orang tua, orang tua dengan penyalahgunaan zat dan gangguan mental, anggota keluarga yang meninggal, trauma emosional. Pola asuh orang tua yang cenderung
tidak empatik dan otoriter, disiplin keras dan tidak konsisten serta kurangnya pengawasan yang konsisten mendukung terjadinya masalah emosi dan perilaku
anak dan remaja Adams Gullotta, 1983. Overindulgent mothers, dominasi yang posesif tidak mempersiapkan anak menuju latensi. Anak overindulgent relatif
menjadi anak yang tidak disiplin, yang menggunakan bentuk infantil dengan mengototbersikeras dan agresif sampai terpenuhi keinginannya. Ketika masuk
komunitas lebih luas, dia berharap mendapatkan dalam segala hal dengan caranya, apabila tidak terpenuhi, dia akan mencoba strategi bullying, berkelahi, temper
tantrum dan menghalangi Cameron, 1963; Levy, 1972.
3 Faktor Sosial
Sekolah . Kesulitan transisi sekolah, kurikulum yang padat, bullying dan hazing.
Prevalensi bullying dan hazing diperkirakan sekitar 10-26. Anak yang
mengalami bullying menjadi tidak percaya diri, takut datang ke sekolah, kesulitan berkonsentrai sehingga penurunan prestasi belajar. Bullying dan hazing yang terus
menerus dapat memicu terjadinya depresi dan usaha bunuh diri Perren et al., 2010; Satgas Remaja IDAI, 2010.
Masyarakat . Diskriminasi, isolasi, kemiskinan, tingkat pengangguran tinggi,
kurangnya akses ke pelayanan sosial, kehidupan di kota besar, fasilitas pendidikan yang rendah Davison et al., 2006; Dulcan Lake, 2012.
1.4. Faktor Protektif
Faktor protektif merupakan faktor yang memberikan penjelasan bahwa tidak semua anak dan remaja yang mempunyai faktor risiko akan mengalami masalah
commit to user
perilaku atau emosi, atau mengalami gangguan jiwa tertentu. Rutter 1985 cit. Damayanti 2011 menjelaskan bahwa faktor protektif merupakan faktor yang
memodifikasi, merubah, atau menjadikan respons seseorang menjadi lebih kuat menghadapi berbagai macam tantangan yang datang dari lingkungannya. Faktor
protektif ini akan berinteraksi dengan faktor risiko dengan hasil akhir berupa terjadi atau tidaknya masalah emosi dan perilaku, atau gangguan mental di kemudian hari
Satgas Remaja IDAI, 2010; Wiguna, 2010; Damayanti, 2011. Yang termasuk faktor protektif, yaitu Satgas Remaja IDAI, 2010; Adams
Gullotta, 1983 : 1 Faktor individu : Temperamen mudah, kemampuan sosial dan emosional yang
baik, gaya hidup optimistik, pertumbuhan dan perkembangan yang baik. 2 Faktor Keluarga : Keharmonisan keluarga, dukungan keluarga, relasi orang tua-
anak yang baik, pola asuh yang demokratis dan kooperatif. 3 Faktor Sekolah : Suasana sekolah yang kondusif atau positif sehingga menimbulkan
rasa memiliki dan hubungan yang baik dengan pihak sekolah. 4 Faktor Sosial : Berpartisipasi dalam organisasi, keamanan ekonomi, kekuatan sosial
budaya.
1.5. Penilaian
Penilaian masalah emosi dan perilaku anak dan remaja dapat dinilai dengan menggunakan wawancara psikiatri dan alat ukur. Alat ukur yanga digunakan
diantarannya Pediatric Symptom Checklist PSC, Child Behavior Checklist CBCL dan Strengths and Difficulties Questionnaire SDQ. SDQ merupakan kuesioner untuk
commit to user
skrining perilaku anak dan remaja usia 3-17 tahun, yang praktis, ekonomis dan mudah digunakan oleh klinisi, orang tua, maupun guru. Kuesioner SDQ dapat diisi sendiri oleh
anak dan remaja usia 11-17 tahun. Sedangkan untuk anak usia kurang dari 11 tahun, maka selain diisi sendiri oleh anak, kuesioner juga diisi oleh orang tua atau guru anak
tersebut Damayanti, 2011; Hartanto Selina, 2011. Di dalam penilaian SDQ, terdapat 25 poin penilaian aspek psikologi yang dibagi menjadi 5 lima bagian,
yaitu : gejala emosional, masalah perilaku, hiperaktivitasinatensi, masalah hubungan antar sesama, dan perilaku sosial. Masing-masing bagian tersebut terdiri dari 5 lima
pertanyaan. Setiap pertanyaan mengandung 3 tiga jawaban, yaitu : tidak benar, agak benar, dan benar. Setelah kuesioner terisi, jawaban diberi skor sesuai kelompok
bagiannya masing-masing sesuai dengan nilai yang telah ditentukan. Kemudian dapat diintepretasi : Normal, Borderline, atau Abnormal Hartanto Selina, 2011.
Tabel 2.1. Interpretasi SDQ Normal
Borderline Abnormal
Total diffficulties score 0-15
16-19 20-40
- Emotional symptoms scale
0-5 6
7-10 -
Conduct problems scale 0-3
4 5-10
- Hyperactivity score
0-5 6
7-10 -
Peer problems score 0-3
4-5 6-10
Prosocial behaviour score 6-10
5 0-4
Pada SDQ bagian prosocial behaviour score merupakan skor kekuatan yang menunjukkan faktor protektif. Sedangkan masalah emosi dan perilaku remaja
didapatkan dari total difficulties score. SDQ dapat digunakan untuk penilaian klinis dan evaluasi yang dilakukan sebelum dan sesudah intervensi sensitivitas 85 dan spesifitas
commit to user
80 untuk mendeteksi gangguan psikiatri pada komunitas Brondo et al., 2011; Verhulst Ende, 2006.
1.6. Perjalanan Penyakit dan Prognosis