Studi Kasus Metode Pengumpulan Data

5.2. Studi Kasus

Studi kasus merupakan suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas bounded system pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks Creswell, 1998 cit. Herdiansyah, 2010. Studi kasus berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan how bagaimana dan why mengapa, dan pada tingkat tertententu juga menjawab what apaapakah, dalam kegiatan penelitian Yin, 1996 cit. Bungin, 2012. Selain itu studi kasus dapat merupakan single-case studies studi kasus tunggal, multi-case studies studi multi kasus, dan comparative-case studies studi kasus perbandingan Bungin, 2012. Studi kasus mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan desain penelitian lain, yaitu : bersifat luwes berkenaan dalam hal pengumpulan data yang digunakan dapat lebih menjangkau dimensi yang lebih spesifik dari topik yang diselidiki, dapat dilakukan secara lebih praktis pada banyak lingkungan sosial, studi kasus dapat digunakan sebagai penguji suatu teori, dapat dilakukan dengan dana sedikit jika dilakukan dengan metode pengumpulan data yang sederhana Black Champion, 1992 cit. Herdiansyah, 2010. Akan tetapi, di samping keunggulan yang ditawarkan, studi kasus juga mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut : studi kasus kurang memberikan dasar yang kuat untuk melakukan suatu generalisasi ilmiah, kedalaman studi yang dilakukan tanpa banyak disadari justru dapat mengorbankan tingkat keluasan yang seharusnya dilakukan, sehingga sulit digeneralisasikan pada keadaan yang berlaku umum dan studi kasus cenderung kurang mampu mengendalikan bias subjektivitas peneliti Bungin, 2012. commit to user

5.3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dengan Wawancara, Observasi, Studi dokumentasi dan Focus Group Discussion FGD. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan untuk mengetahui apa yang ada di pikiran individu dan memperoleh pemahaman terhadap perspektif individu dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan dalam observasi. Pewawancara tidak membawa hal- hal atau asumsi tertentu yang sudah dimilikinya ke dalam pemikiran individu yang diwawancarai Stainback, 1988 cit. Sugiyono 2005. Berdasarkan prosesnya, wawancara dibagi menjadi 3 macam yaitu stuctured interview, unstructured interview, dan semi structuredfocused interview Esterberg, 2002 cit. Sugiyono 2005; Herdiansyah, 2010. Observasi dilakukan sebagai metode penunjang pengumpulan data yang esensial dalam penelitian, terutama penelitian dengan metode pendekatan kualitatif. Metode observasi digunakan sebagai metode penunjang dengan dasar pemikiran bahwa melalui observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi lapangan yang nyata, kecenderungan untuk dipengaruhi berbagai konseptualisasi yang ada sebelum penelitian dilaksanakan tentang topik yang diamati akan berkurang. Dalam penelitian kualitatif, bentuk observasi yang dapat digunakan, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur Sugiyono, 2005. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Bentuk dokumen dapat berupa catatan harian, surat pribadi, autobiografi, dokumen pemerintahswasta, rekam medik, dan lain-lain Herdiansyah, 2010. Focus Group Discussion FGD adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok Herdiansyah, 2010; Bungin, 2012.

5.4. Jumlah sampel dan proses pengambilan sampel