12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengeluaran Pemerintah
a. Definisi dan Gambaran Umum Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah atau belanja negara, menurut UU No.27 tahun 2014 adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
pengurangan nilai kekayaan bersih yang terdiri atas belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
Fungsi utama negara adalah untuk menyejahterakan setiap anggota masyarakatnya. Untuk itu, pemerintah selalu berupaya memenuhi
keinginan serta kebutuhan rakyatnya dengan menyediakan berbagai barang dan jasa yang berbagai bentuk, termasuk uang. Menurut
Prasetya 2012: 1 penggunaan uang dalam hal inilah yang dimaksud dengan pengeluaran pemerintah.
Maka sebagai nahkoda dari kapal besar bernama negara Indonesia, pemerintah akan terus melakukan pengeluaran pemerintah. Hal ini
bukan hanya untuk menjalankan roda pemerintahan sehari-hari, namun juga untuk merangsang kegiatan ekonomi secara umum, mengingat
pemerintah harus tetap berivestasi pada sektor yang tidak diminati pihak swasta.
Secara sederhana, pengeluaran pemerintah dapat pula diartikan dengan alokasi anggaran yang telah disusun dalam APBN setiap
tahunnya untuk digunakan oleh berbagai sektor publik, seperti kesehatan, pendidikan, keamanan, dan sejenisnya, yang pada akhirnya
akan berguna membiayai atau mewujudkan fungsinya dalam
menyejahterakan masyarakat. b.
Teori Pengeluaran Pemerintah
Terdapat beberapa ahli yang telah mengungkapkan buah pikirnya tentang pengeluaran pemerintah. Menurut Rostow Musgrave dalam
Dumairy 1999: 163, pada tahap awal, rasio pengeluaran pemerintah terhadap total pengeluaran nasional relatif besar. Hal ini dikarenakan,
pemerintah berinvestasi pada banyak kebutuhan dasar publik yang biasanya merupakan proyek padat modal, seperti pendidikan,
kesehatan, serta infrastruktur umum lain seperti listrik, air, juga jalan. Selanjutnya, pada tahap menengah, investasi swasta akan semakin
besar, namun hal ini pasti akan diiringi dengan kegagalan pasar. Oleh karena hal itu, pemerintah juga akan terpaksa memberikan investasi
yang lebih besar pada barang publik dibandingkan sebelumnya. Meskipun demikian, pada tahap ini, rasio investasi swasta pada
pengeluaran nasional lebih besar daripada pemerintah. Pada tahap pembangunan lanjut pengeluaran pemerintah tidak lagi berupa barang
publik. Pemerintah akan berganti peran menjadi penyedia layanan sosial bagi masyarakat. Layanan sosial yang dimaksud berupa jaminan
kesejahteraan hari tua, penyedia berbagai layanan pendidikan dan
kesehatan, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penyediaan jasa publik.
Ahli selanjutnya yang mengungkapkan pendapatnya adalah Wagner. Wagner dalam Dumairy 1999: 162 menyatakan bahwa
apabila pendapatan perkapita dalam suatu negara meningkat maka pengeluaran pemerintah secara relatif akan meningkat pula. Hal ini
karena pemerintah harus turut mengatur berbagai hubungan yang timbul di masyarakat, seperti hukum, pendidikan, rekreasi,
kebudayaan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain fungsi dan aktivitas pemerintah meningkat pula di berbagai bidang.
c. Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah