b. Kelebihan dan Kekurangan DEA
Secara umum, DEA memiliki banyak kelebihan ketika dibandingkan dengan metode lain yang digunakan untuk mengukur efisiensi, seperti
halnya analisis rasio dan regresi umum. Kelebihan DEA menurut Ikhwan 2004: 35 mampu mengukur efisiensi relatif suatu unit kegiatan yang
menggunakan input dan output lebih dari satu, dimana penggabungan beberapa output tidak perlu dilakukan. Kelebihan lainnya adalah,
penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan variabel yang memiliki satuan ukuran yang berbeda.
Namun, tidak dapat dipungkiri metode ini juga memiliki kelemahan. Menurut Roni 2012: 42, kekurangan dari DEA adalah:
1 DEA mensyaratkan semua input dan output dapat diukur. 2 DEA mengasumsikan bahwa setiap input dan output identik dengan
unit lain dalam tipe yang sama, yang dapat mengakibatkan hasil yang bias.
3 DEA CRS menyatakan bahwa perubahan pada semua tingkat input akan menghasilkan ouput pada tingkat yang sama, pada kenyataannya
hal demikian jarang terjadi. Bobot input dan output yang dihasilkan dalam DEA tidak dapat
diinterpretasikan dalam nilai ekonomi meskipun koefisien memiliki formula matematis yang sama.
B. Penelitian yang Relevan
Telah banyak studi empiris yang dilakukan untuk mengukur efisiensi pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan, baik di Indonesia maupun dari
belahan dunia lain. Perbedaan penggunaan variabel, baik input maupun
output, menambah referensi peneliti dalam melakukan kajian ini. 1.
Efisiensi Biaya
Terdapat beberapa penelitian yang secara spesifik ingin mengukur efisiensi biaya maupun efisiensi teknik biaya.
Alokasi atau biaya yang pemeritah keluarkan, sering dianggap sebagai salah satu variabel yang relevan untuk mengukur efisiensi di bidang
pendidikan. Gupta, et al. pada tahun 1997 melakukan penelitian mengenai pengukuran efisiensi pengeluaran pemerintah pada bidang pendidikan dan
kesehatan di Afrika untuk IMF. Gupta, et al. menggunakan alokasi pendidikan perkapita sebagai variabel input dan melakukan pengukuran
efisiensi menggunakan metode regresi dan free disposable hull FDH. Hasil studinya menunjukkan bahwa negara Afrika relatif kurang efisien
bila dibandingkan dengan negara-negara di Asia. Studi ini juga menunjukkan bahwa peningkatan alokasi untuk pendidikan menghasilkan
keuntungan pada pengembangan output. Marijn Verhouven, et al. pada tahun 2007 juga melakukan penelitian
sejenis di negara anggota G7. Penelitian ini menggunakan pengeluaran perkapita bidang pendidikan serta kesehatan sebagai variabel input yang
akan dianalisis menggunakan metode DEA dan regresi. Penelitian ini