Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat semenjana.

4. Siswa menulis karangan narasi ekspositoris dengan pola urutan waktu. 5. Siswa mampu menyunting karangan narasi ekspositoris yang ditulis teman dengan memperhatikan EYD.

E. Materi Pembelajaran

Keraf 2007: 136-138 jenis narasi yang sering digunakan dalam menulis narasi ekspositoris dan narasi sugestif. 1. Narasi Ekspositoris Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio yang berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi menyampaikan informasi, mengenai berlangsungnya suatu peristiwa. Sebagai sebuah bentuk narasi, narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian peristiwa kepada para pembaca atau pendengar. 2. Narasi Sugestif Narasi sugestif pertama-pertama berkaitan dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkai, kejadian itu berlangsung dalam satu kesatuan waktu. Akan tetapi, tujuan atau sasaran utamanya bukan memperluas pengetahuan, melainkan berusaha memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu. Sedangkan narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal. Berikut ini adalah tabel perbedaan narasi ekspositoris dan narasi sugestif menurut Keraf 2007: 138 Tabel 1: Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif Memperluas pengetahuan Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian Menimbulkan daya khayal Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar. Bahasa lebih condong pada bahasa informatif dengan fokus pada penggunaan kata-kata denotatif Bahasa lebih condong ke bahasa figuratif dengan fokus penggunaan kata-kata konotatif Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa narasi ekspositoris adalah narasi yang mengisahkan serangkaian peristiwa yang benar-benar nyata