BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan
Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu peneliti melalukan pra observasi siswa di kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor kelas A
SM-A SMK Piri Sleman Yogyakarta. Berdasarkan hasil pra observasi tersebut peneliti mendapatkan hasil bahwa kondisi di kelas pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru yang mengajar di kelas menggunakan metode konvensional yaitu metode pembelajaran yang
digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Kegiatan belajar hanya bersifat satu arah yaitu transfer ilmu dari guru ke siswa, dimana guru bertindak
sebagai penyampai informasi tunggal dan siswa sebagai pendengar, sering siswa keluar kelas, suasana kelas gaduh banyak siswa yang ngobrol berbisik
bisik dengan teman sebelahnya namun membahas hal lain selain pelajaran, ada beberapa siswa yang tiduran kelihatan sangat malas mengikuti pelajaran,
tidak ada interaksi keaktifan siswa dalam hal membahas pelajaran. Setelah proses pembelajaran selesai maka peneliti menemui guru
pengampu mata diklat PPKO. Kemudian menyampaikan tujuan dan maksud kedatangannya yaitu akan melakukan penelitian dan kemudian
meminta waktu untuk melakukan wawancara mengenai pelaksanaan pembelajaran, guru menanggapi dengan senang kedatangannya kemudian
menanyakan kendala-kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran meminta rekap hasil belajar siswa. Dari rekap nilai hasil ulangan, materi
perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif Kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelas A SM-A SMK Piri Sleman Yogyakarta
diperoleh skor rata-rata nilai yaitu 5,80 pada standar kompetensi melakukan perbaikan sistem pengapian. Skor yang diperoleh siswa ini megindikasikan
bahwa hasil belajar perawatan dan perbaikan kelistrikan otomotif siswa masih rendah.
Dilihat dari kondisi siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar pada umumnya masih bersikap pasif, mengantuk, dan berbicara sendiri pada
saat penyampaian materi, siswa cuma mendengarkan dan mencatat setelah diperintah oleh guru yang mengakibatkan siswa tidak fokus dalam pelajaran.
Suasana kelas sepi, siswa takut mengemukakan pendapatnya walaupun sudah diberikan kesempatan oleh guru atau ditunjuk secara langsung.
Kondisi belajar mengajar di atas dikarenakan proses pembelajaran yang belum sesuai diperkirakan karena metode pembelajaranya.
Maka bersama guru dan kolaborator peneliti mendiskusikan tentang perubahan metode pembelajarannya dan metode pembelajaran yang
digunakan adalah metode yang dirasa mampu membuat siswa menjadi aktif, kreatif dan membantu siswa dalam menghubungkan pelajaran dengan situasi
di dunia nyata dan aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari, pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar dengan penuh makna. Karena proses
pembelajaran maka lebih bermakna dan siswa dapat mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya.