh jawaban dan tanggapan sesuai dengan maksud pertanyaan dan petunjuk pengi-sian kuesioner. Kuesioner dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis menurut sifat jawaban yang diinginkan: 1 kuesioner tertutup atau berstruktur terdiri atas pertanyaan atau pernya-taan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan, tugas responden memilih ja-waban yang paling sesuai dengan pendiriannya, 2 kuesioner bentuk terbuka atau tak berstruktur, peneliti tidak menyertakan jawaban yang diharapkan, kuesioner ben-tuk terbuka memberi kesempatan penuh kepada responden untuk memberi jawaban menurut pendapat dan pendiriannya, 3 kombinasi kuesioner tertutup berstruktur dan kuesioner terbuka tak berstruktur yaitu kuesioner yang menyediakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan jawabannya dilengkapi dengan alternatif terbuka yang memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban menu-rut pendapat dan pandangannya, Nasution, 1996; Ali, 1993:69-70. Untuk kepentingan pengumpulan data, maka peneliti menggunakan kuesioner tertutup dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan kuesioner tertutup adalah: 1 data yang diperoleh menggunakan kuesioner tertutup mudah dianalisis secara statistik, 2 responden tinggal memilih al-ternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan pendiriannya, 3 responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan pikirannya dalam bentuk tulisan, 4 waktu untuk me-ngisi angket tertutup lebih singkat dibandingkan dengan angket terbuka. Sedangkan kelemahan menggunakan kuesioner tertutup ialah: 1 responden tidak diberi kesem-patan memberikan jawaban yang tidak tercantum dalam angket, sehingga responden terpaksa memilih jawaban yang tidak sesuai dengan pendapatnya, 2 kemungkinan responden mengisi kuesioner tidak serius dan sekedar memenuhi permintaan peneliti atau atasannya, 3 kuesioner tertutup menunjukkan kesamaan jawaban, apabila kue-sioner terbuka jawaban responden dapat bervariasi, dan 4 kecerobohan dalam men-jawab disebabkan oleh panjangnya kuesioner. Beberapa kelebihan kuesioner tertutup sebagai dasar peneliti untuk menggu-nakan sebagai alat pengumpul data, dan tetap mewaspadai beberapa kelemahan yang mungkin terjadi.

2. Penyusunan Kuesioner

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL DAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN TANGGAMUS

1 18 72

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMITE SEKOLAH, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 PURWOREJO.

0 0 13

PENGARUH PEMBINAAN KOMPETENSI GURU OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG.

0 4 53

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI KEC. KERSANA KAB. BREBES.

1 1 117

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS OLEH KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI EMPAT SMP NEGERI SUB MKKS TAMAN KABUPATEN PEMALANG.

0 0 178

Pengaruh Akreditasi Sekolah dan Persepsi Guru mengenai Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

0 0 1

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG.

0 2 150

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS SIKAPAT DAN SIPAYUNG KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

0 1 76

Pengaruh Kompetensi Guru Pembimbing, Iklim Organisasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pembimbing Pada SMA Se-Kota Cimahi

0 0 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 BATUJAJAR Oleh MUHAMMAD YUSUF NPM 13802006 ABSTRAK - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TER

0 0 56