Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan Menulis Narasi Ekspositoris Perbedaan Kemampuan Menulis Narasi Ekspositoris Antara Kelompok
team-assisted individualization. Setiap perlakuan mendapatkan tema yang berbeda. Berikut adalah perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen.
1. Perlakuan pertama, siswa diberi tugas individu untuk membuat karangan narasi
ekspositoris dengan tema “sekolah”.
2. Perlakuan kedua, siswa diberi tugas individu untuk membuat karangan narasi
ekspositoris dengan tema “persahabatan”.
3. Perlakuan ketiga, siswa diberi tugas individu untuk membuat karangan narasi
ekspositoris dengan tema “pariwisata”.
4. Perlakuan keempat, siswa diberi tugas individu untuk membuat karangan narasi ekspositoris de
ngan tema “keluarga”.
Sebagai langkah terakhir, kedua kelompok diberikan tes akhir dengan materi yang sama seperti tes awal dengan tema yang berbeda. Kelompok
eksperimen mengalami peningkatan kemampuan menulis narasi ekspositoris yang cukup tinggi, kelompok kontrol mengalami peningkatan yang lebih kecil. Melalui
uji-t data tes akhir kemampuan menulis narasi ekspositoris kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, diketahui besarnya t
hitung
adalah 43,063, df sebesar 62, dan nilai p adalah 0,000.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis narasi ekspositoris yang signifikan antara kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.. Dalam penilaian menulis narasi ekspositoris terdapat berbagai aspek yang digunakan sebagai tolak ukur suatu penilaian. Berikut akan
dibahas masing-masing aspek penilaian menulis narasi ekspositoris kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
a. Aspek Isi Pada aspek isi, yang akan dibahas adalah kreativitas dalam
pengembangan cerita dan pengembangan informasi. Pengembangan cerita dapat dilihat dari bagaimana siswa mengembangkan cerita sesuai dengan tema.
Kepadatan informasi dapat dilihat dari informasi yang berkaitan dengan cerita yang ingin disampaikan.
Pada tes awal, baik kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen masih banyak terdapat kekurangan dalam aspek isi. Cerita sudah sesuai dengan
tema, namun informasi yang disampaikan belum jelas dan tidak runtut dalam penyampaiannya.
b. Aspek Organisasi Aspek
organisasi meliputi
penyajian urutan
cerita, kejelasan
pengungkapan, dan kelengkapan struktur narasi. Pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen hasil tes awal terdapat beberapa siswa yang menyampaikan
cerita sudah runtut namun penggunaan ungkapan belum tepat dan struktur narasi belum lengkap. Berbeda dengan hasil tes akhir, pada kelompok eksperimen aspek
organisasi sudah terangkum dengan baik meski tidak seluruhnya. Pada kelompok kontrol, hanya beberapa siswa yang mengalami kemajuan.
c. Aspek Bahasa Aspek selanjutnya adalah aspek bahasa. Pada aspek ini akan dibahas
mengenai penggunaan kata dan kalimat secara tepat serta informatif. Aspek informatif akan menyoroti penggunaan bahasa denotatif sebagai bahasa penanda
karangan narasi ekspositoris. Kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol
baik pada tes awal ataupun tes akhir, sebagian besar sudah menggunakan bahasa yang informatif.
d. Aspek Mekanik Aspek selanjutnya adalah aspek mekanik. Aspek mekanik ini menyoroti
permasalahan terkait penulisan ejaan pada kata dan penulisan ejaan pada tanda baca. Penulisan ejaan pada tanda baca dilihat dari penguasaan aturan penulisan
kata yang sesuai dengan EYD, untuk penulisan ejaan pada tanda baca dilihat dari penguasaan aturan penulisan tanda baca yang sesuai dengan EYD.
Tata tulis pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol masih banyak kesalahan, seperti pada penulisan kata depan yang diikuti oleh keterangan
tempat, seharusnya dipisah namun masih digabung. Kesalahan lain pada pemisahan kata yang belum tepat dan kebanyakan siswa menyingkat kata yang
tidak seharusnya disingkat, seperti ”yang menjadi yg”, “tiba-tiba menjadi tiba2”,
dan masih banyak lagi. Metode
team-assisted individualization
membantu siswa
mengembangkan ide dari pengalaman yang dialaminya untuk mendorong siswa berpikir secara kreatif. Melatih siswa berproses menulis melalui tahap-tahap yang
terdapat dalam metode team-assisted individualization. Hal tersebut membantu siswa dalam hal mengembangkan pola karangannya. Hasil selengkapnya karangan
narasi ekspositoris yang telah dikutip, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dapat dilihat dalam lampiran.