Rasio Guru Murid RGM

dengan efisiensi teknis biaya, efisiensi teknik sistem menggunakan pendekatan yang berorientasi pada output.

2. Alokasi Perkapita Murid

Alokasi perkapita murid diperoleh dari realisasi belanja langsung pada APBD DIY tahun 2013, 2014, dan 2015 untuk bidang pendidikan yang dikalikan dengan persentase jumlah sekolah di setiap jenjangnya, kemudian dibagi dengan jumlah sekolah dan jumlah murid, sesuai dengan masing-masing wilayah. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua dana habis dipakai untuk keperluan murid. Data alokasi perkapita murid akan ditunjukkan dalam rupiah. Asumsi lain yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah, baik untuk pendidikan dengan kurikulum umum, keagamaan, maupun kejuruan dianggap sama. Maka, untuk jenjang pendidikan dasar, baik Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah MI selanjutnya akan disebut dengan jenjang SD. Jenjang pendidikan menengah pertama, yaitu Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs akan disebut jenjang SMP. Jenjang pendidikan menengah atas, baik Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, serta Sekolah Menengah Kejuruan SMK akan disebut dengan jenjang SMA.

3. Rasio Guru Murid RGM

Rasio guru murid adalah perbandingan antara jumlah guru di sekolah negeri dengan jumlah murid di sekolah negeri, sesuai dengan tahun, wilayah, dan jenjang pendidikan tertentu. Hal ini diluar kebiasaan penelitian pada umumnya, yaitu rasio murid per guru. Penggunaan variabel rasio guru per murid untuk menghindari resiko bias dalam pembacaan hasil analisis. Dikatakan bias, sebab jika menggunakan data rasio murid guru sebagai satu indikator dapat dijelaskan sebagai berikut, misalnya dalam analisa minimasi input, angka aktual adalah 25 1 guru untuk 25 murid, sedangkan untuk mencapai tingkat efisiensi sempurna suatu daerah harus mencapai target 30 1 guru untuk 30 murid, artinya semakin tinggi rasio guru murid, maka jumlah guru yang dibutuhkan semakin sedikit. Namun dengan penggunaan indikator rasio guru murid, bias tersebut dapat diatasi. Sebab, dalam penggunaan rasio guru murid angka yang semakin tinggi menunjukkan jumlah guru yang semakin banyak, begitu pula sebaliknya. Rasio Guru Murid dikalikan 1000 mengingat nilainya yang relatif kecil dan untuk mengantisipasi keterbatasan software. Variabel ini dapat diperoleh dengan rumus: Pada penelitian ini pendidikan dengan kurikulum umum, keagamaan, maupun kejuruan dianggap sama. 4. Rasio Kelas Murid RKM Rasio kelas murid adalah perbandingan antara jumlah kelas di sekolah negeri dengan jumlah murid yang ada, sesuai dengan tahun, wilayah, dan jenjang pendidikan tertentu. Hal ini diluar kebiasaan penelitian pada umumnya, yaitu rasio murid per kelas. Penggunaan variabel rasio murid per kelas untuk menghindari resiko bias dalam pembacaan hasil analisis. Rasio Kelas Murid dikalikan 1000 mengingat nilainya yang relatif kecil dan untuk mengantisipasi keterbatasan software. Variabel ini dapat diperoleh dengan menggunakan formula: Pada penelitian ini. pendidikan dengan kurikulum umum, keagamaan, maupun kejuruan dianggap sama.

5. Angka Partisipasi Murni APM

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

Efisiensi Teknis Usahatani Padi Di Kabupaten Karawang Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis.

0 6 86

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 2 100

EFISIENSI TEKNIS PENDIDIKAN DI KOTA SURAKARTA: APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 3 9

USULAN PERBAIKAN EFISIENSI PADA USAHA BAKERY DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) USULAN PERBAIKAN EFISIENSI PADA USAHA BAKERY DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).

0 2 13

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN ALOKATIF HOTEL DI KAWASAN WISATA TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEA (DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)

4 27 160

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGANMENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA).

0 3 11

ANALISIS EFISIENSI TEHNIK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Tehnik Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Syariah Tahun 2011).

0 2 14

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).

0 0 6

ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).

0 0 9