Efisiensi Teknis Sistem Per KabupatenKota

Sama halnya dengan Kabupaten Kulonprogo, kota Yogyakarta juga ditemukan melakukan penyelenggaraan pendidikan secara efisien secara teknis biaya pada semua jenjang selama 3 tahun terakhir. Berdasarkan hasil pengukuran analisa DEA per Kabupaten, pada efisiensi teknis biaya, terdapat dua daerah yang mendapatkan skor efisiensi sempurna di semua jenjang pendidikan selama periode 2013-2015, yaitu kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta. Sedangkan kondisi yang fluktuatif terjadi pada daerah lainnya.

2. Efisiensi Teknis Sistem Per KabupatenKota

Gambar 11. Grafik Efisiensi Teknis Sistem Kabupaten Bantul Berdasarkan hasil pengukuran efisiensi teknis sistem di wilayah Bantul, hanya jenjang SMA saja yang mengalami kondisi inefisien dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Meskipun demikian, skor efisiensi jenjang SMA untuk Kabupaten Bantul tidak terlampau jauh dari skor efisiensi sempurna. Itu artinya dengan mengoptimalkan penggunaan input serta memaksimalkan output yang dihasilkan, kabupaten Bantul diharapkan 0.922 0.955 0.981 0.88 0.9 0.92 0.94 0.96 0.98 1 2013 2014 2015 Sk or Efi s ie ns i BANTUL SD SMP SMA dapat menjadi kabupaten yang efisien dalam menyelenggaraan pendidikan secara teknis sistem. Sedangkan pada gambar 12 secara detail menunjukkan bahwa, di kabupaten Sleman, pada semua jenjang pendidikan, dalam jangka waktu 3 tahun terakhir menunjuk pada skor 1, itu artinya, penyelenggaraan pendidikan di semua jenjang selama tahun 2013 hingga 2015, telah berjalan secara efisien. Gambar 12. Grafik Efisiensi Teknis Sistem Kabupaten Sleman Gambar 13. Grafik Efisiensi Teknis Sistem Kabupaten Gunungkidul 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 2013 2014 2015 s k or Efis ie ns i SLEMAN SD SMP SMA 0.863 0.894 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 2013 2014 2015 Sk or Efi s ie ns i GUNUNGKIDUL SD SMP SMA Kabupaten Gunungkidul memiliki kondisi yang berbeda. Dari gambar 13 dapat diketahui bahwa dari semua jenjang, jenjang Sekolah Menengah Pertama adalah jenjang yang sering berada pada kondisi inefisien. Pada tahun 2013, jenjang pendidikan SMP di kabupaten Gunungkidul berada pada kondisi inefisien, kemudian di tahun berikutnya mampu meningkatkan kinerja dan berada kondisi efisien. Namun pada tahun terakhir, kinerja kabupaten Gunungkidul pada jenjang pendidikan menengah atas kembali menurun. Gambar 14. Grafik Efisiensi Teknis Sistem Kabupaten Kulonprogo Gambar 14 menjelaskan kondisi pada Kabupaten Kulonprogo. Di Kabupaten ini, jenjang pendidikan dasar selama secara konsisten selama periode waktu 2013-2015 mampu mempertahankan kinerjanya yang efisien. Begitupun pada jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas, pada tahun pertama dilakukan pengukuran keduanya masih berada pada kondisi inefisien, namun pada 2 tahun selanjutnya pendidikan menengah pertama mampu meraih skor efisiensi sempurna. Meskipun belum berada pada kondisi efisien, jenjang pendidikan 0.945 0.922 0.923 0.975 0.88 0.9 0.92 0.94 0.96 0.98 1 2013 2014 2015 Sk or Efi s ie ns i KULON PROGO SD SMP SMA menengah atas di kabupaten Kulonprogo telah menunjukkan potensi untuk selalu meningkatkan kinerjanya Gambar 15. Grafik Efisiensi Teknis wSistem Kota Yogyakarta Sama halnya dengan Kabupaten Sleman, kota Yogyakarta juga ditemukan melakukan penyelenggaraan pendidikan secara efisien secara teknis sistem pada semua jenjang selama 3 tahun terakhir. Berdasarkan hasil pengukuran analisa DEA per Kabupaten, pada efisiensi teknis sistem, terdapat dua daerah yang mendapatkan skor efisiensi sempurna di semua jenjang pendidikan selama periode 2013- 2015, yaitu kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sedangkan kondisi yang fluktuatif terjadi pada daerah lainnya.

E. Hasil Analisa DEA Per Tahun

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

Efisiensi Teknis Usahatani Padi Di Kabupaten Karawang Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis.

0 6 86

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 2 100

EFISIENSI TEKNIS PENDIDIKAN DI KOTA SURAKARTA: APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 3 9

USULAN PERBAIKAN EFISIENSI PADA USAHA BAKERY DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) USULAN PERBAIKAN EFISIENSI PADA USAHA BAKERY DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).

0 2 13

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN ALOKATIF HOTEL DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

4 27 160

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGANMENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA).

0 3 11

ANALISIS EFISIENSI TEHNIK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Tehnik Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Syariah Tahun 2011).

0 2 14

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).

0 0 6

ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).

0 0 9