pada jenjang pendidikan tertentu, sesuai dengan kabupatenkota. Pada penelitian ini. Pendidikan dengan kurikulum umum, keagamaan, maupun
kejuruan dianggap sama.
E. Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
DPPKA dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dinas Dikpora Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo,
Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta pada tahun 2013 hingga 2015. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 6. Data dan Sumber Data
Data Sumber Data
Realisasi Alokasi Belanja Langsung Bidang Pendidikan
DPPKA DIY Jumlah Sekolah pada jenjang SD-SMA
Dinas Dikpora DIY Jumlah Guru pada jenjang SD-SMA
Dinas Dikpora DIY Jumlah Murid pada jenjang SD-SMA
Dinas Dikpora DIY Jumlah Kelas pada jenjang SD-SMA
Dinas Dikpora DIY Angka Partisipasi Murni pada jenjang SD-SMA
Dinas Dikpora DIY Nilai Hasil Ujian Nasional pada jenjang SD-SMA
Dinas Dikpora DIY
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, dengan kata lain data diperoleh dari dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan dan disusun oleh pihak lain. Studi dokumenter merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.
Sugiyono 2012: 329 menyatakan bahwa dokumen merupakan catatan yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, ataupun karya
monumental seseorang. Dokumentasi yang berupa tulisan dapat berupa catatan harian, peraturan, kebijakan, hingga laporan, notulen rapat, catatan
khusus dalam pekerjaan sosial dan dokumen-dokumen lain yang bersifat sejenis.
Pada penelitian ini, data diperoleh dari Data Informasi Pendidikan DIY yang diterbitkan oleh Dinas Dikpora DIY tahun 2013-2015, serta Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban setiap kabupatenkota di DIY tahun 2013- 2015.
G. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis. Pemilihan teknik sangat penting untuk dapat
mengetahui kondisi variabel yang sedang diamati, sehingga dapat menjawab dengan tepat rumusan masalah pada penelitian.
Setelah mengidentifikasi tujuan pengukuran efisiensi serta variabel yang akan terlibat dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa metode yang tepat
digunakan adalah DEA. Alasan pemilihan DEA sebagai alat analisis dalam
penelitian ini adalah karena DEA dapat mengatasi keterbatasan dari hasil pada metode rasio dan regresi. Ikhwan 2004: 34 menyatakan DEA
merupakan alat analisis yang cocok digunakan untuk mengukur efisiensi relatif dalam penelitian pendidikan, kesehatan, transportasi, pabrik, maupun
perbankan. Penelitian ini menggunakan model BCC atau dengan kata lain menganut
asumsi Variable Return to Scale VRS. Model tersebut dipilih mengingat dalam bidang pendidikan penambahan sejumlah input belum tentu akan
menghasilkan sejumlah output yang sama. Karena hasil atau capaian pendidikan juga ditentukan oleh berbagai faktor lain, seperti kualitas
pendidik, kondisi lingkungan belajar, peran orang tua, hingga faktor endogen setiap murid Haryadi, 2011: 33
Selain asumsi VRS, terdapat dua pendekatan lain yang digunakan dalam penelitian ini. Pendekatan dengan orientasi input serta pendekatan dengan
orientasi output. Pada pengukuran efisiensi teknis sistem digunakan pendekatan maksimasi output output oriented. Sedangkan pada pengukuran
efisiensi teknis biaya, digunakan pendekatan minimasi input input oriented. Pendekatan ini digunakan mengingat alokasi per kapita murid merupakan
sumber daya yang terbatas dan keadaan yang efisien serta adanya harapan untuk mencapai hasil ujian nasional yang tinggi.
Semua variabel input dan output diolah dengan software MaxDEA 6.13, sehingga dapat diperoleh efisiensi teknis bidang pendidikan di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Efisiensi ditunjukkan dengan skor 1 yang berarti efisien dan kurang dari satu berarti menunjukkan adanya inefisiensi.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi
ini beribukota di Yogyakarta dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah.
Wilayah DIY di bagian selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedang di bagian Tenggara, Timur Laut, Barat Laut, dan Barat dibatasi oleh Wilayah Provinsi
Jawa Tengah yang meliputi: 1. Kabupaten Wonogiri di Bagian Tenggara
2. Kabupaten Klaten di Bagian Timur Laut 3. Kabupaten Magelang di Bagian Barat Laut
4. Kabupaten Purworejo di Bagian Barat 5. Kabupaten Boyolali di Bagian Utara
Dengan luas wilayah 3.185,80 Km
2
DIY terbagi atas 5 wilayah administrasi yang terdiri atas 4 kabupaten dan 1 kota. Adapun luas dari setiap
wilayah dapat dilihat pada Gambar 5.