diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar setiap siswa selama jangka waktu tertentu.
Prestasi belajar dimaksud merupakan hasil jerih payah yang dicapai siswa se-
telah mengikuti kegiatan belajar dalam periode waktu yang telah ditentukan. Jadi pres-tasi belajar merupakan hasil nyata dari siswa dalam mengikuti proses belajar
menga-jar tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan dengan kriteria penilaian tertentu pula. Dalam hal ini Surya 1992:91 menyebutkan bahwa prestasi
belajar me-rupakan seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses belajar di sekolah, yang di-nyatakan dengan nilai-nilai prestasi belajar berdasarkan hasil tes.
Prestasi belajar dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk angka- angka nilai yang tercantum raport semester ganjil pelajaran 20062007 pada
setiap mata pelajaran yang diasuh oleh guru bidang studi di SMA negeri se Kota Magelang. Se-dangkan data prestasi belajar yang dikumpulkan adalah angka
raport dari kelas ter-tinggi yang diasuh oleh guru bidang studi di SMA negeri se Kota Magelang.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa maupun dari luar diri siswa. Berkaitan dengan faktor
tersebut, Surya 1992:87-88 berpendapat bahwa, kegiatan belajar yang dila- kukan oleh siswa disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu; 1 faktor-faktor
yang terletak dalam diri siswa faktor intern, dan 2 faktor-faktor yang berasal
dari luar diri siswa faktor ekstern. Faktor-faktor yang terletak pada diri siswa antara lain; kurangnya kemam-puan dasar yang dimiliki siswa, kurangnya bakat
khsus untuk situasi belajar tertentu, kurang motivasi atau dorongan untuk belajar, situasi pribadi atau emosional yang di-hadapi oleh siswa, dan faktor jasmaniah
berupa cacat tubuh, gangguan kesehatan, gang-guan penglihatan, gangguan pendengaran dan sebagainya. Sedangkan faktor ekstern ialah faktor yang berasal
dari lingkung-an sekolah, situasi dalam keluarga, dan situasi lingkungan sosial. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Sadiman 1988:37-38 bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor ekstern yaitu ber-asal dari luar diri si subyek belajar, dan faktor intern yang berasal dari diri si subyek yang
meliputi: faktor fisiologis dan faktor psikologis. Dalam penjelasan selanjutnya, Sadiman 1988:39 lebih menitik beratkan pada tinjauan faktor intern dan
dikhusus-kan pada faktor-faktor psikologis. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan
kemudah-an dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Akan tetapi tanpa kehadiran faktor-faktor psikologis dapat menghambat kelancaran proses
belajar, bahkan dapat menimbulkan masalah belajar. Faktor-faktor psikologis yang memiliki peranan pen-ting dalam kegiatan belajar menurut Thomas F.
Station yang dikutip oleh Nasution 1985:61 sebagai berikut: 1 motivasi, yaitu segenap daya yang mendorong seseo-rang untuk melakukan sesuatu, 2
konsentrasi, yaitu sebagai suatu kegiatan memu-satkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar 3 reaksi, yaitu keter-libatan suatu fisik
maupun mental dalam menanggapi suatu stimulus yang muncul, 4
mengorganisasi, yaitu menata bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian, 5 pemahaman, yaitu penguasaan materi pembelajaran,
menger-ti makna bahan pembelajaran, dan mengerti maksud bahan pembelajaran, 6 ulang-an, yaitu mengingat atau mempelajari kembali pela-jaran yang telah
dibahas, sehing-ga bahan pelajaran yang telah dibahas akan semakin jelas. Berdasarkan kajian beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan
bah-wa, faktor-faktor yang menyebabkan masalah belajar dapat berasal dari dalam diri siswa maupun berasal dari luar diri siswa. Secara rinci, faktor-faktor
dari dalam diri siswa yang dapat menimbulkan masalah belajar adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa, kemampuan dasar inte-
legensi merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya hasil belajar. Jika kemam-puan rendah maka hasil yang akan dicapai pun akan rendah pula, dan
pada akhirnya akan menimbulkan kesulitan belajar. b. Kurangnya bakat khusus untuk suatu situasi belajar tertentu, bakat
sebagaimana halnya intelegensi merupakan wadah untuk mencapai hasil belajar. Siswa yang kurang atau tidak berbakat dalam suatu kegiatan belajar
tertentu akan mengalami kesulitan belajar. Keberhasilan dalam belajar banyak ditentukan oleh minat da-lam suatu pelajaran tertentu, kurangnya minat akan
lebih banyak menimbulkan masalah belajar. c. Kurang motivasi atau dorongan untuk belajar, tanpa motivasi yang kuat, siswa
terasa lesu dan kurang gairah dalam belajar sehingga berakibat rendahnya hasil belajar siswa.
d. Situasi pribadi, terutama suasana emosional yang dihadapi siswa-siswa tertentu, misalnya; pertentangan yang dialami dalam dirinya, situasi
kekecewaan frustra-si, kesedihan yang sedang dialami, semua itu dapat menimbulkan kesulitan da-lam belajar.
e. Faktor-faktor jasmaniah, yaitu; keadaan cacat tubuh, gangguan kesehatan, gang-guan penglihatan, pendengaran, dan gangguan jasmaniah lainnya dapat
menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. f. Faktor-faktor bawaan heredity, misalnya; butawarna, kidal, cacat tubuh, dan
se-jenisnya. Faktor-faktor bawaan dapat menghambat dan menyebabkan masalah dalam belajar.
Sedangkan faktor-faktor dari luar diri siswa yang menyebabkan masalah bel-ajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor lingkungan sekolah, yaitu lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi
situasi belajar siswa, antara lain; metode mengajar tidak tepat, sikap guru yang kurang baik terhadap siswa, perlengkapan belajar
kurang, ruangan belajar sempit dan tidak teratur, hubungan antar guru dan hubungan kepala sekolah dengan guru kurang harmonis.
Keadaan lingkungan demikian dapat menjadi penyebab masa-lah belajar siswa.
b. Situasi dalam keluarga, yaitu keadaan keluarga yang kurang mendukung situasi belajar, antara lain; kekacauan rumah tangga
broken home, kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, ketidak mampuan ekonomi orang tua untuk membiayai sekolah,
kurangnya persediaan perlengkapan belajar di rumah, dan harapan atau tuntutan orang tua terhadap anak terlalu tinggi sehingga anak
merasa tertekan. c. Situasi lingkungan sosial yang mengganggu keadaan siswa, yaitu
suatu pengaruh negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai, gangguan kebu-dayaan seperti film, bacaan-
bacaan, dan sebagainya.
3. Proses dan Hasil Belajar