Jumlah siswa sepeda motor kelas XI-A SM-A kelas XI SMK Piri Sleman Yogyakarta sebanyak 30 peserta didik yang terdiri dari 29 orang
laki-laki dan 1 orang perempuan. Pelaksanan pembelajaran perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif dilaksanakan setiap hari senin 45 menit x 4
jam pelajaran.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dan tanggapan guru mata diklat perbaikan dan perawatan kelistrikan otomotif
kelas XI Progam Keahlian Teknik Sepeda Motor ASM-A SMK Piri Sleman Yogyakarta yang terlibat dalam penelitian ini. Penelitian ini sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetesi melakukan perbaikan sistem pengapian dengan pendekatan kontekstual di
SMK Piri Sleman Yogyakarta Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelas XI-A SM-A dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian tindakan
kelas ini meliputi tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Data hasil penelitian ini diperoleh dari observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi sebagai pengajar dan
penulis sebagai pengamat observer dan dibantu dua orang teman untuk membantu melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung.
1. Siklus I
Penelitian pada siklus I dilakukan dengan: a identifikasi permasalahan menyangkut bahan ajar dan strategi pembelajaran yang
akan digunakan dalam pembelajaran; b menyajikan materi pelajaran tentang pengapian sepeda motor, meliputi; menyiapkan bahan ajar,
menyiapkan koponen pengapian dan alat ukur; c melakukan observasi atau pengamatan aktivitas siswa sebagai dampak penerapan pendekatan
kontekstual; d Mempersiapkan alat evaluasi berupa butir-butir soal untuk tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa dengan pembelajaran kontekstual.
a. Studi Pendahuluan Kegiatan pembelajaran di sekolah pada umumnya masih
menggunakan model pembelajaran konvensional, dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Dalam pembelajaran
pendidik masih menjadi pusat teacher centered. Proses pembelajaran menjadi kurang bermakna, karena pendidik kurang
menekankan makna dari materi pembelajaran kepada siswa. Pendidik kurang memberi motivasi kuat, sehingga aktivitas belajar
siswa kurang. Mengidentifikasi masalah berdasarkan pengalaman guru sepeda motor kelas XI-A SM-A selama mengajar perbaikan
dan perawatan kelistrikan otomotif, hasil observasi pendahuluan yang disepakati antara guru dan peneliti bahwa permasalahan kelas
perlu diatasi, yaitu usaha peningkatan hasil belajar siswa dalam