kesehatan, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penyediaan jasa publik.
Ahli selanjutnya yang mengungkapkan pendapatnya adalah Wagner. Wagner dalam Dumairy 1999: 162 menyatakan bahwa
apabila pendapatan perkapita dalam suatu negara meningkat maka pengeluaran pemerintah secara relatif akan meningkat pula. Hal ini
karena pemerintah harus turut mengatur berbagai hubungan yang timbul di masyarakat, seperti hukum, pendidikan, rekreasi,
kebudayaan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain fungsi dan aktivitas pemerintah meningkat pula di berbagai bidang.
c. Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah
Meskipun tujuan akhirnya adalah demi menyejahterakan masyarakat, terdapat beberapa motif yang mendasari pemerintah
melakukan pengeluaran. Mangkoesoebroto 1993: 169 menyatakan pemerintah dapat melakukan pengeluaran untuk menambah kekuatan
dan ketahanan ekonomi di masa yang akan datang, untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, untuk pengeluaran yang akan datang,
serta sarana penyedia kesempatan kerja lebih banyak dan penyebaran daya beli yang lebih luas. Sedangkan menurut APBN, pengeluaran
pemerintah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
1 Pengeluaran Rutin Pengeluaran ini dikeluarkan oleh pemerintah pada setiap tahun.
Pengeluaran rutin terdiri dari; belanja pegawai untuk pembayaran gaji pegawai, belanja barang untuk pembelian barang-barang yang
digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah sehari-hari, belanja pemeliharaan untuk memelihara agar milik atau kekayaan
pemerintah tetap terpelihara secara baik, serta belanja perjalanan untuk perjalanan kepentingan penyelenggaraan pemerintahan.
2 Pengeluaran Pembangunan Berbeda dengan pengeluaran rutin, pengeluaran pembangunan
dilakukan pemerintah untuk pembangunan fisik dan non fisik dalam rangka menambah modal masyarakat. Contoh pengeluaran
untuk pembangunan dapat berupa pengeluaran untuk pembangunan sekolah, jalan, pembiayaan untuk pelatihan pegawai, hingga
pengeluaran untuk program pengentasan kemiskinan. Namun sebagaimana amanat dari UU No.17 tahun 2003, sistem
penganggaran saat ini telah disesuaikan dan mengacu pada praktek internasional. Sejak tahun 2005 dilakukan penyatuan anggaran
pengeluaran rutin
dan pengeluaran
pembangunan serta
pengklasifikasian anggaran belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja, organisasi dan fungsi.
Dengan berbagai penyesuaian format dan struktur belanja yang baru, maka belanja negara menurut klasifikasi ekonomi terdiri dari
belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain. Sedangkan
untuk belanja daerah, terdiri dari dana perimbangan serta dana otonomi khusus dan penyesuaian. Kemenkeu, 2005: 96
d. Pengeluaran Pemerintah di Bidang Pendidikan