56
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Suatu penelitian memerlukan rancangan yang sistematis agar proses dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara objektif. Suryabrata 1995
menje-laskan bahwa penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna
mendapatkan pemecahan masa-lah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan tertentu. Hal senada dikemuka-kan oleh Kartono 1986:13 bahwa
research atau penelitian merupakan sarana funda-mentil untuk memahami kesulitan dan menemukan penyelesaian bagi suatu masalah secara ilmiah atau
dengan perkataan lain, penelitian merupakan penyelidikan dan pe-ngujian yang amat kritis dan teliti secara cermat guna memecahkan masalah. Dengan demikian
sebuah penelitian diperlukan sebuah rancangan penelitian yang sistematis melalui kajian dan konsep ilmiah.
Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh supervisi kunjungan kelas oleh ke-pala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja guru dan prestasi belajar
siswa SMA negeri se Kota Magelang. Sesuai dengan masalah yang dikaji, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain non eksperimen,
berarti pene-liti tidak mengadakan perlakuan terhadap subyek penelitian melainkan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi dan dialami oleh subjek penelitian.
Penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian secara alami disebut penelitian ex post
facto Ary, D., Jacobs,L.C., Raza-vieh, A. 1982. Istilah ex post facto berasal dari bahasa Latin yang artinya dari sesu-dah fakta. Dengan demikian penelitian
yang bersifat ex post facto tidak mengadakan perlakuan terhadap subyek yang menjadi sasaran penelitian melainkan hanya meng-gali fakta-fakta yang
peristiwanya telah terjadi. Karena penelitian ini bermaksud mengetahui pengaruh antar variabel,
maka jenis analisis yang digunakan adalah analisis jalur path analysis. Dikemukakan oleh Hasan 1990: 74 bahwa model analisis jalur dapat dilakukan
estimasi besarnya hu-bungan kausal antar sejumlah variabel dan hirarki kedudukan masing-masing varia-bel dalam serangkaian jalur-jalur hubungan
kausal, baik hubungan langsung maupun tak langsung. Demikian pula pendapat Sewall Wright yang dikutip oleh Al-Rasjid 1995:2 menjelaskan bahwa
analisis jalur bertujuan menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel sebagai variabel penyebab terhadap sepe-rangkat variabel
lainnya yang merupakan variabel akibat. Dalam model analisis ja-lur, variabel penyebab sering diistilahkan variabel eksogen exogenous variable se-dangkan
variabel akibatterikat disebut variabel endogen endogenous variable. Berdasarkan hubungan kausal antar variabel penelitian d atas, maka model
ran-cangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Model Analisis Jalur Path Analysis
Gambar 3.1 tersebut menunjukkan: 1. Kinerja guru dipengaruhi langsung oleh supervisi kunjungan kelas dan
kompeten-si guru. 2. Prestasi belajar siswa dipengaruhi secara langsung oleh supervisi kunjungan
kelas, kompetensi guru dan kinerja guru. 3. Prestasi belajar siswa secara tidak langsung dipengaruhi oleh supervisi
kunjungan kelas, kompetensi guru melalui kinerja guru.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian